Pegunungan Jaya Wijaya dikenal juga sebagai Puncak Wilhelm, adalah gunung tertinggi di Indonesia masuk dalam tujuh besar gunung tertinggi di dunia.
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 4.884 meter di atas permukaan laut.
BACA JUGA :
Lapar tapi tak berani minta makan, potret bocah Papua duduk di dekat pos jaga polisi ini bikin pilu
Pegunungan Jaya Wijaya ditemukan oleh pendaki Belanda, Carl Otto Foerster, pada tahun 1888. Sejak saat ditemukan, pegunungan ini menjadi salah satu gunung tertinggi yang dikunjungi oleh pendaki dari seluruh dunia.
foto: Google Earth/Jasmine Raissandra
BACA JUGA :
Pesona 7 seleb saat kenakan baju adat Papua, Erina Gudono dipuji cantik
Menukil dari britannica.com, Pada tahun 1936, ekspedisi Carstensz yang diprakarsai Belanda, tidak mampu menetapkan dengan pasti yang mana dari ketiga puncak adalah yang tertinggi, memutuskan untuk berusaha mendaki masing-masing puncak.
Setelah ekspedisi tersebut, Puncak Jaya tidak pernah didaki sampai tahun 1962, oleh sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh pendaki gunung Austria, Heinrich Harrer, dengan tiga anggota ekspedisi lainnya, Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga.
Philip Temple dari Selandia Baru, sebelumnya juga pernah memimpin ekspedisi ke daerah ini dan merintis rute akses ke pegunungan.
foto: Google Earth/Abu Rizal
Pada tahun 1963, puncak ini berganti nama menjadi Puncak Soekarno, setelah itu kemudian diganti menjadi Puncak Jaya. Nama Piramida Carstensz sebagai titik puncak gunung sendiri masih digunakan di kalangan para pendaki.
Iklim di sekitar pegunungan Jayawijaya sangat dingin dan memiliki curah hujan tinggi. Suhu rata-rata sekitar puncak berkisar antara 5 derajat celcius hingga 10 derajat celcius.
Dilansir dari britannica.com, puncak Jaya Wijaya memiliki salju di atasnya karena ia berada di ketinggian yang sangat tinggi dan memiliki iklim yang dingin.
foto: Google Earth/Lentina Bangun
Ketinggian tinggi ini membuat suhu di puncak Jaya Wijaya sangat dingin, sehingga udara yang ada di atmosfer membeku dan menghasilkan salju. Salju dapat terbentuk ketika udara dingin menghasilkan kondensasi dan mengkristal di permukaan tanah.
Es yang berada di puncak gunung bisa pula disebut Gletser. Namun, terdapat kabar bahwa es yang melapisi puncak tertinggi di Papua ini perlahan mencair dan semakin tipis ketebalannya.
Menurut thejakartaglobe.com, Gletser di Puncak Trikora di Pegunungan Maoke diketahui telah lenyap dalam kurun waktu antara 1939 dan 1962. Sejak tahun 1970-an, dari hasil bukti dari citra satelit menunjukkan Salju di Puncak Jaya telah menyusut dengan cepat.
foto: Google Earth/Crypto Nime
Sementara itu, daerah sekitar pegunungan Jayawijaya memiliki vegetasi alami yang meliputi hutan hujan tropis dan tundra.
Selain itu, persebaran flora dan fauna di daerah sekitar pegunungan Jayawijaya memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Tak hanya itu, ada juga berbagai berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang hanya ditemukan di daerah ini.