Brilio.net - Gaya hidup sehat saat ini tengah menjadi tren yang digandrungi banyak orang. Kesadaran akan mengonsumsi makanan sehat seperti yang makanan rendah kalori, tinggi zat besi, rendah lemak, dan penuh antioksidan banyak dilakukan. Nah, salah satu sayur yang diketahui memiliki nutrisi baik yaitu kale.
Kale merupakan jenis sayuran berdaun hijau, berwarna keriting serta memiliki batang yang keras dan berserat. Sayuran ini tergolong dalam keluarga kubis seperti brokoli, kembang kol, dan sawi. Dilansir dari healthline.com, kale kaya akan antioksidan seperti beta-karoten, flavonoid, dan polifenol. Selain itu kale juga mengandung asam lemak omega-3, mangan, riboflavin dan vitamin A, C, dan K.
BACA JUGA :
7 Tanaman hidroponik cepat panen, mudah dibudidayakan pemula
Dengan kandungan yang beragam dan manfaat yang baik untuk tubuh menjadikan sayuran ini salah satu bahan makanan sehat, seperti salad maupun jus. Nah, agar lebih mudah, kamu dapat membudidayakan kale dengan cara hidroponik. Selain dapat dikonsumsi sendiri kamu juga bisa mencari keuntungan untuk di jual.
Namun, sebelum menanam kale tentukan dulu jenis kale yang akan kamu tanam. Kale memiliki banyak jenis, mulai dari kale miga, kale red russian, kale nero, dan sebagainya. Setiap varietasnya memiliki karakteristik yang berbeda. Nah penasaran seperti apa cara menanamhidroponik kale? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, cara menanam hidroponik kale, dari pembibitan hingga panen, Selasa (9/2).
1. Menyemai benih.
BACA JUGA :
Cara menanam genjer hidroponik, mudah dan hasilnya memuaskan
foto: Instagram/@kebun.nda
Setelah memutuskan jenis kale yang akan ditanam, langkah pertama yang bisa dilakukan yakni penyemaian atau penyebaran benih. Media tanam yang bisa digunakan yakni rockwool yang telah dilubangi dan diletakkan pada wadah besar atau try besar. Kemudian semaikan benih ke rockwool. Beri air secukupnya, sesuai ukuran wadah. Setelah itu tunggu beberapa hari, benih yang telah ditebar tersebut akan tumbuh tunas menjadi bibit. Nah, jika sudah tumbuh tunas maka tanaman tersebut siap untuk pindah tanam.
2. Melakukan pindah tanam.
foto: Instagram/@kebunpipa.id
Pastikan kamu telah menyiapkan perlengkapan alat hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) yang diperlukan. Nah, konsep dasar NFT yakni metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi. Sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.
Untuk melakukan pindah tanam, tanaman kale kecil tersebut tinggal diletakkan di starterkit NFT yang kamu miliki. Tanaman kale kecil membutuhkan air nutrisi yang sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Untuk itu, pastikan kamu sudah mengecek berapa pH nutrisi yang kamu berikan menggunakan pH meter.
3. Melakukan perawatan dan panen.
foto: Instagram/@bunda_berkebun_hidroponik
Tahap ketiga yakni masa perawatan. Untuk merawat tanaman kale tidaklah sesulit yang dibayangkan, meskipun tanaman ini lebih terkenal di benua besar seperti Amerika dan Eropa. Untuk perawatan, kamu cukup memberikan pancaran sinar matahari yang cukup untuk tanaman kale, kira-kira minimal 4 jam per hari.
Dengan perawatan yang rutin dan baik, maka tanaman kale akan dapat tumbuh dengan baik pula. Apalagi jika kamu melindungi tanaman kale dari air hujan, maka tanaman kale pasti akan tumbuh dengan lebih indah lagi karena tidak rusak karena diterpa air hujan. Misalnya, kamu menggunakan sistem NFT 72 yang memiliki atap di atasnya, untuk melindungi tanaman dari terpaan air hujan.
Pada umumnya tanaman kale dapat kamu nikmati atau kamu panen jika telah berumur 3 hingga 4 bulan. Namun, karena dirasa terlalu lama, maka kale sudah bisa dipanen ketika berumur 20-30 hari, sebagai baby kale.