Brilio.net - Indonesia memiliki kekayaan yang sangat beragam yakni keragaman agama, budaya, suku bangsa, dan etnis. Ada juga yang asli Indonesia dan juga ada yang dari luar Indonesia. Semuanya merupakan elemen bangsa Indonesia yang bersatu dalam Pancasila.
Perayaan Tahun Baru di Indonesia sendiri selalu dirayakan besar-besaran pada tanggal 1 Januari karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti masyarakat dunia. Biasanya tahun baru dirayakan dengan pesta kembang api dan acara kumpul bareng teman dan keluarga. Nah, tapi kamu tahu nggak kalau Indonesia sendiri merayakan 4 tahun baru? Istimewa kan Tanah Air kita, merayakan 4 tahun baru dalam satu negara yang beragam.
BACA JUGA :
5 Peristiwa politik Indonesia paling menyita perhatian di 2016
Kamu pasti penasaran kan apa bedanya 4 tahun baru ini? Yuk disimak bedanya 4 tahun baru yang ada di Indonesia seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Sabtu (31/12)
1. Tahun Baru Hijriyah.
BACA JUGA :
10 Orang Indonesia ini paling kaya raya di 2016, nomor satu siapa ya?
foto: kochiefrog.com
Kalender Hijriyah atau kalender Islam merupakan kalender yang digunakan oleh umat Islam. Biasanya umat Islam menentukan tanggal yang berkaitan dengan hari-hari penting dalam agama Islam menggunakan kalender ini. Alasan dinamakan kalender Hijriyah karena pada tahun pertama kalender ini tahun di mana peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 662 M.
Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriyah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Akhirnya pada tahun 638 M (17 Hijriyah), Khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun di mana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah.
2. Tahun Baru Masehi.
foto: cesarsway.com
Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun lahirnya Nabi Isa Al-Masih. Biasanya kalender Masehi merujuk kepada kalender Gregorian. Penanggalan ini dibuat berdasarkan saran astronom dari Aleksandria (Iskandariyah), Sosigenes, dibuat dengan mengikuti revolusi matahari sebagaimana orang-orang Mesir menyebut tahun Syamsiah (matahari). Kalender ini berawal dari tanggal 1 Januari 45 SM dan sejak saat itulah tahun baru dirayakan hingga sekarang.
3. Tahun Baru Imlek.
foto: third.oneway2.me
Imlek atau kalender Tionghoa merupakan kalender lunisolar yang menggabungkan dua kalender, yakni kalender bulan dan matahari. Kalender Imlek mulai dikembangkan pada milenium ke -3 SM. Perayaan tahun baru Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama).
Kalender Imlek ditetapkan pada tahun 841 SM pada zaman Dinasti Zhou. Sistemnya dengan menambahkan penerapan bulan ganda dan bulan pertama setiap tahun dimulai dengan titik balik Matahari pada musim dingin.
4. Tahun Baru Saka.
Kalender Saka merupakan kalender yang berasal dari India. Kalender ini adalah sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka sendiri dimulai pada tahun 78 Masehi. Oleh suku Jawa dan Bali, kalender Saka ditambahi dengan cara penanggalan lokal.
Tahun baru Saka dimulai dengan menyepi sehingga disebut Hari Raya Nyepi. Kalau tahun baru uang lain dirayakan pada tanggal 1 bulan 1, tahun baru Saka dirayakan pada tanggal 1 bulan 10.