Brilio.net - Mobil kini menjadi alat transportasi favorit karena kemampuannya mengangkut banyak orang. Fungsinya yang memudahkan berbagai aktivitas membuat mobil menjadi kebutuhan primer.
Mobil sudah jadi bagian rutinitas harian. Maka dari itu, merawat mobil sebaik mungkin menjadi kewajiban jika tidak ingin performanya menurun.
BACA JUGA :
6 Cara mencuci mobil sendiri di rumah pakai jet cleaner
Selain menjaga kondisi mobil, ternyata gaya dan kebiasaan saat menyetir yang kerap dianggap sepele juga bisa merusak dan mengurangi umur mobil. Kalau sudah begini, momen mogok di tengah jalan bisa menghantuimu kapan saja. Duh, jangan sampai deh.
Nah, untuk menghindari mogok, yuk cari tahu tujuh kebiasaan sepele yang bisa bikin mobilmu cepat rusak seperti dilansir Brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (15/10).
1. Terburu-buru menstarter mobil.
BACA JUGA :
Diresmikan Jokowi, ini 12 potret penampakan pabrik mobil Esemka
foto: shutterstock.com
Menunggu sekitar 3-4 detik sebelum menstarter mobil saat posisi kunci kontak "ON" bisa memperpanjang umur mobil. Pasalnya, menunggu Check Engine indikator mati sebelum menstarter mobil memberi waktu pada sistem injeksi mobil menerima data dari seluruh komponen mesin dan kondisi lingkungan saat mobil dinyalakan.
Selain memperpanjang umur mobil, menghindari kebiasaan terburu-buru saat starter mobil juga dapat membuat mesin mobil beroperasi optimal dari awal dinyalakan.
2. Menahan pedal kopling saat macet atau di lampu merah.
foto: shutterstock.com
Meski lebih mudah, kebiasaan menahan pedal kopling saat macet atau berhenti di lampu merah ternyata dapat menyebabkan mobil cepat rusak. Melakukan hal ini terus menerus akan membuat kampas kopling cepat habis dan mengalami kerusakan.
3. Asal mengubah gigi tanpa berhenti sempurna.
foto: shutterstock.com
Saat sedang parkir, biasanya seseorang sering mengganti gigi maju ke mundur atau sebaliknya secara langsung tanpa menghentikan mobil terlebih dahulu. Meski menghemat waktu, kebiasaan buruk ini ternyata dapat merusak gearbox dan bagian mesin mobil.
4. Meletakkan tangan di tuas gigi.
foto: shutterstock.com
Sadar atau tidak, kebiasaan satu ini sering dilakukan. Sayangnya, meletakkan tangan pada tuas gigi dapat memberi tekanan dan menyebabkan kerusakan pada bagian komponen gigi.
Perlu diingat jika tuas gigi bukan tempat sandaran tangan. Jika merasa lelah, ada baiknya untuk meletakkan tangan pada kemudi atau pada armrest.
5. Cuek terhadap lampu indikator.
foto: shutterstock.com
Mulai sekarang kamu harus lebih peka terhadap lampu indikator pada panelmeter mobil. Bukan tanpa alasan, mengabaikan panel indikator bisa menyebabkan kerusakan mobil.
Sinyal yang saling terkoneksi pada lampu indikator bisa menunjukkan kondisi mesin, sabuk pengaman, termasuk juga bahan bakar. Biasanya lampu akan menyala sebagai pertanda ada masalah pada mesin atau bahan bakar kendaraan.
Nah, bicara soal bahan bakar, ternyata menggunakan bahan bakar tidak tepat bisa menyebabkan penumpukan kotoran hingga berkerak dan berujung performa mesin menurun. Kotoran berupa endapan berbahaya pada mesin mobil ini juga bisa membuat suara mesin jadi kasar dan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Maka dari itu, pastikan kamu menggunakan bahan bakar yang mampu bantu melindungi mesin kendaraanmu seperti bahan bakar BP dengan teknologi ACTIVE. Formula spesial ini dirancang khusus untuk membantu melindungi mesin dari kotoran dan membantu mempertahankan kinerja semua kendaraan, lho.
Ya, bahan bakar BP dengan teknologi ACTIVE bisa digunakan untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, lama maupun baru, dan besar maupun kecil.
Formula khusus teknologi ACTIVE pada bahan bakar BP mampu memperlambat pembentukan kotoran pada katup saluran masuk mesin. Jutaan molekul aktifnya mengalir melalui sistem bahan bakar kendaraanmu dan melekat pada permukaan logam mesin, membentuk sebuah lapisan pelindung. Lapisan ini membantu menghentikan pengikatan kotoran pada logam, sehingga melindungi mesin dari penumpukan kotoran dan menjaga performa mesin.
Jadi semakin penasaran kan dengan bahan bakar BP dengan teknologi ACTIVE ini? Klik di sini untuk info lebih lanjut.
6. Membawa beban berlebihan.
foto: shutterstock.com
Meski terlihat sepele, nyatanya membawa barang melebihi kapasitas daya angkut bisa membuat mobil jadi boros bahan bakar. Selain itu, beban berlebih ini juga berdampak pada tekanan rem, suspensi terganggu, dan kemudi yang tidak lincah.
7. Malas servis berkala.
foto: shutterstock.com
Jika mobil digunakan terus-menerus, lama-kelamaan seluruh komponennya akan semakin rentan aus. Untuk menghindari hal ini, pergantian dan perbaikan secara rutin merupakan hal yang harus dilakukan.
Maka dari itu, merawat mobil sebaik mungkin dengan rutin mengecek kondisi dan membawa mobil ke tempat servis jadi kewajiban yang tidak boleh dilewatkan.