Brilio.net - Refleksi adalah tindakan untuk meningkatkan profesionalisme serta menjadi kunci dalam pendidikan baik bagi tenaga pendidik dan peserta didik yang sedang belajar. Saat ini beberapa model refleksi tengah dikembangkan untuk menilai kualitas refleksi seorang pendidik. Refleksi juga merupakan salah satu kompetensi umum yang sebaiknya harus dikuasai oleh peserta didik.
Refleksi dapat digunakan sebagai media untuk meninjau kualitas pembelajaran sehingga membuat potensi setiap individu atau sebuah grup bisa lebih menonjol. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai refleksi, berikut brilio.net merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (24/6).
BACA JUGA :
11 Momen lucu guru ngasih pelajaran ini malah bikin tepuk jidat
Pengertian refleksi
foto: Unsplash/Kenny Eliason
Refleksi berasal dari bahasa Latin yaitu "to bend or to turn back" yang memiliki arti sebagai suatu proses berpikir kembali sehingga dapat diinterpretasikan atau dianalisis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), refleksi dapat dimaknai sebagai pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.
BACA JUGA :
Kurikulum 2022 hapuskan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa bagi siswa SMA
Refleksi merupakan sebuah konsep yang kita kenal dalam keseharian sehingga kita harus bisa membedakan refleksi dalam bidang pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari, refleksi sering diartikan sebagai momen untuk melihat kembali ke belakang. Namun, di dalam bidang pendidikan, refleksi dimaknai sebagai proses berpikir melalui pemahaman dan pembelajaran.
Refleksi dapat menjadi salah satu cara untuk membantu peserta didik menghadapi masalah dan isu pada kehidupan nyata. Melalui refleksi, kita dapat meningkatkan performa baik sebagai pengajar maupun meningkatkan performa dalam menyerap ilmu sebagai siswa atau mahasiswa. Refleksi sangat baik untuk dilakukan agar baik pendidik dan peserta didik dapat memahami apa yang harus dilakukan di masa mendatang.
Jenis-jenis refleksi
foto: Unsplash/CX Insight
Schon membagi refleksi menjadi dua jenis yaitu reflection on action dan reflection in action. jenis-jenis refleksi adalah sebagai berikut:
1. Reflection on action
Refleksi ini terjadi ketika seseorang tengah berhadapan dengan sebuah pengalaman lalu ia memikirkan cara agar dapat melakukannya lebih baik di masa yang akan datang. Refleksi ini dilakukan setelah pengalaman tersebut terjadi.
2. Reflection in action
Refleksi ini terjadi ketika individu tengah melakukan sebuah aktivitas lalu terpikirkan untuk melakukan lebih baik berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Tujuan refleksi
foto: unsplash.com
Refleksi dianggap efektif untuk mengubah praktik mengajar agar lebih fokus pada permasalahan agar lebih bermakna, mengambil konteks pembelajaran dan pengalaman pendidik yang eksplisit. Selain itu, terdapat beberapa tujuan dilakukannya refleksi antara lain:
1. Untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran yang dirasakan oleh pendidik dan peserta didik.
2. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran sebagai upaya pemecahan masalah yang teridentifikasi.
3. Mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan.
4. Untuk menemukan solusi secara bersama-sama untuk mengatasi masalah yang muncul agar pembelajaran berikutnya dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan lebih baik.
5. Untuk memahami akurasi sebuah model, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang telah diimplementasikan.
Prinsip dalam melakukan refleksi
foto: Unsplash/Kenny Eliason
Dalam melakukan refleksi, pendidik dan siswa dapat melakukannya dengan mengikuti prinsip berikut:
1. Adanya kesadaran antara pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Penilaian terhadap peserta didik dilakukan dengan kritis.
3. Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran hingga akhir.
4. Hasil penilaian peserta didik menjadi masukan bagi tenaga pendidik untuk perbaikan pembelajaran.
Sumber: Rika. 2013. Jurnal Ilmu Kedokteran Volume 3 Nomor 2: Refleksi: Pentingkah Bagi Dosen Pendidikan Kedokteran. Lampung: Universitas Lampung.