Brilio.net - Momen kelulusan menjadi momen yang membahagiakan bagi anak sekolah, terlebih bagi mereka yang telah menyelesaikan Sekolah Menengah Akhir (SMA). Momen ini biasanya diwarnai dengan aksi corat-coret baju sebagai bentuk kebahagiaan atas pencapaian yang mereka raih.
Selain itu, ada pula tradisi kelulusan lainnya yang cukup marak di Indonesia, yaitu konvoi kendaraan bermotor berkeliling sesuai dengan rute yang ditentukan. Biasanya mereka membawa berbagai macam peralatan seperti bendera, flare dan lain sebagainya.
BACA JUGA :
Cuma lulusan SMP, kisah pria sukses beternak 500 sapi & bertani nanas ini kegigihannya patut dicontoh
Meski sudah dijalan setiap tahun, tradisi-tradisi tersebut telah menimbulkan pro kontra di masyarakat. Di tengah banyaknya yang mendukung aksi tersebut sebagai bentuk menunjukkan ekspresi, banyak juga yang berpendapat bahwa corat-coret baju tidak berguna karena hanya merusak seragam sekolah. Selain itu pilox yang digunakan untuk menggambar sering menjadi biang kerok jadi rusaknya lingkungan sekolah.
Tradisi konvoi juga tak lepas dari tanggapan kontra masyarakat. Sebab, itu bisa saja menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Apalagi banyak anak SMA yang melakukannya secara ugal-ugalan. Ditambah aksi tersebut sering mengganggu ketertiban umum.
BACA JUGA :
Kisah pasangan tinggalkan Jakarta pilih menetap di Magelang demi wujudkan mimpi punya taman baca