1. Home
  2. »
  3. Wow!
8 Juni 2016 13:00

Ditolong pastor, wanita Indonesia ini tarawih di pasturan Jerman

Dia juga diberi makan sahur oleh Romo Paskalis yang ternyata juga berasal dari Indonesia itu. Fadila Adelin

Brilio.net - Bhinneka Tunggal Ika. Ya, kamu pasti sudah nggak asing lagi kan, dengan semboyan negara kita ini? Artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Perbedaan agama dan suku seharusnya tidak pernah dapat memecah belah bangsa Indonesia.

Setidaknya begitulah yang ditunjukkan oleh seorang pastor asal Flores kepada Ade Siti Barokah, wanita muslimah asal Indonesia yang sedang traveling ke Jerman.

Lewat akun Facebooknya, Ade bercerita bahwa dirinya akan pulang ke Indonesia setelah traveling dari Polandia ke Jerman. Pesawatnya dari Berlin akan berangkat pagi-pagi sekali. Dirinya pun memutuskan untuk menginap di bandara.

Namun niatnya tersebut dilarang oleh Romo Paskalis, seorang pastor asal Flores yang mengabdi di Jerman. Dirinya adalah kawan lama Ade saat menuntut ilmu di Amerika Serikat.

BACA JUGA: Bangunan unik gereja cuma ada di Indonesia, dari mirip rumah adat hingga masjid

Romo Paskalis pun menawarkan untuk menginap di Pasturan. Awalnya Ade ragu-ragu, namun Romo Paskalis meyakinkan bahwa Ade akan diterima baik di sana sekalipun Ade seorang muslimah.

Tidak hanya disediakan tempat menginap saja, Romo Paskalis juga menyediakan sudah menyiapkan menu sahur ala kadarnya jika ada tamu muslim yang datang, karena tahu sudah memasuki bulan Ramadan.

"Itu ada minuman sekedarnya. Bila perlu untuk sahur jangan sungkan2. Di bawah ada dapur," kata Romo Paskalis kepada Ade.

Menurut Ade, kawasan pasturan di sana sangat indah, teduh dan luas. Ada gereja besar dan kapel kecil yang cantik. Kamar-kamar tamu cukup banyak, bersih dan wangi dengan linen. Handuk dan peralatan mandi di sana juga rutin diganti.

"Dengan aplikasi di hp saya mencari arah kiblat dn bersiap menjalankan tarawih. Malam ini, shalat tarawih pertama di bulan suci saya dirikan di pasturan. Allah ada dimana-mana, di setiap jengkal tanahNya. Kebaikan ada dimana-mana. Saudara saya dimana-mana. Sungguh, saya adalah musafir yang beruntung," tulis Ade seperti dikutip brilio.net dari akun Facebooknya, Rabu (8/6).

BACA JUGA :
Cerita Gereja Gotik Jogja, bukan tempat ibadah tapi rumah hunian


Ini adalah bukti solidaritas dan indahnya kebersamaan. Bikin haru ya?

BACA JUGA :
Ramai-ramai tua muda nabung demi punya jalan masuk gereja, inspiratif

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags