foto: Google Earth
BACA JUGA :
Rusia dan Amerika Serikat ternyata negara tetangga, hanya dipisahkan selat selebar 83 km, kok bisa?
Pulau ini terletak 603 km dari Pulau Madura. Letaknya yang cukup terpisah dari kepulauan Kangean ini menjadikan Pulau Sakala daerah paling timur dari zona Waktu Indonesia Barat. Dilansir brilio.net dari sumenepkab.go.id pada Jumat (27/1), pulau yang masuk dalam Kecamatan Sapeken ini konon ditemukan pertama kali oleh para pelaut asal Sulawesi, seperti Makassar dan Mandar.
Mereka menjelajah ke arah selatan sampai ke Pulau Bali dan Kepulauan NTB. Nah, Kepulauan Kangean, termasuk Pulau Sakala adalah gugusan pulau yang dulunya dijadikan tempat mampir para pelaut untuk beristirahat.
Masyarakat Pulau Sakala yang beragam
BACA JUGA :
7 Perbatasan negara paling aneh di dunia, Papua Nugini dan Indonesia punya kisah seram di baliknya
foto: YouTube/Muhamad Habibi
Tidak seperti kebanyakan daerah-daerah di Madura atau kepulauan sekitarnya yang dihuni suku Madura, Pulau Sakala memiliki keberagaman suku seperti Madura, Bugis, Mandar, dan Suku Bajo. Pasalnya, pulau ini berada di ujung timur Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep. Bahkan, lokasinya sangat dekat dengan provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk menuju ke lokasi, perjalanan bisa ditempuh melalui jalur laut dari Sumenep atau bisa juga dari Sulawesi. Meski menjadi salah satu pulau terluar di Kabupaten Sumenep, akses jalur transportasi terbilang cukup lancar.
Adapun bahasa sehari-hari yang digunakan pun cukup beragam, dari bahasa Mandar, Bajo, Bugis, Madura, dan Indonesia tentunya sebagai bahasa pemersatu.
Keindahan Pulau Sakala masih terjaga
Letak geografisnya yang jauh membuat keindahan di pulau ini masih terjaga. Pulau Sakala dikelilingi pohon kelapa yang menjulang tinggi dan rumah panggung khas Bugis.
Selain itu pantai-pantai bersih dengan hamparan pasir putih akan kamu temukan di sini. Keindahan isi lautnya juga tak kalah dari tempat-tempat lainnya. Masih banyak terumbu karang yang tumbuh alami dan berbagai ikan-ikan cantik di sini.
foto: pixabay.com
Meski begitu, kondisi tanah di pulau ini berbeda dengan Pulau Jawa. Hal ini membuat para penduduk Pulau Sakala memilih menanam bahan makanan pokok seperti singkong dan umbi-umbian. Bahkan, di pulau ini bukan nasi dari beras yang jadi makanan utama melainkan singkong.