Brilio.net - Dalam ajaran agama Islam, jika orang Islam yang meninggal dunia maka kita wajib mengurus jenazahnya, seperti mensholatinya dan kemudian memakamkannya sesuai syariat Islam.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (27/4), hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya bila di antara umat Islam ada yang mengurus dengan baik, mulai memandikan, mensholatkan sampai mengubur, maka umat Islam lainnya sudah gugur kewajibannya.
BACA JUGA :
Tata cara sholat jenazah jasad laki-laki beserta doa dan keutamaannya
Namun apabila di antara mereka tidak ada yang mengurusi jenazah, maka semuanya akan mendapatkan dosa.
Keutamaan sholat jenazah.
Adapun keutamaan mensholatkan jenazah seperti sabda Rasulullah yaitu sebagai berikut:
BACA JUGA :
Tata cara mengurus jenazah meninggal dunia karena virus corona
"Barang siapa mensholatkan jenazah dan tidak mengiringinya ke pemakaman, ia akan memperoleh pahala sebesar satu qirath. Jika dia juga mengiringi hingga pemakamannya, ia akan memperoleh dua qirath."
Kewajiban kepada jenazah.
Bagi kita yang masih hidup, terdapat kewajiban-kewajiban terhadap jenazah yaitu sebagai berikut:
1. Memandikan jenazah
Dalam memandikan jenazah, hal yang pertama harus kita lakukan adalah memebersihkan kotoran di badan jenazah, termasuk najis yang ada pada tubuh jenazah seperti membersihkan lubang hidung, telinga, dan lubang-lubang lainnya.
Setelah itu, mensucikan jenazah dengan memberikan wudhu pada anggota wudhu jenazah. Meratakan air ke seluruh tubuh sampai tiga kali atau lima kali.
Alangkah baiknya pada siraman pertama menggunakan air yang dicampur sabun, siraman kedua dengan air bersih dan siraman ketiga dengan air yang dicampur dengan kapur barus agar jenazah beraroma wangi seperti kita habis mandi.
Memandikan jenazah perempuan harus dimandikan oleh kaum perempuan juga, agar aurat jenazah tidak dilihat oleh orang yang bukan mukhrimnya.
2. Mengafani jenazah
Setelah jenazah dimandikan, tugas kita selanjutnya yaitu mengafani jenazah. Kain kafan untuk jenazah perempuan sebanyak dua lapis dan laki-laki tiga lapis.
Cara mengafani jenazah yaitu dengan meletakkan kain kafan di tempat yang bersih, kemudian letakkan jenazah di atas kain tersebut. Kemudian telungkupkan kain ke atas untuk membungkus badan jenazah, lalu ikat agar gulungan kain yang membungkus tidak lepas.
3. Mensholatkan jenazah
Menurut kitab Tanwiul qulub apabila jenazahnya laki-laki, maka ketika disholatkan posisi kepala berada di selatan. Sedang jika jenazahnya perempuan posisi kepala di sebelah utara.
Untuk jenazah laki-laki imam berdiri tepat ke arah kepala jenazah sedangkan jika jenazah perempuan imam berdiri mengarah ke pinggang jenazah. Jadi kalau jenazah perempuan kepalanya ada di sebelah kanan imam.
Sholat jenazah dilakukan tanpa rukuk dan sujud, melainkan hanya berdiri dengan 4 takbir.
Rukun sholat jenazah
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Mengucap takbir sebanyak empat kali
4. Mengangkat tangan pada saat takbir pertama (takbiratul ikhram)
5. Membaca Al-Fatihah
6. Membaca shalawat Nabi Muhammad setelah takbir kedua
7. Doa terhadap jenazah setelah takbir ketiga
8. Salam
4. Mengubur jenazah
Proses menguburkan jenazah untuk umat muslim tidak asal dimasukkan ke lubang dan ditimbun tanah begitu saja. Ada beberapa aturan peLaksanaan penguburan jenazah yang sudah ditetapkan dalam ajaran Islam.
Ada perlakuan khusus yang harus dilakukan dan juga ada doa-doa yang harus diucapkan seperti firman Allah dalam Al-Quran surah Al-Isra ayat 70 yang berbunyi:
"Walaqod karromnaa banii adam"
Artinya:
"Dan sungguh telah Kami muliakan anak keturunan Adam."
Tata cara sholat jenazah wanita
1. Membaca niat sholat jenazah wanita
"Ushollii 'alaa haadzihill mayyitati arba'a takbirootin fardhol kifaayati ma'muuman lillaahi ta'aalaa"
Artinya:
"Aku niat sholat atas jenazah ini dengan empat takbir fardlu kirayah, sebagai makmum karena Allah taala."
2. Membaca takbir pertama, dilanjutkan membaca Al-Fatihah
3. Membaca takbir kedua, dilanjutkan sholawat:
"Allahumma sholli alaa muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa sholaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Innaka hamiidun majiid. wa baarik ala muhammad wa ala aali muhammad. Kamaa baarokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim. Fil aalamiina Innaka hamidun majiid."
Artinya:
"Ya Allah, anugerahkan shalawat kepda Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Nabi Ibrahim.Berikanlah keberkahan kpada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi kepada keluarga Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di dalam alam inilah Engaku Tuhan yang Maha Terpuji dan Maha Mulia"
4. Membaca takbir ketiga, dilanjut membaca doa untuk jenazah perempuan
"Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa'afihaa wa'fu 'anhaa, wa akrim nuzuulahaa, wawassi' madkholahaa, waghsilhaa bil maa'i wats tsalji wal baradi, wanaqqihaa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhaa minal danasi, wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa, wa ahlan khairan min ahlihaa, wa zaujan khairan min zaujihaa, waqihaa fitnatal qabri wa'adzaban naari."
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dia (jenazah) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.
Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau suami di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka."
5. Membaca takbir keempat, dilanjut membaca doa kedua
"Allahumma la tahrim naa ajrahaa walaa taftinnaa ba'dahaa waghfirlanaa walahaa."
Artinya:
"Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia."
6. Melakukan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri dalam posisi tetap berdiri.
Setelah selesai membaca doa sholat jenazah pada takbir keempat, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam sambil menoleh kekanan dan kekiri.
"Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh"
Artinya:
"Keselamatan dan Rahmat Allah Semoga tetap kepada Kamu sekalian."
7. Doa setelah sholat jenazah.
"Bismillaahirrahmaanirrahiim, Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin waalaa aali sayyidinaa Muhammadin.
Allaahumma bihaqqil fatihati i'tiq riqaa banaa wariqaaba haadzal mayyiti (haadzihil mayyitati) waj'al qabrahuu (haa) roudhotan minal jannati. Walaa taj'alhu lahuu (lahaa) hufratan minanniiraani. Washollallaahu 'alaa khoiri kholqihi sayyidinaa Muhammadin wa aalihii washohbihii ajma'iina walhamdulillaahi rabbil'aalamiina."
Artinya:
"Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Oh Allah, dengan berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayat ini dari siksaan api neraka (3 kali)."
"Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada mayat ini. Dan jadikanlah tempat kuburnya taman nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia makhluk-Nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya sekalian. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam."
Tata cara menguburkan jenazah
Adapun langkah-langkah menguburkan jenazah sesuai syariat Islam adalah sebagai berikut:
1. Jenazah dikuburkan didalam sebuah lubang yang dalamnya sekitar tingginya orang dewasa berdiri, dengan lebar seukuran satu dzira lebih satu jengkal.
2. Ketika menaruh jenazah ke lubang kubur, wajib memiringkan tubuh jenazah ke sebelah kanan dan menghadapkannya ke arah kiblat.
3. Melepas tali ikatannya dimulai dari kepala setelah jenzah diletakkan dalam lubang kubur.
4. Menutup lubang kubur dan memberikan batu nisan sebagai tanda biar mudah dikenali identitas jenazah yang dikuburkan.