Brilio.net - Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam agar terus berusaha. Salah satunya terkait usaha dalam mencari nafkah. Rezeki memang sudah diatur oleh Allah SWT. Rezeki juga tak akan tertukar satu sama lain. Tapi bukan berarti kamu hanya berpangku tangan, tidak mau usaha. Rezeki tak akan datang tanpa kamu usaha 'menjemputnya'.
Kamu diperbolehkan mencari rezeki melalui sarana apapun. Dengan catatan, wajib dengan cara halal. Supaya uang yang telah kamu kumpulkan barokah, tidak sia-sia. Sementara itu pada zamannya Rasulullah, beliau memilih mencari nafkah dengan berdagang. Pasalnya sejak Islam datang, perkembangan perdagangan kian maju.
BACA JUGA :
Doa seribu dinar pembuka pintu rezeki, arti dan keutamaannya
Banyak pedagang muslim sukses dan era perdagangan kian berkembang. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya:
"Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki, hadis riwayat Imam Ahmad. Dari Mu'az bin Jabal, Rasulullah berkata, Sesungguhnya, sebaik-baik usaha adalah usaha perdagangan," hadis riwayat Baihaqi.
Nah, bagi kamu yang berprofesi sebagai pedagang, pasti ingin barang dagangannya laku keras. Selain itu kamu juga pasti berharap mendapatkan untuk besar. Namun terkadang ekspektasi tak sesuai dengan harapan. Proses dagang setiap harinya tak selalu lancar, kadang laku, kadang tidak. Rasanya ingin sekali mengelus dada hingga menangis.
BACA JUGA :
Doa agar dicintai orang lain menurut ajaran Islam, untuk pria & wanita
Saat kondisi seperti itu, Allah SWT tak mungkin tinggal diam. Melihat umat-Nya yang sedang kesusahan, Allah SWT pun menyuruh agar kamu berdoa. Berikut ini doa supaya dagangan laris manis, berkah, lancar, dan untuk seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (15/5).
Doa agar dagangan lancar dan berkah.
Manusia memiliki kewajiban untuk mencari nafkah. Terlebih lagi bagi kaum adam yang sudah berkeluarga. Setiap hari harus mendapatkan uang demi keluarga. Membahagiakan istri dan anak dengan mencukupi kebutuhan hidup. Tapi apabila kondisi sedang buruk, tidak lakunya dagangan dapat berakibat rugi.
Berdoalah kamu, memohon kepada Allah SWT dengan setulus hati. Niscaya Allah SWT akan mendengar doamu, atau digantikan jadi lebih baik.
foto: dream.co.id
"Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi'an thayyiban min ghairi ta'bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka 'alaa kulli syaiin qadiir."
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."
Doa ketika mengalami kerugian dagangan tidak laku.
Tak seperti para pekerja kantoran setiap bulan dapat gaji. Hidup para pedagang acap kali dihadapkan dengan 'ketidakpastian' rezeki. Silih berganti setiap harinya. Senang rasanya jika dagangan langsung laris, habis tak tersisa. Tapi di lain waktu, kamu terpaksa pulang dengan tangan kosong.
Tak heran jika banyak pedagang kerap mengeluh akan hal itu. Tapi prinsip utama dari pedagang ialah tak kenal putus asa menjalankan bisnisnya. Tetap optimis dan yakin kondisi sulit akan segera berlalu. Untuk pedagang, kamu dianjurkan membaca doa ini ketika dagangan sedang tidak laku terjual.
foto: dream.co.id
"Asa rabbuna ayyubdilana khoiram minha inna ila rabbina raghibun"
Artinya:
"Mudah-mudahan Tuhan kami memberikan ganti kepada kami dengan yang lebih baik daripada itu, sesungguhnya kami mengharapkan ampunan dari Tuhan kami."
Berdagang cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sejak kecil Nabi Muhammad SAW sudah diajarkan berdagang. Di usianya yang masih 8 tahun, beliau sudah belajar bisnis sambil mengembala kambing. Kemudian ketika 12 tahun, Nabi sudah diajak dagang oleh pamannya Abu Thalib ke Negeri Syiam.
Di usianya yang menginjak 20 tahun, Nabi Muhammad medapat amanah dari Khadijah, seorang kaya raya di Makkah. Keduanya menjalin bisnis kerja sama. Baru usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW sudah jadi pengusaha sukses. Beliau bahkan sering ke luar negeri untuk berdagang, lebih dari 18 kali.
Jiwa mandiri dan pedagang Rasulullah sudah tertanam sejak dini. Nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi di antaranya ialah amanah yakni dapat dipercaya (terutama bagi pemilik dagangan dan pelanggan), fathanah artinya cerdas mengambil peluang dan target, shiddiq yaitu benar dan jujur, kemudian tabligh atau menyampaikan komunikasi dengan baik.
Dalam buku Marketing Muhammad, dikutip dari laman Nahdlatul Ulama, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang yang ingin sukses berdagang.
"Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu, kata Nabi Muhammad SAW. dalam sebuah hadits riwayat Buhari.
Pertama melakukan segmentasi atau menetapkan target yang ingin dituju. Kedua melakukan diferensiasi, berdagang dengan cara yang beda. Menjalin hubungan baik dengan orang lain. Nabi pun tak sungkan untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan produk dagangnya. Mematok harga sesuai dengan pasaran. Ketiga yakni melakukan branding dan pelayanan yang baik. Keempat, Rasulullah mengedepankan sifat jujur, ikhlas, dan profesional.
Pedagang yang baik adalah pedagang yang mudah dalam membeli dan mudah dalam menjual." (HR. Bukhari, dari Jabir)