Brilio.net - Tak terhitung seberapa banyak nikmat dan berkah yang diberikan Allah SWT. Salah satu keberkahan Allah yang bisa kita rasakan adalah turunnya hujan.
Fenomena alam ini adalah hal yang patut disyukuri. Melalui hujan, setiap makhluk di bumi bisa mendapatkan air sebagai sumber kehidupan.
BACA JUGA :
Doa pembuka hati beserta arti dan manfaatnya
Allah berfirman dalam surah Al Waqi'ah ayat 68-69 yang artinya, "Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?"
Kemudian dalam surah Al Fushshilat ayat 39 yang artinya, "Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Rasulullah juga mengajarkan pada umatnya untuk senantiasa berdoa ketika turun hujan. Baik dalam kondisi hujan lebat, hujan petir, atau hujan yang disertai angin kencang. Doanya pun berisi ungkapan syukur, meminta rahmat, dan menjauhkan dari musibah.
BACA JUGA :
Doa mohon selamat dunia dan akhirat, bacaan Arab, latin, & artinya
Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (30/4), berikut doa ketika turun hujan lengkap dengan dalil dan artinya.
Doa ketika turun hujan.
foto: freepik.com
Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah, Nabi SAW selalu mengucap syukur ketika hujan turun dengan mengucapkan:
"Allahumma shoyyiban nafi'an"
Artinya:
"Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat"
Doa ketika hujan lebat
Ketika hujan bergitu lebat, Rasulullah juga berdoa dengan mengucapkan:
"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari."
Artinya:
"Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan."
Doa ketika hujan disertai angin.
Kadang kala, hujan bisa turun disertai angin dan petir, sehingga orang-orang pun merasa ketakutan. Apalagi jika mengingat bahwa Allah juga pernah menjadikan hujan sebagai azab bagi kaum Nabi Nuh yang durhaka.
Mereka yang tak mengikuti seruan Nabi Nuh untuk menyembah Allah, seketika tenggelam dan tewas dalam bajir bah.
Karena itulah, ketika hujan disertai angin, Rasulullah juga mengajarkan kaumnya untuk berdoa meminta perlindungan. Berikut bacaan doa ketika hujan disertai angin kencang:
"Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih"
Artinya:
"Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya."
Doa ketika hujan disertai petir
"Subhaanalladzii yusabbihur ro'du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih."
Artinya:
"Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbih lah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepadaNya."
Hadits tentang hujan.
foto: freepik.com
Berikut beberapa hadits yang menjelaskan tentang hujan.
- Hujan adalah rahmat dan berkah.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, "Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan."
- Berwudhu dengan air hujan.
Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi SAW mengatakan:
"Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan Allah sebagai alat untuk bersuci," Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allahatas nikmat ini.
- Tidak mencela atau mengeluh ketika hujan turun.
Dalam sebuah hadits qaudsi, Rasulullah bersabda, Allah Ta'ala berfirman:
"Manusia menyakiti Aku, dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Akulah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti."
Rasulullah juga bersabda:
"Janganlah kamu mencaci maki angin"
Maka dari kedua hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa menghina ciptaan-Nya sama dengan menghina Allah juga. Maka hindarilah mengeluh atau mencemooh makhluk-Nya atau masa seperti angin, hujan, dan lainnya.
- Meyakini bahwa hanya Allah yang dapat mengatur turunnya hujan.
Kita dilarang untuk menyakini adanya dzat selain Allah yang mampu menurunkan hujan atau memberhentikan hujan. Sebab hal itu merupakan bentuk dari sifat kufur. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits:
"Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan 'Muthirna bi fadhillahi wa rohmatih' (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan 'Muthirna binnau kadza wa kadza'(Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dia lah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang."