Brilio.net - Secara bahasa 'majelis taklim' berasal dari bahasa Arab, yakni dari Majelis dan Ta'lim. Majelis adalah bentuk kata tempat (ism makan) dari kata dasar duduk tersebut.
Sedangkan kata 'taklim' berasal dari kata 'ta'lim' adalah bentuk masdar yang berarti pengajaran. Asal katanya dari allama. Jika digabungkan menjadi tempat pengajaran.
BACA JUGA :
Tata cara sholat jenazah jasad laki-laki beserta doa dan keutamaannya
Jadi majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan nonformal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Proses pembelajaran di dalam majelis taklim mengarah kepada pembentukan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.
Istilah lain majelis taklim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak terikat waktu. Sifatnya terbuka. Usia berapapun, profesi apapun, suku apapun, dapat bergabung di dalamnya.
Majelis atau pengajian umat Islam biasanya mempunyai susunan acara yang telah direncanakan dengan rapi. Pada umumnya, isi dari pengajian atau majelis adalah pembacaan ayat suci Alquran, dzikir, tausyiah, dan lain-lain.
BACA JUGA :
Selain puasa, ini 10 amalan bulan Ramadan yang perlu kamu tahu
Pada sebuah pertemuan dan umumnya dihadiri oleh para muslimin dan muslimat, pasti akan ada yang namanya pembuka acara dan penutup acara. Kalimat pembuka acara untuk para muslimin dan muslimat akan diawali dengan ucapan salam.
Kemudian, biasanya dilanjutkan dengan ucapan bismillaah, dan dilanjutkan dengan ungkapan puja dan puji syukur kepada Allah SWT.
Di setiap pertemuan sebuah majelis Islam, disunahkan untuk memulai dan mengakhiri dengan doa agar senantiasa dirahmati Allah SWT.
Doa pembuka majelis
Doa pembuka majelis biasanya dilakukan dengan membaca khutbatul hajah. Khutbatul hajah adalah doa di mana Rasulullah SAW senantiasa membacanya di banyak kesempatan.
Doa ini biasanya dibaca saat akan khutbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, mukadimah pidato serta pengajian. Sunah ini dilanjutkan para sahabat Rasulullah.
"Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta'inuwanastaghfiruhu wana'udzubillahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a'maalina. Man yahdillah falaa mudhillalahu wamin yudhillhu falaa haadiyalahu. Asyhadu anna muhammdan abduhuu warosuluh."
Artinya:
Kami panjatkan segala puji kepada-Nya dan kami mohon pertolongan-Nya. Seraya memohonampun dan perlindungan-Nya dari segala keburukan jiwaku dan kejelekan amaliahku. Barang siapa telah Allah berikan petunjuk jalan baginya, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad hamba Allah dan utusan Allah.
Doa penutup majelis
"Subhaabakallahumma wabihamdika ashadu anlaa ilaaha illa anta astagfiruka wa atuubu ilaik."
Artinya:
Maha suci Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Adab saat berdoa
Dalam berdoa, adapun beberapa adab yang wajib kita terapkan agar doa kita mudah di terima oleh Allah, yaitu sebagai berikut:
1. Kita harus khusyu' dalam berdoa, artinya kita harus bersungguhsungguh dalam berdoa dengan berharap kepada Allah agar doa kita segera dikabulkan.
2. Saat membaca doa, kita harus meresapi dan memaknainya dengan hati yang mantap. Karena di dalam doa terdapat banyak sekali maknanya.
3. Mengangkat kedua tangan dengan telapak tangan terbuka di depan dada atau di pertengahan dada.
4. Berusaha memposisikan diri menghadap kiblat saat berdoa.
5. Membaca doa dengan tempo pelan dan tidak tergesagesa, kita harus tetap tenang saat berdoa.
Keutamaan menghadiri majelis taklim
Majelis taklim sangatlah penting keberadaanya. Sehingga hukum menuntut ilmu yang salah satunya dapat dilakukan melalui majelis taklim adalah kewajiban dan memiliki keutamaan, sebagaimana sabda Rasul:
Artinya:
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. (Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat di antaranya: Anas bin Malik, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Said Al-Khudri Radhiallahu Anhum. Lihat: Sahih al-jami: 3913).
Bagi kamu yang sering menghadiri majelis taklim, maka bergembiralah karena majelis taklim adalah salah satu obat hati dalam Islam. Sebagaimana keutamaan berilmu dalam Islam, ada banyak keutamaan lain menghadiri majelis taklim antara lain:
1. Mendapatkan pahala.
Bagi orang yang senang menuntut ilmu, terutama dalam majelis taklim maka Allah akan memberikan pahala untuknya
2. Menjadi umat terbaik.
Rasulullah SAW bersabda, "Yang terbaik di antara kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR Bukhari).
Artinya: "Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah". Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS Ali Imran: 79)
3. Memperoleh ketentraman.
Orang yang sering mengikuti majelis taklim akan selalu damai dan hidup bahagia menurut Islam. Ia juga lebih sabar dalam menghadapi cobaan.
Artinya: "Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS Al Fath:4)
4. Mendapatkan ampunan dari Allah.
Selain mendapatkan ketentraman dalam hidup, Allah juga akan memberi ampunan kepada orang-orang yang senantiasa mencari ilmu semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah
5. Allah menjaminnya sebagai penghuni surga.
Barangsiapa yang ingin mendapatkan jaminan surga, maka seseorang dapat menempuhnya dengan menuntut dan mengamalkan ilmunya. Karena ilmu yang dapat bermanfaat untuk orang lain dapat menjadi sedekah jariyah kita, sesuai dengan sabda Rasulullah:
:
Artinya:
"Jika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh" (HR Muslim).
6. Mendapatkan naungan dari malaikat.
Rasulullah juga bersabda, sesungguhnya para malaikat akan meletakkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena malaikat meridhoi apa yang telah seseorang itu lakukan atas ridho Allah.
Nah, setelah tau apa saja keutamaan menuntut ilmu dengan menghadiri majelis taklim, mari kita berlomba-lomba untuk mencari ilmu kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan jangan lupa, hafalkan doa pembuka dan penutup majelis taklim agar kegiatan menuntut ilmu membawa banyak keberkahan dalam hidup kita.