1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
12 April 2023 22:22

Doa takbiran idul fitri lengkap dengan amalan dan hukumnya, serta tata caranya

Kumandang kalimat takbir menjadi alunan paling indah yang terdengar saat hari raya Idul Fitri. Kharisma Alfi Tiara
foto: freepik.com

Brilio.net - Hari raya Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu-tunggu umat muslim karena etelah berpuasa selama sebulan penuh, kini saatnya umat muslim merayakan hari kemenangan. Kumandang kalimat takbir menjadi alunan paling indah yang terdengar pada hari itu. Kalimat pujian kepada Allah SWT ini menjadi sebuah pintu masuk bertemunya hari Lebaran yang suci dan bersih.

Sebagai umat muslim sudah semestinya merayakan hari raya Idul Fitri dan dianjurkan juga untuk menggemakan bacaan takbir. Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah dalam hadits berikut ini,

BACA JUGA :
Keutamaan takbir malam Hari Raya Idul Fitri, lengkap dengan bacaannya


"Nabi shallallahu alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah menyelesaikan sholat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf)

Nah, untuk merayakan hari raya Idul Fitri, kamu juga perlu mengetahui bacaan takbir dan hukumnya, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (25/4).

BACA JUGA :
Bacaan takbir dan manfaat mengumandangkannya saat Idul Fitri

Bacaan doa takbir.



foto: freepik.com

- Bacaan takbir singkat.

"Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd."

Artinya:

"Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."

- Bacaan takbir panjang.

"Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. allaahu akbar wa lillaahilhamd.allaahu akbar kabiiraw wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahibukrataw wa ashiilaa. laa ilaaha illallaahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal kaafiruun. laa ilaaha illallaahu wahdahu shadaqa wa'dahu wa nashara abdahu wa a'azza jundahu wa hazamalahzaaba wahdah. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. allaahu akbar wa lillaahil-hamd."

Artinya:

"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar dan aku mengagungkan Allah dengan besar-besar keagungan. Segala puji bagi Allah dan kami memuji Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang kafir membenci. Tidak ada Tuhan melainkan allah sendirinya, benar janjinya, dan dia menolong hambanya, dan dia mengusir musuh nabinya dengan sendirinya, tidak ada tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala puji."

Hukum bacaan takbir.

foto: freepik.com

Dalam buku berjudul "Bunga Rampai Bincang Syariah" yang ditulis oleh Hafid (2022) menjelaskan, Syaikh Said bin Muhammad ba Ali Ba Isyan dalam bukunya Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah yang dinamai Busyra al-Karim bi syarh Masail al-Ta'lim (hal. 426-427), mengulas terkait hukum takbiran serta bacaan takbiran yang disunnahkan dibaca pada saat takbiran.

Menurutnya, takbiran Idul Fitri hukumnya sangat di sunnahkan bagi siapapun dan dimanapun. Baik laki-laki ataupun perempuan. Hanya saja bagi perempuan tidak diperbolehkan menyaringkan suaranya sebagaimana laki-laki. Waktu membaca takbiran dimulai semenjak terbenamnya matahari malam Idul Fitri hingga menjelang sholat Idul Fitri.

Selain itu, Imam Ibnu Qudamah di dalam kitab Al-mughni menyebutkan, takbiran boleh dilakukan secara berjamaah dengan suara yang keras sebagai bentuk syiar dan untuk mengingatkan orang lain. Hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh sahabat Ibnu Umar. Beliau pernah bertakbir pada hari raya sehingga orang-orang pun ikut bertakbir juga bersama beliau di masjid dan di pasar.

Sunnah menggemakan bacaan takbiran saat malam Lebaran dikemukakan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya yang berbunyi:

"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."

Anjuran memperbanyak takbir ini sepadan dengan imbalan yang dijanjikan karena sabda Rasulullah SAW:

"Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal itu dapat melebur dosa-dosa."

