Brilio.net - Bias adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan perilaku seorang individu ketika dihadapkan dengan sebuah pilihan atau kondisi untuk mengambil keputusan. Dalam membuat sebuah keputusan, biasanya seseorang akan mempertimbangkan banyak hal baik dari fakta dan risiko yang akan dihadapi jika mengambil keputusan tersebut. Bias juga merupakan salah satu istilah yang familier digunakan di dalam cabang ilmu psikologi.
Secara sederhana, bias dapat diartikan sebagai penyimpangan dalam berpikir akibat dari penyederhanaan otak manusia untuk menyerap informasi. Umumnya bias dapat muncul sebagai kombinasi dari pengalaman, prasangka, dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Nah untuk memahami lebih jauh mengenai bias, berikut brilio.net merangkumnya dari berbagai sumber, Kamis (4/8).
BACA JUGA :
Arti pesimis adalah, pahami ciri-ciri dan cara mengatasinya
Pengertian bias
foto: Nik Shuliahin/Unsplash
Bias dapat didefinisikan sebagai asumsi atau keyakinan yang irasional. Bias juga dapat memengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan berdasarkan bukti dan fakta. Pendapat lain menyebutkan bahwa bias adalah kecenderungan terhadap sesuatu atau seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bias memiliki banyak makna, salah satunya adalah penyimpangan atau pembelokan. Bias juga dapat dimaknai sebagai salah satu bentuk penyimpangan dalam berpikir yang dapat memengaruhi penilaian atau keputusan individu dalam membuat sebuah keputusan.
BACA JUGA :
Arti shipping adalah pengiriman barang, ketahui prosesnya
Bias terjadi akibat dari penyederhanaan otak manusia untuk menyerap dan meringkas informasi yang diperoleh, agar tidak terlalu kompleks dan mudah dipahami. Hasil dari penyederhanaan tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat sebuah keputusan.
foto: Brandon Lopez/Unsplash
Secara umum, bias dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu bias kognitif, bias informasi, bias konfirmasi, dan bias tindakan. Penjelasan mengenai jenis-jenis bias adalah sebagai berikut:
1. Bias Kognitif.
Bias kognitif adalah cara berpikir berulang yang dapat membuat kesimpulan menjadi tidak valid dan tidak masuk akal. Bias kognitif dapat membantu seseorang untuk membuat keputusan dengan lebih cepat, namun kurang akurat.
2. Bias Informasi.
Bias informasi dapat menimbulkan prasangka pada seseorang yang ditandai dengan merasa bahwa seluruh informasi yang diterima adalah fakta dan selalu benar. Hal ini dapat membuat seseorang mengonsumsi berita atau informasi hoax karena beranggapan bahwa semua informasi yang diterima selalu benar.
3. Bias Konfirmasi.
Bias konfirmasi dapat membentuk keyakinan mengenai suatu informasi yang diterima. Seseorang akan memiliki prasangka ketika mendapatkan sebuah informasi, prasangka tersebut yang membentuk sebuah keyakinan bahwa informasi tersebut benar.
4. Bias Tindakan.
Bias tindakan memicu timbulnya anggapan terkait tindakan yang dapat dilakukan untuk menghasilkan solusi atas sebuah permasalahan. Padahal belum tentu tindakan tersebut tepat dilakukan untuk mengatasi persoalan.
Penyebab dan dampak bias
foto: Kelly Sikkema/Unsplash
Bias dapat dipicu akibat pengasuhan seseorang ketika usia muda. Bias dapat memicu seseorang untuk melakukan hal buruk kepada orang lain karena menurut pemikirannya hal tersebut adalah hal yang benar. Bias juga memiliki dampak yang dapat merugikan orang lain karena seseorang yang memiliki pola pikir bias cenderung mengabaikan fakta yang tidak sejalan dengan asumsinya. Bias juga dapat berpengaruh pada hubungan pribadi dan profesional seseorang. Di dalam lingkup masyarakat, bias dapat menyebabkan timbulnya sikap tidak adil terhadap suatu kelompok.
foto: Glenn Carstens-Peters/Unsplash
Seperti yang telah disinggung di atas, bias yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan dampak negatif bagi hubungan individu atau dalam hubungan profesional. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi bias yaitu sebagai berikut:
1. Individu dapat belajar untuk melakukan pengecekan informasi.
Sebelum benar-benar menyerap informasi yang diterima, individu dapat melakukan pengecekan apakah informasi yang diterima merupakan fakta atau hoax. Individu dapat menggunakan bantuan internet untuk mencari informasi seluas-luasnya dan mendapatkan fakta yang valid terhadap sebuah informasi.
2. Berpikir secara matang.
Individu dapat belajar untuk mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang. Hindari memproses sebuah informasi dan mengambil keputusan dalam kondisi yang terburu-buru dan dalam jangka waktu yang singkat.
Sumber: Azhari. 2021. Borneo Student Research Volume 2 Nomor 2: Pengaruh Bias Representative Terhadap Keputusan Investasi di Pasar Modal. Samarinda: Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.