foto: freepik.com
1. Dimudahkan segala urusan.
BACA JUGA :
Ghibah adalah membicarakan orang lain, ketahui penjelasan lengkapnya
Setiap umat Islam yang membaca sholawat nariyah, maka akan dikabulkannya segala hajat serta dipermudah segala urusannya. Keutamaan sholawat nariyah ini, tertuang dalam sebuah hadits Ibnu Mundah.
Dari Jabir mengatakan: "Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia." (HR. Ibnu Mundah).
2. Dikabulkan hajatnya.
BACA JUGA :
Doa Nabi Sulaiman beserta terjemahan dan hikmahnya
Jika seorang muslim memiliki hajat hendaknya membaca sholawat nariyah, karena Allah akan mengabulkan semua hajat yang dipinta oleh umatNya. Hal ini disampaikan oleh Syekh Al Qurthubi.
"Bila dibaca 4.444 kali dalam satu majlis (sekali duduk), maka akan ditunaikan hajatnya yang besar dan dibebaskan dari musibah yang sangat membahayakan."
3. Diangkat derajatnya.
Allah akan mengangkat derajat seorang muslim yang senantiasa bersholawat kepada Nabi. Jika seorang itu rutin membacanya 1 kali dalam sehari, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali lipat. Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali sholawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat." (HR. An-Nasai).
4. Diampuni segala dosanya.
Barangsiapa umat muslim yang gemar bersholawat kepada Rasulullah maka Rasulullah akan memintakan ampun umatnya tersebut saat di alam barzakh kelak. Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan sholawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan sholawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda:
"Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah." (Hadits riwayat al-Hafizh Ismail alQadhi, dalam bab Sholawat ala an-Nary)