Brilio.net - Bagi ibu muda yang belum berpengalaman mungkin masih sering kerepotan cara menyimpan ASI secara benar. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi sampai ia mampu memakan makanan lainnya. Bagi para ibu yang juga berkarier, memiliki stok ASI yang melimpah pasti akan menyenangkan karena menjamin ketersediaan ASI untuk si kecil. Baik ketika saat ditinggal bekerja, atau meninggalkannya bersama pengasuh, stok ASI sangat dibutuhkan untuk buah hati.
Nah, bagi ibu yang masih menyusui tentunya memerah ASI merupakan aktivitas yang wajib. Berikut brilio.net rangkum dari berbagi sumber, Selasa (5/10) cara menyimpan ASI yang benar, agar awet dan segar.
BACA JUGA :
Perlu kamu tahu, ini fakta dan mitos tentang menyusui
Gunakan wadah yang disterilisasi.
Pilihlah botol atau kantong ASI plastik. Jika menggunakan botol kaca, penting untuk melakukan sterilisasi botol sebelum digunakan untuk menyimpan ASI. Lakukan dengan merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit ke dalam air panas mendidih selama 5-10 menit. Khusus untuk penggunaan dengan kantong plastik sebaiknya dimasukkan lagi dalam kontainer, hal ini menghindari risiko kantong plastik bocor. Kemudian beri label dan beri tanggal pada kantong plastik kapan susu tersebut diperah. Sebaiknya gunakan stok ASI yang disimpan paling awal terlebih dahulu.
BACA JUGA :
Ini dampak buruk berikan ASI lewat botol
Selelum memompa susu, dianjurkan untuk membersihkan area payudara. Tangan juga dipastikan bersih dan cuci menggunakan sabun sebelum memegang ASI untuk disimpan. Ketika kamu menyimpan dalam plastik maupun botol sebaiknya sisakan celah di bagian atas, karena ASI akan mengembang saat membeku. Penyimpanan ASI ini bisa bertahan hingga lima hari jika menggunakan suhu empat derajat Celsius.
Cara penyimpanan dengan kulkas.
foto: freepik.com
Penyimpanan ASI tidak boleh sembarangan. Penyimpanan yang salah akan membuat ASI menjadi basi. Lazimnya penyimpanan ASI ini menggunakan lemari es atau kulkas.
Untuk ASI perah yang akan dibekukan, masukkan langsung botol dalam freezer segera setelah diperas. Untuk menghindari perubahan suhu secara mendadak, sebelum dimasukkan dalam freezer, simpan terlebih dahulu di kulkas bagian bawah. Sebaiknya simpan di bagian belakang kulkas, jauh dari daging, telur, atau makanan mentah. Setelah dua jam pindah ke freezer. ASI akan bertahan hingga lima hari dengan suhu emapt derajat Celsius. Namun jika kamu menyimpan dalam freezer bersuhu minus 18 derajat Celsius atau lebih rendah dapat bertahan hingga enam bulan.
Cara penyimpanan tanpa menggunakan kulkas.
Pertama jika kamu menyimpan pada suhu kamar yang tidak lebih dari 25 derajat Celsius ASI akan bertahan hingga 6 jam. Jika disimpan dalam kotak pendingin dengan kompresan air es hanya dapat bertahan hingga 24 jam. Cara menyimpan ASI tanpa menggunakan kulkas yaitu setelah diperah dimasukkan dalam botol dan ditutup rapat. Kemudian simpan dalam styrofoam yang telah dipenuhi dengan es batu dan ditutup rapat.
Buka tutup hanya untuk memasukkan dan mengeluarkan ASI. Untuk penyimpanan ASI lebih dari 24 jam sebaiknya es batu yang cair diganti dengan es batu yang baru.
Penggunaan ASI.
foto: pexel.com
Sebaiknya penggunaan ASI ini selalu mengingat botol penyimpanan ASI yang sudah diberi label "kapan waktu perah dilakukan?" dan juga "kapan batas ASI baik diberikan pada bayi?". Penggunaan ASI beku idealnya harus dicairkan di dalam mangkuk yang telah berisi air panas. Hindari juga mencairkan susu beku atau menghangatkan dengan microwave, karena dapat membuat hot spot yang bisa membekar mulut bayi. Selain itu cara ini juga menghancurkan beberapa manfaat gizi pada susu.
Jika tergesa-gesa, mencairkan ASI bisa dilakukan dengan air mengalir atau menaruhnya di semangkuk air hangat. Jangan mencairkan ASI dengan membiarkannya pada suhu kamar karena itu dapat memungkinkan bakteri berbahaya tumbuh. Hal ini agar bayi selalu minum ASI yang segar.