Waktu dimulainya takbiran Idul Fitri

foto: pexels.com

Waktu dimulainya takbiran pada hari raya Idul Fitri menurut ulama dimulai pada malam tanggal 29 Ramadhan setelah terbenam matahari. Pada malam tersebut, umat Islam akan mengumandangkan takbir dan tahmid sebagai tanda syukur atas kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk menyelesaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Setelah itu, takbiran juga dilaksanakan pada pagi hari saat pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Jadi, takbiran idul fitri dimulai pada malam hari menjelang hari raya Idul Fitri, tepatnya pada malam tanggal 29 Ramadhan setelah sholat Maghrib dan dilanjutkan setelah sholat Isya. Kemudian takbiran juga dilakukan di pagi hari pada hari raya Idul Fitri sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri. Namun, pelaksanaan takbiran dan waktu mulainya dapat bervariasi tergantung pada masing-masing daerah dan tradisi yang berlaku di masyarakat setempat.

Hukum pelaksanaan takbiran Idul Fitri adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan, yang artinya pelaksanaannya tidak wajib namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Takbiran merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Allah SWT yang harus diungkapkan oleh seluruh umat Islam pada hari raya Idul Fitri.

Pelaksanaan takbiran ini juga diiringi dengan membaca lafazh Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd. Lafazh takbir ini dipelajari dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dan menjadi bagian dari tradisi umat Islam dalam merayakan hari raya Idul Fitri.

Meskipun takbiran tidak diwajibkan, namun penting bagi umat Islam untuk melaksanakannya dengan baik dan benar, karena pelaksanaannya menjadi bagian dari tradisi umat Islam dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Karena itu, sebaiknya kita mempelajari dan memahami tata cara pelaksanaan takbiran serta makna yang terkandung di dalamnya, sehingga kita dapat merayakan hari raya Idul Fitri dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Tata cara takbir Idul Fitri

foto: pexels.com

Tata cara takbiran Idul Fitri dimulai pada malam takbiran, yaitu pada malam tanggal 29 Ramadhan setelah terbenam matahari. Berikut adalah tata cara pelaksanaan takbiran Idul Fitri:

1. Niat
Sebelum melaksanakan takbiran, sebaiknya dilakukan niat terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh dan ikhlas sebagai bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT.

2. Memperbanyak Membaca Takbir
Selama malam takbiran, kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca takbir, tahmid, dan tahlil. Takbir Idul Fitri yang umum dibaca adalah Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillaahil Hamd. Takbir ini biasanya dibaca sebanyak tiga kali.

3. Pelaksanaan Takbir di Masjid
Sebagian besar umat Islam melaksanakan takbiran di masjid pada malam takbiran, dengan cara membaca takbir secara bersama-sama. Takbiran biasanya dimulai setelah shalat Maghrib dan dilanjutkan setelah shalat Isya. Pada saat melaksanakan takbiran, umat Islam biasanya membawa alat musik seperti rebana atau hadrah untuk menambah semaraknya acara.

4. Pelaksanaan Takbir di Rumah
Bagi yang tidak bisa menghadiri takbiran di masjid, kita juga bisa melaksanakan takbiran di rumah dengan membaca takbir secara bersama-sama dengan keluarga atau tetangga. Hal ini juga menjadi tradisi di beberapa daerah di Indonesia.

5. Pelaksanaan Takbir di Jalan
Takbiran Idul Fitri juga bisa dilakukan di jalan dengan cara membaca takbir secara bersama-sama dengan masyarakat setempat. Biasanya, para pemuda dan anak-anak memimpin takbiran di jalan.

6. Pelaksanaan Takbir di Televisi atau Radio
Pada hari raya Idul Fitri, takbiran juga bisa didengarkan melalui siaran televisi atau radio. Takbiran biasanya disiarkan dari berbagai masjid dan diiringi dengan tayangan yang menampilkan keindahan dan keramaian pada hari raya Idul Fitri.

Itulah tata cara pelaksanaan takbiran Idul Fitri. Selain pelaksanaan takbiran, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan dan menambahkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan untuk menyelesaikan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Semoga kita semua bisa merayakan hari raya Idul Fitri dengan penuh keikhlasan, rasa syukur, dan kebahagiaan bersama keluarga, sahabat, dan masyarakat setempat.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags