Brilio.net - Memiliki tanaman hias di rumah adalah salah satu cara terbaik untuk melepas stres. Setelah bekerja seharian, tubuh dan pikiranmu akan dibuat menjadi lebih segar dengan pemandangan tanaman hias rumah.
Nggak hanya warnanya yang cantik, efek udara yang sejuk juga bisa kamu rasakan. Maka nggak heran, banyak orang yang berburu tanaman hias untuk dekorasi indoor atau di dalam ruangan. Nah salah satu yang hits di kalangan masyarakat adalah tanaman hias janda bolong.
BACA JUGA :
10 Tanaman hias daun unik dan populer, cocok untuk hiasan rumah
Meskipun memiliki bentuk daun yang tidak rata, namun tanaman janda bolong berhasil memikat banyak orang lho. Bahkan selama masa pandemi corona, tanaman janda bolong jadi salah satu yang ramai dikoleksi.
Tanaman yang memiliki sebutan lain monstera adansonii atau swiss cheese plant ini unggul karena tampilannya yang menarik. Selain itu, tanaman janda bolong juga termasuk mudah untuk dirawat sebagai tanaman hias indoor. Bahkan buat kamu para pemula juga bisa mengikuti langkah sederhananya nih.
Nah apa saja yang perlu diperhatikan dalam merawat tanaman janda bolong di dalam ruangan? Simak penjelasannya dalam ulasan brilio.net dari thespruce.com dan berbagai sumber pada Jumat (5/2) berikut ini.
BACA JUGA :
10 Tanaman hias gantung merambat, bikin rumah makin sejuk
1. Pencahayaan.
foto: freepik.com
Sebagai tanaman tropis, janda bolong akan tumbuh baik dengan pencahayaan yang terang. Namun hati-hati, jangan berikan paparan sinar matahari secara langsung karena akan membuat daunya terbakar.
Area yang teduh namun terang bisa jadi pilihan yang cocok untuk tanaman ini. Pasalnya, di habitat aslinya, tanaman janda bolong terbiasa berada di bawah pohon besar. Tetapi kalau kamu sulit menghindarkan tanaman dari paparan sinar matahari secara langsung, kamu bisa membatasi waktunya hanya dalam dua hingga tiga jam dalam sehari.
2. Kondisi tanah.
foto: freepik.com
Kondisi tanah akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman janda bolong di dalam rumah. Tanaman ini akan tumbuh baik di tanah pot berbahan dasar gambut. Hal ini akan membantu memerangkap kelembapan di dalam tanah tanpa membuatnya tergenang air.
Agar tanaman lebih kuat dan sehat, kamu bisa menggunakan tanah yang mengandung pH antara 5,5 dan 7,0. Selain itu, pilih pot dengan lubang drainase besar di dasarnya.
3. Teknik penyiraman.
foto: freepik.com
Perhatikan juga dalam frekuensi penyiraman tanaman janda bolong. Pada dasarnya, tanaman janda bolong menyukai kondisi yang lembap namun bukan berarti membuatnya basah kuyup. Tapi nggak usah bingung dalam menentukan kadar airnya.
Kamu bisa lakukan pengecekan dengan cara sederhana. Sebelum menyiram tanaman, tempelkan jari ke tanah sedalam sekitar satu inci. Nah jika tanah terasa hampir kering saat disentuh, berarti kamu bisa menyiramnya saat itu.
4. Tingkat kelembapan dan suhu.
foto: freepik.com
Tanaman janda bolong tumbuh subur pada area yang memiliki kelembapan tinggi. Nah ketika kamu merawatnya sebagai tanaman hias indoor, pilihlah ruangan yang memiliki pencahayaan cukup terang, hangat, dan juga lembap. Atau kamu juga bisa meletakkan humidifier atau alat pelembap udara di dekat tanaman untuk menjaga kelembapan udaranya.
Tanaman janda bolong perlu disimpan pada suhu di atas 60 derajat Fahrenheit. Tetapi tanaman ini tetap dapat bertahan hidup di musim dingin yang singkat namun dengan menggunakan beberapa obat khusus.
5. Teknik pemupukan.
foto: freepik.com
Nah cara pemupukan juga perlu kamu perhatikan agar tanaman janda bolong dapat hidup sehat di area indoor. Maka dari itu, setelah kamu membuat pot atau menanam kembali tanaman, tunggu setidaknya empat hingga enam bulan untuk memupuknya. Hal ini dikarenakan tanah pot umum biasanya sudah memiliki campuran pupuk slow-release. Setelah itu, pupuk tanaman janda bolong setiap bulan, menggunakan pupuk cair yang sudah diencerkan setengahnya.
6. Teknik pemangkasan.
foto: freepik.com
Pemangkasan dilakukan banyak orang karena beberapa alasan. Namun pada tanaman janda bolong biasanya orang memangkas tanaman ini karena pertumbuhannya yang begitu pesat.
Saat melakukan perawatan ini, kamu bisa memangkas pada bagian atas tanaman. Selain itu bisa juga membuang daun yang mati atau rusak. Jangan lupa, lakukan pemotongan dekat batang utama untuk menghindari timbulnya rintisan.
7. Pembudidayaan tanaman.
foto: freepik.com
Untuk memperbanyak tanaman janda bolong, disarankan untuk menggunakan stek batang dengan hormon perakaran. Tanam stek di media tanam, dan jaga agar tetap hangat dan terlindungi sampai muncul pertumbuhan baru.
Perlu diingat, dibutuhkan waktu cukup lama agar stek baru dapat berakar. Jadi kamu perlu bersabar dan menyimpan tanaman di tempat yang lembab dan hangat. Salah satu cara yang banyak digunakan orang adalah dengan meletakkan kantong plastik di atas stek untuk menutupi kelembapan dan meningkatkan peluang tanaman agar tetap bertahan hidup.
8. Teknik repotting.
foto: freepik.com
Teknik repotting juga dilakukan sebagai salah satu cara merawat tanaman janda bolong di area indoor. Repotting merupakan cara memindahkan tanaman ke pot lain. Kamu bisa menyesuaikan ukuran pot dengan kondisi tanaman.
Repotting biasanya dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Namun banyak yang melakukannya pada dua tahun sekali. Namun hati-hati dalam melakukannya. Pasalnya banyak kegagalan yang terjadi dan membuat tanaman mengalami kerusakan dalam pertumbuhannya.
9. Penyakit yang kerap muncul.
foto: freepik.com
Gangguan berupa hama dan beberapa penyakit jadi salah satu tantangan bagi pemilik tanaman. Secara umum, tungau dan beberapa jenis kutu dapat menjadi hama bagi tanaman janda bolong.
Beruntungnya, hama ini jarang mengakibatkan efek fatal pada tanaman. Bahkan dapat diobati dengan insektisida tidak beracun atau minyak neem. Selain itu, kamu juga perlu mewaspadai tanda-tanda penyakit umum yang terjadi pada tanaman, seperti akar yang membusuk.