1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
13 Februari 2024 21:24

Cara membayar fidyah puasa dengan uang, pahami pengertian dan hukum membayar hutang puasa Ramadhan

Fidyah merupakan sejumlah harta benda atau makanan dalam kadar tertentu yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai pengganti puasa. Shofia Nida
foto: pexels.com

Brilio.net -Sebagai seorang muslim, penting bagi kamu untuk memahami dan mengetahui berbagai hukum dalam Islam. Salah satu hukum yang perlu kamu pahami adalah hukum tentang puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam dan wajib bagi setiap Muslim dewasa yang sehat secara fisik dan mental. Puasa Ramadhan telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis, sehingga penting bagi kamu untuk memahami hukum-hukumnya.

Hukum meninggalkan puasa juga perlu kamu ketahui. Ada berbagai alasan yang memungkinkan seseorang untuk meninggalkan puasa, seperti sakit yang berat atau perjalanan yang jauh. Namun, sebagai seorang muslim, kamu juga perlu tahu cara menggantikan puasa yang tidak terlaksana ini dengan fidyah. Fidyah adalah membayar kompensasi atas puasa yang tidak dilaksanakan karena alasan tertentu. Semua ini merupakan bagian dari hukum-hukum dalam Islam yang perlu kamu pahami dan pedomani dengan baik.

BACA JUGA :
Arti Al Bashir dalam Asmaul Husna beserta dalil dan cara meneladaninya


Dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan tentang hukum-hukum dalam Islam, termasuk hukum puasa dan fidyah, akan membantumu dalam menjalani ibadah dengan benar. Memahami hukum-hukum agama juga akan membuat kamu lebih paham akan konsekuensi-konsekuensi yang timbul dari tindakan-tindakan kita. Oleh karena itu, yuk simak artikel berikut ini. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (13/2), ini dia cara membayar fidyah puasa dengan uang, pahami pengertian dan hukum membayar hutang puasa Ramadhan.

Pengertian fidyah

BACA JUGA :
Arti dari syafakillah beserta perbedaan dan cara untuk menjawabnya

foto: freepik.com

Fidyah adalah kompensasi dengan bentuk sejumlah uang atau makanan pokok yang diberikan sebagai pengganti bagi orang yang tidak mampu untuk melakukan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Fidyah diberikan jika seseorang tidak mampu berpuasa karena sakit atau kondisi kesehatan lainnya yang membuat mereka tidak bisa berpuasa.

Fidyah ini bertujuan untuk membantu orang yang tidak mampu agar mereka tetap bisa merasakan manfaat berpuasa meskipun mereka tidak bisa melakukannya. Selain itu, fidyah juga merupakan bentuk kepedulian dan empati kepada sesama yang sedang mengalami kesulitan.

Fidyah dapat diberikan dalam bentuk uang atau makanan, tergantung kebijakan yang berlaku di masing-masing daerah. Dalam Islam, fidyah merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan agar semua umat Islam memiliki kesempatan yang sama dalam menjalankan ibadah puasa.

Dengan memberikan fidyah, kita bisa membantu sesama yang sedang membutuhkan dan merasakan makna kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa. Jadi, mari kita selalu peduli dan membantu sesama, terutama saat bulan Ramadan ini.

Orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa dan menggantinya dengan fidyah:

1. Perempuan yang sedang hamil atau menyusui dan khawatir akan berdampak negatif pada kesehatan dirinya atau bayinya.

2. Orang yang sakit dan tidak mampu untuk berpuasa atau khawatir akan memperparah kondisinya.

3. Orang yang sangat tua dan tidak mampu untuk menahan lapar dan haus.

4. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan khawatir akan mengganggu keselamatan atau kesehatannya.

5. Anak-anak yang belum mencapai usia baligh dan belum mampu untuk berpuasa.

Aturan mengenai besaran fidyah yang harus dibayarkan adalah sebesar 1,5 kg makanan pokok untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Orang yang termasuk dalam kategori ini harus membayar fidyah tersebut kepada orang yang memerlukannya atau lembaga yang bertugas untuk menyalurkan fidyah tersebut kepada yang membutuhkan. Aturan ini diatur dalam syariat Islam dan merupakan bentuk penggantian atas tidak berpuasanya seseorang.

Hukum membayar hutang puasa Ramadhan

foto: freepik.com

Menurut mazhab Hanafi dan mayoritas ulama, hukum membayar hutang puasa Ramadhan adalah wajib. Ketika seseorang tidak dapat berpuasa selama bulan Ramadhan karena alasan tertentu seperti sakit yang kronis dan tidak dapat sembuh atau hamil dan menyusui, maka orang tersebut harus membayar hutang puasanya.

Pembayaran hutang puasa Ramadhan juga dapat dilakukan dengan uang. Namun nominalnya harus sesuai dengan harga satu hari makanan pokok di daerah tersebut. Membayar hutang puasa ini lah yang disebut sebagai Fidyah. Fidyah bertujuan untuk membayar hutang puasa Ramadhan bagi orang yang tidak mampu berpuasa karena alasan yang tidak dapat dihindari.

Dalam Islam, membayar hutang puasa Ramadhan adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi, namun cara pembayarannya dapat berbeda-beda sesuai dengan mazhab yang dianut.

Manfaat membayar fidyah dengan uang.

foto: pexels.com

1. Memenuhi kewajiban agama.

Dalam agama Islam, membayar fidyah merupakan salah satu kewajiban bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan atau usia tertentu. Membayar fidyah dengan uang memungkinkan seseorang untuk memenuhi kewajiban agama dengan cara yang diizinkan.

2. Membantu yang membutuhkan.

Fidyah yang dibayarkan dengan uang dapat digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Uang yang dikeluarkan dapat digunakan untuk memberikan makanan kepada orang tidak mampu atau untuk menyumbangkan kepada lembaga amal yang memperhatikan kebutuhan masyarakat yang kurang beruntung.

3. Kemudahan dan fleksibilitas.

Membayar fidyah dengan uang memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam pemenuhan kewajiban tersebut. Daripada mencari bahan makanan yang khusus sesuai dengan jumlah fidyah, membayar dengan uang memungkinkan seseorang untuk memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuannya.

4. Efisiensi.

Dalam beberapa situasi, membayar fidyah dengan uang dapat lebih efisien daripada mencari dan membeli bahan makanan yang diperlukan. Ini dapat menghemat waktu dan tenaga yang dapat digunakan untuk kegiatan lain.

5. Mendapatkan pahala dan berkah.

Membayar fidyah dengan uang dalam rangka memenuhi kewajiban agama diharapkan mendatangkan pahala dan berkah dari Allah SWT. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk kebaikan dan pengorbanan, yang diakui dan diberkati oleh Allah.

6. Kesetaraan dalam pemenuhan kewajiban.

Membayar fidyah dengan uang memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memenuhi kewajiban tersebut. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mencari dan membeli makanan yang diperlukan, sehingga membayar dengan uang memastikan adanya kesetaraan dalam pemenuhan kewajiban agama.

Hukum membayar fidyah dengan uang

foto: freepik.com

Fidyah adalah kewajiban bagi umat Islam yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan atau usia tua. Menurut tiga mazhab Maliki, Syafii dan Hanbali, tidak diperbolehkan membayar fidyah dalam bentuk uang. Sebagaimana penjelasan di atas, harta yang dikeluarkan untuk fidyah disyaratkan berupa makanan pokok daerah setempat. Tidak cukup menggunakan harta jenis lain yang bukan merupakan makanan pokok, semisal uang, daging, tempe, dan lain sebagainya.

Pendapat ini berlandaskan pada nash-nash syariat yang secara tegas memang memerintahkan untuk memberi makan fakir miskin, bukan memberi uang kepada mereka. Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, juz 9 menegaskan: "(Mengeluarkan) nominal (makanan) tidak mencukupi menurut mayoritas ulama di dalam kafarat, sebab mengamalkan nash-nash yang memerintahkan pemberian makanan."

Namun, pandangan berbeda diutarakan oleh ulama yang menganut mazhab Hanafi. Menurut mereka, fidyah boleh dibayarkan dalam bentuk uang. Maksud pemberian makanan untuk fakir miskin adalah memenuhi kebutuhan mereka, dan tujuan tersebut bisa tercapai dengan membayar qimah atau nilai nominal harta yang sebanding dengan makanan.

Syekh Wahbah al-Zuhaili menjelaskan: "Boleh menurut Hanafiyyah memberikan qimah di dalam zakat, harta sepersepuluh, pajak, nazar, kafarat selain memerdekakan. Nominal harta dianggap saat hari wajib menurut Imam Abu Hanifah, dan berkata dua murid Imam Abu Hanifah, dipertimbangkan saat pelaksanaan. Sebab diperbolehkan menyerahkan qimah bahwa yang dituju adalah memenuhi kebutuhan dan hal tersebut bisa tercapai dengan qimah." (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, juz 9, hal. 7156).

Terjadi perbedaan pendapat di antara ulama mengenai nilai nominal fidyah berupa uang. Meskipun demikian, Ketua Baznas telah mengeluarkan Surat Keputusan yang mengatur fidyah dalam bentuk uang. Menurut aturan tersebut, nilai nominal fidyah berupa uang sesuai dengan harga satu kilogram beras setempat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan umat Islam dalam membayar fidyah dengan uang.

Dengan demikian, umat Islam dapat membayar fidyah dengan uang sesuai dengan tuntunan mazhab Maliki, Syafi'i, Hambali, dan Hanafi. Dan untuk memudahkan pengaturan fidyah dalam bentuk uang, dapat mengacu pada Surat Keputusan Ketua Baznas.

Cara membayar fidyah puasa dengan uang

Banyak orang mungkin bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya cara membayar fidyah puasa dengan uang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu memahami dulu apa itu fidyah. Fidyah adalah pembayaran ganti puasa bagi orang yang tidak bisa berpuasa karena alasan kesehatan yang berkepanjangan atau kondisi tertentu.

Untuk membayar fidyah puasa dengan uang, kamu dapat menghitung berapa banyak hari puasa yang tidak bisa dilakukan dan mencari tahu berapa besar fidyah yang harus dibayarkan. Biasanya, jumlah fidyah yang harus dibayarkan adalah sekitar 1,5 kilogram makanan pokok seperti beras atau gandum untuk setiap hari tidak berpuasa. Namun, jika kita tidak bisa menemukan makanan pokok tersebut, kita bisa membayar fidyah dengan jumlah uang yang setara.

Setelah mengetahui jumlah fidyah yang harus dibayarkan, kita bisa membayar fidyah tersebut kepada orang yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin atau anak yatim piatu. Kita juga bisa meminta bantuan lembaga amal atau yayasan yang terpercaya untuk membantu menyalurkan fidyah tersebut kepada yang membutuhkan.

Membayar fidyah puasa dengan uang merupakan salah satu cara bagi umat Muslim untuk tetap memenuhi kewajiban agama mereka meskipun dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk berpuasa. Semoga dengan membayar fidyah, kita juga dapat membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan.

Rukun fidyah

Rukun fidyah adalah kewajiban bagi umat Islam yang tidak mampu berpuasa karena alasan tertentu. Berikut adalah langkah-langkah dalam membayar fidyah dengan uang dalam Islam:

1. Menghitung jumlah uang yang harus dibayarkan sebagai fidyah. Fidyah dilakukan dengan membayar sebanyak 1.5 kg makanan pokok dari wilayah tempat kita tinggal.

2. Menyumbangkan uang sesuai dengan harga makanan pokok yang telah ditentukan. Sebagai contoh, jika harga 1,5 kg makanan pokok adalah 100 ribu rupiah, maka kita membayarkan uang sejumlah itu.

3. Uang fidyah yang sudah disumbangkan harus ditujukan kepada orang-orang yang membutuhkan secara langsung atau melalui lembaga amil zakat yang terpercaya.

Rukun Fidyah merupakan salah satu bentuk kewajiban dalam Islam yang perlu dipahami dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran.

Bacaan niat fidyah

Niat fidyah adalah niat untuk mengganti puasa yang tidak bisa dilakukan karena beberapa alasan tertentu. Misalnya, karena sakit, wanita hamil atau menyusui, atau terlambat mengqadha puasa. Orang yang meninggal dunia juga bisa melakukan fidyah oleh ahli warisnya.

Contoh bacaan niat fidyah untuk orang sakit adalah, "Niatku mengganti puasa Ramadhan tahun ini karena sakit, dengan membayar fidyah sebanyak satu hari puasa."

Sedangkan contoh bacaan niat fidyah untuk wanita hamil atau menyusui adalah, "Niatku mengganti puasa Ramadhan yang tidak aku tunaikan karena hamil/menyusui, dengan membayar fidyah sebanyak satu hari puasa."

Untuk ahli waris yang ingin membayar fidyah atas nama orang yang sudah meninggal, bacaannya adalah, "Niatku membayar fidyah mengganti puasa yang tidak ditunaikan oleh almarhum/almarhumah sebanyak satu hari puasa."

Sedangkan untuk orang yang terlambat mengqadha puasa, bacaannya bisa seperti ini, "Niatku mengganti puasa Ramadhan yang tertinggal tahun lalu, dengan membayar fidyah sebanyak satu hari puasa."

Manfaat membayar fidyah dengan uang

foto: freepik.com

1. Memenuhi kewajiban agama

Dalam agama Islam, membayar fidyah merupakan salah satu kewajiban bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan atau usia tertentu. Membayar fidyah dengan uang memungkinkan seseorang untuk memenuhi kewajiban agama dengan cara yang diizinkan.

2. Membantu yang membutuhkan

Fidyah yang dibayarkan dengan uang dapat digunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Uang yang dikeluarkan dapat digunakan untuk memberikan makanan kepada orang tidak mampu atau untuk menyumbangkan kepada lembaga amal yang memperhatikan kebutuhan masyarakat yang kurang beruntung.

3. Kemudahan dan fleksibilitas

Membayar fidyah dengan uang memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam pemenuhan kewajiban tersebut. Daripada mencari bahan makanan yang khusus sesuai dengan jumlah fidyah, membayar dengan uang memungkinkan seseorang untuk memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuannya.

4. Efisiensi

Dalam beberapa situasi, membayar fidyah dengan uang dapat lebih efisien daripada mencari dan membeli bahan makanan yang diperlukan. Ini dapat menghemat waktu dan tenaga yang dapat digunakan untuk kegiatan lain.

5. Mendapatkan pahala dan berkah

Membayar fidyah dengan uang dalam rangka memenuhi kewajiban agama diharapkan mendatangkan pahala dan berkah dari Allah SWT. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk kebaikan dan pengorbanan, yang diakui dan diberkati oleh Allah.

6. Kesetaraan dalam pemenuhan kewajiban

Membayar fidyah dengan uang memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memenuhi kewajiban tersebut. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mencari dan membeli makanan yang diperlukan, sehingga membayar dengan uang memastikan adanya kesetaraan dalam pemenuhan kewajiban agama.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags