Brilio.net - Hampir semua orang sepakat jika hidup membutuhkan uang. Sebab uang digunakan sebagai alat untuk bertransaksi oleh masyarakat dunia. Ya hampir setiap negara memiliki mata uang sendiri. Hingga banyak yang beranggapan jika uang dapat digunakan untuk mendapatkan apapun.
Namun sebaliknya, kita hidup bukan untuk mengabdi pada uang saja. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan tanpa harus mendasarkan motivasi pada uang. Sebab terkadang ada waktu di mana uang kehilangan fungsinya dan digantikan oleh benda lainnya. Benda tersebut akan dianggap lebih bernilai dari uang, sehingga terjadi apa yang biasanya disebut dengan barter.
BACA JUGA :
Virus Corona merebak, viral foto tisu toilet umum digembok pengelola
Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh sebuah kafe di kawasan Sydney. Kafe tersebut menerima pembayaran yang dilakukan dengan benda selain uang. Namun uniknya adalah kafe tersebut menerima pembayaran berupa tisu toilet.
Merebaknya virus Corona belakangan ini berdampak terhadap rendahnya pasokan tisu toilet. Sementara permintaan tisu toilet di masyarakat menjadi sangat tinggi.
Kondisi tersebut mengakibatkan tisu toilet menjadi benda yang dianggap sangat langka. Maka tak heran jika banyak orang berlomba-loma mendapatkan tisu toilet.
BACA JUGA :
Cuma dari tisu, 15 gaun pengantin Barbie ini justru bak karya desainer
foto: World of Buzz
Dilansir brilio.net dari World of Buzz, Jumat (13/3), warganet bernama Erica Phan menunjukkam sebuah gambar di halaman Facebook Asian Traits yang diambil di sebuah kafe di Sydney. Pada gambar tersebut terdapat sebuah kertas berisi pengumuman yang dipasang untuk menjelaskan bahwa kafe tersebut menerima tisu toilet sebagai pembayaran untuk makanan dan minuman yang dijual.
Kertas yang ada pada foto tersebut bertuliskan 'Kepada pelanggan tersayang, kami menerima gulungan kertas toilet sebagai ganti uang. Terima kasih.'
Hal tersebut akan terdengar aneh bagi sebagian besar orang. Namun pasokan tisu toilet yang minim membuatnya menjadi langka sementara permintaan masyarakat cukup tinggi. Sehingga hal itu membuat barang tersebut dianggap berharga dan menjadi pengganti uang untuk membeli makanan dan minuman.
foto: freepik.com
Tingginya permintaan tisu toilet bahkan membuat orang-orang di Hongkong dan Singapura memberikannya sebagai hadiah kepada kliennya. Bahkan tisu toilet juga dijadikan hadiah pada undian di perusahaan, seperti yang diberitakan oleh Bloomberg.
Salah satu orang yang memberi hadiah adalah Terrence Tan, kepala pengembangan bisnis di IG Asia Pte. Ia mengirimkan tisu toilet, masker dan produk sanitasi lainnya kepada kliennya.
"Ini hadiah yang lebih baik daripada anggur sekarang," ungkap Terrence Tan.
Melihat kondisi yang terjadi di negara-negara tersebut, menjadi pelajaran bagi semua orang untuk menggunakan tisu toilet dan produk sanitasi lainnya dengan bijaksana.