Brilio.net - Membudidayakan tanaman nggak hanya menambah koleksi isi taman, namun juga bisa memberikan banyak dampak kesehatan. Mulai dari meredakan stres sampai denagan menghasilkan dampak ekonomi. Dengan membudidayakan tanaman, kamu juga bisa membuka peluang bisnis dengan menjualkan kembali. Apalagi di tengah tren tanaman hias saat ini, membudidayakan tanaman jadi salah satu hobi yang menguntungkan untuk dicoba.
Kalau kamu ingin mencoba membudidayakan tanaman hias, kamu bisa melirik tanaman keladi. Keladi atau caladium ikut kecipratan populer sejak masa pandemi di tahun 2020. Bentuknya yang khas dengan berbagai pilihan warna, akan semakin mempercantik taman ataupun sudut rumahmu. Tapi untuk memperbanyak tanaman keladi, kamu perlu memperhatikan beberapa trik agar hasilnya sesuai dengan yang kamu harapkan.
BACA JUGA :
6 Tanaman hias hoki menurut fengshui, ada lidah mertua
Yuk simak caranya dalam ulasan brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (1/4).
Cara membudidayakan tanaman keladi.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
10 Jenis keladi corak merah yang cocok untuk memperindah rumah
1. Menyingkirkan tanaman dari pot.
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan untuk memperbanyak tanaman keladi adalah dengan menyingkirkan seluruh tanaman dari pot. Jangan buru-buru menyirami tanaman agar tanah menjadi padat dan seluruh tanah beserta akarnya akan keluar bersama-sama. Kemudian mulailah untuk mengetuk atau menekan sisi luar pot untuk melepaskan tanah dari ikatannya. Kemudian balikkan pot untuk menyatukan tanaman dengan tanah.
2. Memisahkan batang.
Batang keladi tumbuh berkelompok. Setiap kelompok tumbuh secara terpisah yang membuatnya lebih mudah untuk mengetahui di mana harus membaginya. Cukup iris tanah di antara kelompok batang dengan ibu jari Anda dan tarik perlahan untuk memisahkan. Pastikan setiap kelompok batang memiliki akarnya masing-masing. Kamu bisa memisahkan meskipun dalam grup hanya terdapat 1 batang untuk mendorongnya tumbuh lebih banyak.
3. Tempatkan batang di pot terpisah.
Selanjutnya kamu bisa menempatkan kelompok batang yang baru di pot yang berbeda. Dengan cara ini kamu bisa lebih mudah mengamati bagaimana pertumbuhan calon tanaman baru.
4. Isi pot dengan tanah.
Lalu isi pot batang keladi dengan tanah. Kamu bisa meletakkan tongkat dan mengikat batangnya untuk membantunya berdiri dengan tegak. Perlu kamu waspadai dan perhatikan batang keladi cukup lunak dan sering membungkuk terutama saat mencari paparan sinar matahari.
5. Menempatkan umbi di atas tanah.
Tempatkan umbi yang sudah dikumpulkan di atas pot tanah untuk membantunya tumbuh lebih cepat. Letakkan bagian yang rata di atas tanah dengan bagian yang runcing di atas. Kamu tidak harus mengubur keseluruhannya, tekan saja di atas tanah dengan setengah bagian terlihat di permukaan dan itu akan tumbuh.
6. Siram tanaman.
Terakhir, pastikan kamu sudah menyirami tanaman yang baru selesai kamu budidayakan. Terkadang, proses pembudidayaan akan menyebabkan tanaman terganggu dan menjadi stres. Sehingga air adalah pertolongan pertama setelah proses pembudidayaan. Maka tanaman pun akan mendapatkan energi kembali pasca penyiraman. Kemudian kamu bisa menunggu beberapa minggu untuk menyambut tanaman baru.
Permasalahan yang kerap mengganggu tanaman keladi.
foto: Instagram/@mader.pokok
Dalam proses merawat keladi, nggak selamanya mulus. Ada beberapa hambatan yang kerap terjadi, salah satunya adalah hama. Nah cek yuk ada gangguan apa saja yang perlu kamu antisipasi agar koleksi tanaman keladi tumbuh subur dan indah.
1. Keladi menjadi kerdil.
Seperti tanaman hias pada umumnya, keladi memiliki banyak kemungkinan serangan dalam pertumbuhannya. Nah perlu kamu pahami bahwa keladi tumbuh dari akar yang bentuknya seperti umbi. Dan jika umbi tersebut terluka dalam proses pertumbuhannya, tanaman dapat menjadi kerdil.
Maka dari itu, simpan umbi dengan hati-hati di teras pada suhu antara 60 dan 90 derajat Fahrenheit (15 hingga 32 derajat Celcius). Suhu yang lebih dingin atau lebih panas akan membuat pertumbuhan tanaman terhambat. Selain itu, keladi menyukai sinar matahari, namun tidak bisa diberikan secara tiba-tiba.
2. Pembusukan.
Kondisi tanaman keladi yang terlalu banyak mendapatkan air atau pupuk juga bisa menyebabkan masalah dalam pertumbuhannya. Maka dari itu kamu perlu berhati-hati dalam proses pemberian air dan pupuk agar terhindar dari kondisi busuk pada akarnya. Sebelum melakukan penyiraman, kamu bisa menyentuh permukaan tanah terlebih dahulu. Pastikan kondisinya sudah terasa kering, lalu kamu bisa melakukan penyiraman.
3. Gangguan hama.
Secara umum, keladi termasuk tanaman yang jarang diganggu oleh hama. Akan tetapi hal ini nggak melepas kemungkinan adanya hama yang menggigit daun atau getah selnya. Biasanya, ulat dan kutu jadi sumber permasalahan ini. Maka dari itu kamu perlu memberikan perhatian dan meningkatkan kewaspadaan saat merawat keladi. Salah satu tanda yang tampak adalah permukaan daun yang robek.
Maka dari itu segera singkirkan hama ketika kamu melihat keberadaannya. Tetapi kalau cara ini masih tidak berhasil, gunakan Bacillus thuringiensis atau yang dikenal sebagai "Bt" yang berfungsi untuk pengendalian ulat. Selain itu, kutu juga bisa ditemukan sebagai pengganggu keladi. Untuk mencegahnya, bersihkan dengan selang atau jika perlu, gunakan sabun hortikultura atau minyak neem untuk mengendalikannya.
4. Serangan jamur.
Jamur patogen, seperti jenis Rhizoctonia dan Pythium menjadi permasalahan selanjutnya. Jangan khawatir, kamu bisa mengatasi dengan merendam umbi dalam air panas (air yang dipanaskan hingga 122 derajat Fahrenheit (50 derajat Celcius) sebelum ditanam atau disimpan. Biarkan selama 30 menit untuk membunuh jamur berbahaya. Jangan lupa, pastikan umbi dalam kondisi benar-benar kering.