Brilio.net - Tak hanya di Jakarta, demam e-Sport kini semakin terasa di daerah. Banyuwangi baru saja menggelar kompetisi e-Sport pada 18-19 September 2019. Animo masyarakat sangat besar terlihat dari jumlah peserta kompetisi yang mencapai lebih dari 200 orang.
Dilansir brilio.net dari Liputan6, Senin (30/9) kompetisi e-Sport pertama di Banyuwangi ini dihelat di Gedung Wanita Banyuwangi pada Kamis (19/9). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, anak muda didorong untuk bisa berkarier secara profesional atau pro gamer di dunia e-Sport.
BACA JUGA :
Punya multiplier effect besar, Banyuwangi gelar kompetisi e-Sport
"Di ajang ini untuk mengasah kemampuan bermain teknologi digital. Kalau sudah jago bermain jangan lupa tingkatkan kemampuan supaya bisa ke tingkat yang lebih profesional," pesan Bupati Anas ke peserta.
foto: Liputan6.com
BACA JUGA :
3 Cara kreatif Banyuwangi bikin siswa makin semangat belajar
Menurutnya, e-Sport kini sudah bukan game semata, tapi mempunyai nilai yang luar biasa sebagai bagian dari industri 4.0. "Harapan anak-anak bukan hanya bermain, tapi nantinya juga ikut menciptakan permainan-permainan baru yang bisa bersaing dengan yang sudah ada," tegasnya.
Segala jenis e-Sport mulai dari mobile hingga PC ada di kompetisi ini. Peserta bisa mengikuti berbagai jenis permainan seperti Mobile Legend, Arena of Alor (AOV), Counter Strike Global Offensive (CS:GO), Defense ofthe Anncienst (DOTA) 2, Player Unknown's Battleground (PUBG) dan Free Fire. Selain kompetisi e-Sport, ada juga cosplay PUBG yang menarik perhatian pengunjung.
Anas juga menambahkan bahwa e-Sport yang dikelola secara profesional bisa menghasilkan peluang dan keuntungan. "Banyak bidang yang baru yang muncul seperti player, pelatih, manager, caster eSport, broadcasting e-Sport dan lain sebagainya, katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga turut hadir dalam acara ini. Menurutnya, e-Sport membuka peluang anak muda Indonesia untuk berlaga di kancah internasional. "Kami senang dengan adanya kompetisi yang digelar oleh daerah seperti Banyuwangi ini bisa melahirkan atlet-atlet andal yang berprestasi dunia," tegasnya.
"Potensi anak-anak muda daerah sangat besar semua peluangnya sama. Pemerintah juga mendorong, pembuatan game-game yang berkarakter nasional. Misalnya Gatot Kaca dan lainnya bahkan bisa juga karakter lokal daerah masing-masing," tutupnya.