Slamet Riyadi juga mengungkapkan salah satu alasan dilakukan salat jam 2 itu karena waktunya lebih utama. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah bersama sahabat melakukan salat pada larut malam.
"Mengapa masyarakat memilih salat tarawih jam 2 malam ini, ya, selain karena ada keutamaan salat malam, pihak Masjid Gedhe Mataram memberikan kesempatan bagi masyarakat yang bekerja atau berkegiatan sampai malam, namun tetap ingin menjalankan ibadah tarawih berjamaah di masjid, bisa mengikuti sesi salat tarawih pukul 2 malam ini," lanjut Slamet menjabarkan.
BACA JUGA :
Mengenal Kicak, kuliner unik khas kampung Kauman yang hanya ada saat Ramadhan
Meski dilaksanakan dini hari, salat tarawih pukul 2 malam tetap tak sepi jamaah, terutama kaum pria. Menurut Slamet Riyadi, ada perbedaan jumlah jamaah yang terlihat ketika Ramadhan sudah memasuki hari ke-20. Biasanya jamaah yang hadir ketika salat tarawih pukul 2 malam lebih banyak dibandingkan malam sebelumnya yang hanya berkisar 30-60 jamaah saja. Hal ini dikarenakan pada 10 hari malam terakhir bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar.
"Kalau saya sih biasanya rajin untuk mengikuti salat tarawih pukul 2 pagi ketika sudah memasuki Ramadhan hari ke-20. Sebelum salat tarawih biasanya saya juga i'tikaf dan salat tahajud karena saya menyambut dan berharap dengan datangnya malam Lailatul Qadar," ungkap Tumisih, salah satu jamaah Masjid Gedhe Mataram.
Selain kegiatan salat tarawih selama Ramadhan, Masjid Gedhe Mataram juga menyediakan menu berbuka puasa. Tak ketinggalan juga menyediakan menu sahur khusus bagi jamaah yang mengikuti salat tarawih pukul 2 malam. Menu yang disuguhkan bervariasi dan jumlah porsi yang dibagikan juga tidak menentu. Sebab, ternyata juga banyak sekali orang yang memberikan sedekah makanan untuk berbuka dan sahur untuk jamaah Masjid Gedhe Mataram.
BACA JUGA :
Rayakan bulan suci Ramadan dengan pengalaman berbuka puasa dan menginap di AYANA MidPlaza Jakarta