1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
3 April 2024 22:45

Cerita pria kunjungi kampung terpencil tanpa aliran listrik di Ponorogo, suasananya bak zaman dulu

Warga di kawasan ini menggunakan cara tradisional untuk sumber penerangan pada malam hari. Muhamad Ikhlas Alfaridzi

Brilio.net - Dalam kehidupan modern, listrik merupakan salah satu sumber energi sekaligus kebutuhan penting bagi masyarakat. Energi ini telah dimanfaatkan sejak dahulu untuk dikonversi ke berbagai tenaga seperti cahaya, panas, dan gerak.

Hasilnya, listrik menunjang berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Mulai dari menghidupkan lampu, kompor, penanak nasi, hingga pompa air.

BACA JUGA :
Potret Pulau Napuka, daerah terpencil di bumi dan susah dijangkau


Khususnya untuk sumber penerangan, listrik akan berguna memberikan pencahayaan di malam hari sehingga bisa mempermudah kegiatan tiap masyarakat ketika matahari terbenam.

Namun siapa sangka, di era modern yang sudah sangat canggih seperti saat ini, ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.

BACA JUGA :
7 Fakta Pulau Surtsey, wilayah disebut saudara kembar Anak Krakatau

foto: YouTube/Jejak Richard

Terletak di Jawa Timur, warga di kawasan ini menggunakan cara tradisional untuk sumber penerangan pada malam hari. Kehidupan tanpa listrik ini terjadi di Alas Kayu Putih Sukun, Ponorogo, Jawa Timur. Dilansir brilio.net dari video di kanal YouTube Jejak Richard, Rabu (3/4), kampung ini sama sekali tak dialiri listrik PLN.

Kampung ini diketahui merupakan salah satu kawasan terpencil yang ada di Ponorogo. Hingga saat ini mereka masih menggunakan sumber penerangan dengan cara kuno.

foto: YouTube/Jejak Richard

Alat penerangan berupa lampu minyak tanah masih menjadi pilihan tepat bagi warga kampung terpencil di tengah hutan Kayu Putih itu. Hal itu juga berlaku bagi Tukinem, salah seorang warga yang tinggal di sana.

"Indah berbuka puasa di sini," tutur keterangan yang tertulis pemilik video yang menyempatkan diri berbuka puasa di desa terpencil tersebut.

foto: YouTube/Jejak Richard

Seperti yang dijelaskan dalam kolom caption video, ternyata sebagian besar warga di kampung ini merupakan karyawan Perhutani. Di sana mereka bekerja untuk merawat tanaman kayu putih hingga memanennya. Meskipun statusnya karyawan, mereka terkesan tidak mendapatkan fasilitas yang layak seperti listrik yang mengaliri rumah mereka.

foto: YouTube/Jejak Richard

Sementara pada siang hari, kondisi dan suasana di Alas Sukun begitu lengang. Nyaris tak terlihat ada kehidupan, yang ada hanya tanaman kayu putih memenuhi hutan dan jalan setapak sebagai aksesnya.

"Beginilah keadaannya teman-teman, kondisi Alas Sukun ya," tutur pria perekam video.

Bukan hanya didominasi oleh tanaman kayu putih, ternyata di sana juga banyak sekali ditumbuhi oleh pohon ketela dan jagung.

foto: YouTube/Jejak Richard

"Di sini para karyawan Perhutani juga bisa bercocok tanam dan beternak untuk penambahan penghasilan sehari-hari," ucap perekam video menjelaskan.

Siapa yang menyangka, bahwa di era menuju Indonesia emas ternyata masih ada kampung yang warganya hidup tanpa penerangan seperti pada zaman dahulu kala.

Video yang sudah ditonton lebih dari 33 ribu kali ini menuai beragam respons dari warganet. Ada yang turut prihatin, namun tak sedikit juga yang justru merasa kehidupan mereka jauh dari kebisingan.

"Alhamdulilah, semoga dapat perhatian dari pemerintah setempat," ujar akun @elevenguitarsrockrollcompa407.

"Mantaapp enak.. Tenang hidup jauh bising," tutur akun @SLAMETSLAMETRIYANTO-nz8zx.

"mengingatkan ditahun 70an...," komentar akun @ns1862.

"Biarpun hidup di kampung tapi hati terasa adem tentrem dan kerukunan sangat terjaga rasa sosialnya tinggi sehat selalu mas Richard. ," ujar akun @majidchannel467.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags