1. Home
  2. »
  3. Wow!
2 Februari 2021 09:46

Cara menanam tanaman hidroponik rockwool untuk pemula

Rockwool merupakan salah satu mineral fiber yang memiliki keunggulan dalam menahan air dan udara. Dwiyana Pangesthi
foto: pixabay; freepik

Brilio.net - Bagi kalian yang gemar bercocok tanam, pasti sudah tak asing lagi dengan teknik menanam hidroponik. Bertanam sayuran ataupun buah-buahan dengan metode hidroponik memang cocok diterapkan di berbagai kondisi lingkungan.

Apalagi metode ini tidak menggunakan media tanah melainkan menggunakan bantuan air. Bahkan jika kamu tidak memiliki halaman rumah pun teknik berkebun ini tetap bisa diterapkan, tanpa memerlukan lahan yang luas.

BACA JUGA :
7 Cara menanam tanaman hidroponik bayam di rumah, antiribet


Menanam dengan cara hidroponik ini menggunakan media air dan juga bahan porus, seperti sekam, pasir, batu apung, dan rockwool. Belakangan media tanam yang sering digunakan pada sistem pertanian hidroponik adalah rockwool atau yang kadang disebut sebagai stonewool.

Rockwool merupakan salah satu mineral fiber yang memiliki keunggulan dalam menahan air dan udara, sehingga pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi pada tanaman berlangsung lebih baik.

Bahan rockwool juga dapat dipakai tanpa ada batas waktu yang sering disebut juga dengan sistem pembenihan. Biasanya sayuran yang cocok ditanam di rockwool ini seperti selada, tomat, paprika, mentimun, terong, dan sayur hijau lainnya.

BACA JUGA :
10 Tanaman hidroponik bernilai jual tinggi, mudah dibudidayakan

Nah, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan rockwool. Bagi para pemula yang ingin mengetahui caranya, cukup mudah kok. Berikut brilio.net himpun dari berbagi sumber, Senin (1/2).

1. Pemilihan rockwool.

foto: freepik

Syarat utama media tanam untuk hidroponik adalah harus ringan dan mempunyai porositas yang baik. Substrat yang digunakan dalam hidroponik mempunyai fungsi yang sama dengan tanah, yaitu sebagai media yang dapat menyerap dan menyediakan air, unsur hara, dan oksigen bagi tanaman yang diserap melalui akar. Kamu bisa mendapatkan rockwool dengan berbagai macam kualitas, perhatikan kemampuan rockwool dalam hal menyerap air.

2. Memotong rockwool.

foto: Instagram/@farizan_aizatyaia

Umumnya rockwool yang dijual di toko berbentuk potongan seperti balok atau lebaran dengan ukuran tertentu. Sehingga, untuk penyemaian sebaiknya dilakukan pemotongan dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm menggunakan kater atau gergaji.

Penggunaan alat potong yang tumpul dapat merusak rockwool dan menghasilkan serpihan-serpihan yang bisa terhirup udara. Sehingga perlu hati -hati dan menggunakan masker. Kemudian potongan tersebut direndam dengan air dan letakkan pada wadah semai atau tray semai.

3. Penyemaian benih.

foto: pixabay

Proses selanjutnya yakni membuat lubang kecil pada rockwool dengan cara digariskan membentuk bujur sangkar dengan jarak 2 cm. Lalu letakkan bibit secara satu persatu pada tiap tiap lubang dengan menggunakan posisi titik tumbuh mengarah pada bagian bawah sekitar 0,5 cm yang dapat dilakukan dengan menggunakan pinset.

Untuk tanaman sayuran, dimungkinkan untuk menanam dua biji per rockwool. Lakukan satu persatu sehingga seluruh rockwool yang kamu siapkan terisi benih sayuran yang disemai.

Jika sudah maka tutup bibit dengan menggunakan kresek berwarna hitam ataupun kain yang gelap. Hal ini bertujuan agar benih cepat tunas.

4. Perawatan bibit tanaman.

foto: pixabay

Setelah penyemaiannya yakni melakukan perawatan bibit tanaman. Simpan bibit dengan suhu yang terjaga kelembapannya dan semprot dengan hand sprayer.

Setelah 7 hari, bibit akan mulai berkecambah dan plastik mulsa dapat dibuka kembali agar bibit dapat terkena sinar matahari. Sebaiknya bibit dilakukan penyiraman, sebanyak 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari agar rockwool tidak kering dan bibit dapat tumbuh dengan baik.

5. Pemindahan tanaman.

foto: pixabay

Langkah terakhir yaitu pemindahan bibit tanaman. Sebaiknya pemindahan tanaman ini dilakukan setelah hari ke-10 sampai 14, karena tanaman tersebut sudah bertunas dan memiliki 2 lembar daun.

Berbeda jika kamu melakukan cara menanam pada umumnya, dengan menggunakan media rockwool kamu tidak perlu memisahkan bibit dari media tanamnya. Sehingga kamu dapat langsung sekaligus memindahkan bibit dengan rockwool tadi, tanpa ke dalam lahan tanam yang sudah anda siapkan.

Keunggulan rockwool sebagai media tanam.

foto: freepik

1. Tidak mengandung patogen penyakit, berasal dari proses beberapa batuan yang dipanaskan hingga mencapai 1.600 derajat Celcius membentuk lava panas kemudian menjadi serat, menyebabkan bakteri yang terkandung didalam bahan dasar pembuatan rockwool menjadi mati.

2. Daya tampung dari kerapatan rockwool menyebabkan air dapat bertahan lebih lama, dengan begitu kebutuhan tanaman akan air bisa tercukupi dengan air yang tertahan di dalam rockwool tersebut, efek baiknya tidak menyebabkan tanaman mudah layu bahkan mati.

3. Sangat mudah menunjang pertumbuhan tanaman, hal itu disebabkan karena rongga yang terdapat di rockwool bisa dengan mudah dilewati akar.

4. Bisa dipakai berulang kali, meskipun nampaknya rockwool seperti gabus yang mudah hancur, namun nyatanya rockwool terbuat dari bahan anorganik yang tidak mudah hancur, makanya alangkah baiknya kita menggunakan kembali rockwool tersebut.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags