Brilio.net - Konsep kafe unik dan menarik bisa menarik banyak pengunjung untuk datang. Tren yang sedang berkembang saat ini banyak pengunjung datang ke kafe tak hanya sekadar untuk makan dan minum, tapi juga mencari spot untuk berfoto.
Konsep unik dan mengerikan di sebuah kafe yang berada di Bangkok ini misalnya, kafe bernama Kid Mai (Think New) Death ini menghadirkan konsep kematian.
BACA JUGA :
4 Geopark di Indonesia ini diakui UNESCO, keren banget
foto: CNN Travel
Meski bangunan dirancang dengan desain modern. Namun siapa sangka, sebuah peti mati mampu membuatnya ruangan di kafe ini terlihat lebih seram. Dilansir brilio.net dari CNN travel, Selasa (28/5) peti mati berwarna putih tersebut diletakkan di atas panggung di samping meja kafe. Untuk merasakan sensasi berada di dalam peti mati tidak dipungut biaya sepeser pun.
Bagi pengunjung yang setuju untuk berbaring di peti mati, akan mendapatkan diskon sebesar 10% saat membeli makanan atau minuman. Untuk kuenya, kafe membuat kue hitam dengan topping cokelat putih dan satu sendok cokelat.
BACA JUGA :
Ini catatan letusan besar Merapi dalam 50 tahun terakhir
foto: CNN Travel
Ketika kafe benar-benar di dalam peti mati, rasanya seperti kafe sudah mati. Sebenarnya nyaman, tapi saya tidak bisa tidur atau bersantai karena saya merasa bahwa saya sudah mati. kamu akan berpikir bahwa kamu akan kehilangan semua yang dimiliki saat ini. Perasaan bahwa kamu tidak akan hidup, dan tidak dapat melihat ayah dan ibumu besok," ungkap Tammy, 15, mengatakan kepada CNN Travel saat dia keluar dari kotak persegi panjang tersebut.
Kafe menarik ini dirancang oleh Veeranut Rojanaprapa. Awalnya, konsep ini dibuat untuk tesis PhD-nya di Jurusan Filsafat dan Agama, Saint Johns University Bangkok.
Jika kamu berpikir bahwa besok adalah hari kematian, dan kamu akan mati besok, semua orang tidak akan menggunakan waktu berharga mereka untuk membalas dendam musuhnya, atau menggunakan otaknya untuk berpikir tentang bagaimana menjadi korup, atau bagaimana mendapatkan lebih banyak uang. Dia akan menggunakan enam atau tujuh jam hidupnya untuk berbuat baik, kembali ke keluarganya, untuk berpelukan dengan putrinya atau putranya, dan untuk melakukan hal yang dia ingin lakukan pada masa lalu dan masih melakukannya, paparnya.
foto: CNN Travel
Veeranut pun meminta pelanggan untuk menulis tentang pengalaman kesadaran kematian mereka di buku catatan kafe dan merancang pemakaman mereka sendiri dengan memilih peti mati dari album foto. Dia mengatakan, seseorang mungkin menyesal karena menunda mimpi dan niat terbaiknya, karena suatu hari dia akan berubah menjadi kerangka.
Untuk menunya sendiri, kafe ini menyediakan empat minuman pencuci mulut yang disusun tinggi dengan rasa manis dan disajikan dingin. Namanya Born, Elder, Painful, dan Death. Untuk minuman pencuci mulut, Death, tamu akan merasakan cokelat yang dingin, lezat, dan kuat dengan krim kocok.
Selain itu, kafe ini kerap mengadakan acara-acara yang biasanya diikuti hingga 200 orang. Para tamu manula juga bisa mengikuti berbagai kegiatan seperti mengajar bahasa China, Jepang, Inggris, dan tablet (komputer) serta menggambar secara gratis.