Brilio.net - Barangkali kamu sudah mendengar istilah frugal living yang dewasa ini tengah jadi buah bibir di media sosial. Banyak yang kemudian tertarik dan mencoba gaya hidup ini, tak sedikit juga yang memang sudah menjalani hidup hemat sejak lama. Apa pun itu, nggak ada salahnya memulai sesuatu yang baik demi masa depan yang cerah.
Kenapa frugal living jadi happening? Bila diamati, boleh jadi viralnya frugal living -terutama di kalangan milenial- itu karena pencapaian mereka setelah menerapkan gaya hidup ini. Ada yang bisa beli mobil di usia masih muda, jalan-jalan ke luar negeri, stay cation setiap bulan, sampai menyicil rumah baik itu KPR maupun non-KPR.
BACA JUGA :
Terapkan frugal living, wanita ini keluarkan bujet Rp 1 jutaan per bulan hidup di kota metropolitan
Perlu diingat, menerapkan frugal living bukan berarti pelit sampai menyiksa diri. Konsep ini lebih menekankan kepada kesadaran penuh dalam mengeluarkan uang untuk kebutuhan, dan tetap menjaga kualitas hidup dengan baik. Itu artinya frugal living bisa saja mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang nggak murah, tapi dengan catatan nilai barang tersebut tinggi atau memang benar-benar dibutuhkan.
Lalu bagaimana dengan frugal living yang diterapkan oleh tukang nasi goreng berikut ini, ya? Membuka usaha memang pemasukannya bisa saja lebih banyak daripada yang bekerja dengan gaji bulanan. Tapi jika tidak dikelola dengan bijak, bukan tidak mungkin kedepannya akan menghadapi situasi yang sulit.
Brilio.net menyadur akun TikTok @ownerpruistine, Senin (17/7), pasangan suami istri ini membagikan sepenggal cerita usai menerapkan frugal living di kehidupan rumah tangganya.
BACA JUGA :
Pengeluaran di bawah UMR Jogja, wanita terapkan frugal living ini bisa makan cuma Rp 50 ribu seminggu
foto: TikTok/@ownerpruistine
"Kalo gak nerapin Frugal living gak akan tau rasanya... (punya tabungan ratusan juta walau hanya pedagang nasgor)," tulis wanita bernama Nunung Purningsih.
Nunung dan suaminya merupakan pelaku usaha kuliner di tempat tinggalnya. Dia membuka warung nasi goreng setiap malam di sebuah kios. Dalam postingannya yang diunggah pada Rabu (12/7), Nunung mengatakan dirinya menerapkan frugal living di kehidupan sehari-hari.
Karena gaya hidup hemat itu, setiap hari Nunung bisa makan nasi dari warteg dengan budget Rp 20 ribu per hari. Biasanya, dia hanya membeli lauk saja, sementara nasi dimasak sendiri di rumah.
foto: TikTok/@ownerpruistine
Nunung juga jarang sekali belanja. Banyak barang yang dia masukkan ke dalam keranjang online shop, tapi jarang sekali ia check out untuk dibeli. Bahkan, untuk baju saja Nunung lebih prefer membeli pakaian murah kisaran Rp 15 - Rp 35 ribu. Itu pun hanya sekali dalam setahun saja.
Menerapkan frugal living bukan berarti Nunung nggak bisa mencari hiburan dengan keluarganya. Dia masih bisa jalan-jalan, walaupun ia pribadi lebih senang pergi ke tempat wisata yang murah bersama keluarganya.
foto: TikTok/@ownerpruistine
Dari kebiasan hematnya itu, Nunung bisa membeli mobil cash atau tunai di usia 25 tahun. Bahkan sebelumnya dia sudah membeli sawah untuk digarap oleh keluarganya yang ada di kampung. Hasil panen tersebut sesekali di kirim ke tempat Nunung untuk dimakan.
Pencapaian lainnya adalah bisa punya brand skincare sendiri di usia kepala dua. Dia beberapa kali mempromosikan usaha skincare tersebut di akun pribadinya.
foto: TikTok/@ownerpruistine
Memiliki kesuksesan tersebut membuat warganet skeptis dan menduga bahwa Nunung bukanlah sandwich generation. Di mana dia harus membiayai orang tua dan atau adik-adiknya. Namun, keraguan itu ditampik olehnya dengan memperlihatkan catatan hutang milik orang tuanya.
Di postingan lain, Nunung berkata bahwa sebelum menikah, dia melunasi semua hutang-hutang milik orang tua dan biaya kredit yang ditanggungnya.
"Aku juga generasi sandwich ya, kakak. Dulu sebelum nikah aku berjuang melunasi hutang-hutang orang tuanya," ungkapnya.
foto: TikTok/@ownerpruistine
Postingan Nunung mendapat sorotan dari warganet hingga viral. Video tersebut bahkan sudah ditonton lebih dari 228 ribu kali oleh pengguna TikTok.
"hehe, beda LG idup di desa ginik.. udh nerapin belanja sesuai kebutuhan bukan belanja bulanan tp kondangan sebulan BS sampe 6x," ujar Hekkcuihh.
"aku kalau soal makanan, ga pernah di tahan, mau makan apa langsung beli, apa lagi kalau anak udah minta jajan dan pgn buah atau makanan apa," kata bukanpaulaverhouven.
"beda cerita yg smpai sudah rumah tangga Mash JD tulng pnggung ny orang tua, kadang lebih mentingin dulu yg d kmpung,baru sisany buat kita yg cari duit." balas Mutiara Puspa.
"pernah nyoba kaya gini iya sih nabung, tetiba bulan depannya anak sakit gak sembuh2, akhirnya tabungan buat berobat sejak itu aku terapin sedekah," timpal desianayeila.