Brilio.net - Saat ini kaos dengan tie dye sedang naik daun di masyarakat, khususnya di kalangan anak muda. Sebenarnya, motif ini bukanlah motif yang baru karena sudah ada sejak lama, namun akhir-akhir ini kembali booming.
Bahkan, teknik tie dye ini di Indonesia sudah sangat dikenal sejak zaman dahulu, terutama di pulau Jawa. Dalam budaya Jawa, teknik tie dye disebut dengan jumputan.
BACA JUGA :
5 Rahasia dapat foto OOTD estetik hanya modal fitur smartphone
Agar warna dari hasil tie dye tersebut tidak cepat luntur dan menghilang, maka wajib mempraktikkan cara mencuci kaos tie dye yang benar.
Banyak anak muda mengincar kaos bahkan jaket dengan motif tie dye karena dianggap kekinian. Tidak heran, mengingat motif yang ada pada kaos tie dye tersebut sangat berwarna dan juga memanjakan mata.
Selain itu, motif satu dengan yang lain berbeda-beda. Itulah mengapa timbul kesan eksklusif kaos tie dye yang digunakan.
BACA JUGA :
4 Tips padu padan flannel ala seleb, bikin tampilan kece
Arti dari tie dye sendiri di dalam bahasa Indonesia artinya ikat (tie) dan celup dalam pewarna (dye). Tie dye sendiri memang merupakan salah satu teknik mewarnai kain yang sebenarnya sudah cukup lama dipraktikkan.
Teknik tie dye ini membutuhkan bantuan pengikat kain yang biasanya menggunakan bantuan seperti karet. Tie dye ini biasanya dibuat dari kaos polos berwarna putih. Pembuatannya juga terbilang mudah.
Berikut cara membuat motif tie dye pada kaos polos, brilio.net lansir dari parents.com pada Selasa (19/1).
1. Mencari ruang kerja.
foto: freepik.com
Pertama, mulailah mencari ruang kerja untuk membuat kaos tie dye. Sebaiknya kamu cari ruang kosong atau membuat kaos tie dye di halaman rumah.
Hal ini bertujuan supaya pewarna yang digunakan untuk membuat motif tie dye tidak berantakan dan mengotori perabotan rumah. Jadi, sebaiknya atur kantong sampah atau terpal plastik di luar, di garasi, atau di atas meja kerajinan.
2. Siapkan kaos.
foto: freepik.com
Kedua, siapkan kaos polos yang sebaiknya berwarna putih supaya warna tie dye dapat terbentuk dan terlihat dengan jelas. Pilih kaos katun 100 persen yang sudah dicuci sebelumnya.
Celupkan kaus ke dalam air hangat, lalu peras hingga airnya tuntas. Sebenarnya, kamu tidak perlu membasahi kaos sebelum diwarnai, tetapi warnanya tidak akan menyebar jauh pada kain kering.
Cara lainnya, rendam kaos dalam abu soda (natrium karbonat) untuk penyerapan warna yang lebih baik. Abu soda mungkin tersedia dalam peralatan pewarna ikat yang kamu beli di toko, namun kamu juga dapat menemukannya di toko kerajinan atau di online shop.
Ikuti instruksi pada kemasan abu soda. Kamu perlu mencampurkan abu soda dengan air hangat, lalu rendam kaos selama beberapa menit.
3. Siapkan pewarna kain dan alat lainnya.
foto: freepik.com
Ketiga, siapkan pewarna kain yang biasanya bisa dibeli di toko perlengkapan menjahit. Pewarna yang sangat pekat akan tersedia dalam botol semprot yang sebagian kosong. Kamu mungkin akan mengisi botol dengan air hangat dan mengocoknya agar tercampur rata.
Kemudian sediakan karet gelang atau tali untuk mengikat kaos saat proses pewarnaan. Tali dan karet gelang akan digunakan untuk mengikat kaus agar mudah untuk diwarnai dan menghindari bercampurnya warna.
4. Rencanakan motif atau desainnya.
foto: freepik.com
Jika kamu belum mendapatkan ide akan membuat kaos tie dye yang seperti apa, kamu bisa mencari referensi di internet. Pilihlah motif yang kamu suka. Kemudian ikat kaos dengan tali secara kuat untuk membentuk motifnya.
5. Pahami tekniknya.
foto: freepik.com
Teknik dasar membuat motif tie dye yakni menggunakan teknik ikat celup. Semprotkan pewarna dari botol semprot ke kaos, mengikuti pola yang telah kamu buat sebelumnya.
Pastikan untuk mengaplikasikan hanya satu warna pada satu waktu. Lakukan dengan menorehkan warna-warna yang lebih terang terlebih dahulu seperti warna merah muda, kuning, hijau limau, dan lain sebagainya, karena warna yang lebih gelap dapat dilapiskan di atasnya.
6. Keringkan kaos.
foto: freepik.com
Setelah diwarnai sesuai pola yang telah ditentukan, kaos yang masih terikat dengan erat, dimasukkan ke dalam kantong plastik atau tutup dengan plastik pembungkus. Biarkan selama 12-24 jam agar warnanya mengeras. Kamu juga bisa mengeluarkannya lebih cepat untuk mendapatkan warna seperti pastel.
7. Cuci.
foto: freepik.com
Setelah kaos mengering, buka bungkus kaos dan lepas karet gelang. Sebelumnya, untuk melindungi tanganmu supaya tidak iritasi, ingatlah untuk senantiasa memakai sarung tangan sebelum memulai pekerjaanmu.
Yang perlu kamu ingat adalah selalu gunakan sarung tangan saat melakukan proses pewarnaan dan pencelupan ke larutan pengawet atau bahkan hingga akhir proses pembuatan.
Tali yang sudah dilepas dari kaos, membuatmu dapat melihat motif yang telah kamu buat. Cuci dengan air bersih untuk menghilangkan sisa pewarna yang masih menempel pada kaos. Kemudian jemus hingga kering, dan kaos pun sudah siap dipakai.