Brilio.net - Gender dapat dikatakan sebagai suatu konsep kultural yang membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Gender dipandang secara kultural dan historis seperti makna, interpretasi, dan ekspresi dari kedua varian gender di antara berbagai kebudayaan.
Dengan kata lain, konsep gender ini melekat pada sifat-sifat yang dikonstruksi secara sosial. Perbedaan gender terjadi melalui proses yang cukup panjang dan dimulai dengan pembagian kerja secara seksual yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
BACA JUGA :
Pengertian literasi digital, pahami tujuan, kompetensi, dan manfaatnya
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai gender, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (14/7).
BACA JUGA :
Konduksi adalah perpindahan energi, ketahui pengertian dan jenisnya
Pengertian gender.
foto: Unsplash/Dainis Graveris
Kata gender berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti jenis kelamin. Gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan jika dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Secara terminologi, gender dapat didefinisikan sebagai harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan. Gender merupakan bagian peran sosiokultural yang didasarkan pada jenis kelamin.
Identitas gender muncul ketika manusia secara kodrati dilahirkan dengan jenis kelamin tertentu sehingga gender tidak bersifat kodrati seperti jenis kelamin. Namun, karena kemunculan identitas gender mengikuti kelahiran manusia dengan jenis kelamin tertentu maka gender dianggap inheren dalam jenis kelamin bahkan menjadi identik dengan jenis kelamin.
Terdapat beberapa definisi mengenai gender menurut para ahli:
1. Menurut Ann Oskley berpendapat bahwa gender adalah sifat laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural sehingga tidak identik dengan seks.
2. Lindah L Linsey mengemukakan bahwa bidang kajian mengenai gender meliputi ketetapan masyarakat perihal penentuan seseorang sebagai laki-laki atau perempuan.
3. H T Wilson mengartikan gender sebagai suatu dasar untuk menentukan perbedaan sumbangan laki-laki dan perempuan pada kebudayaan dan kehidupan kolektif.
4. Menurut Elaine Showalter, gender lebih dari sekadar perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial-budaya.
5. Julis C Mosse mengungkapkan gender adalah seperangkat peran yang seperti halnya kostum dan topeng pada teater. Perangkat perilaku ini mencakup penampilan, pakaian, sikap, kepribadian, pekerjaan di luar dan dalam rumah tangga, tanggung jawab keluarga, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli dapat disimpulkan gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan jika dilihat dari segi sosial-budaya yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan kata lain, gender mendefinisikan laki-laki dan perempuan dari sudut non-biologis.
Konsep gender.
foto: Unsplash/Tim Mossholder
Gender memiliki kedudukan penting dalam kehidupan seseorang karena dapat menentukan pengalaman hidup yang akan ditempuh oleh individu tersebut. Gender dapat menentukan akses seseorang terhadap pendidikan, dunia kerja, dan sektor publik lainnya. Gender juga dapat menentukan kesehatan, harapan hidup, dan kebebasan gerak seseorang. Konsep gender dikembangkan oleh Hubies dan terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Gender Difference, yaitu perbedaan-perbedaan karakter, perilaku, dan harapan yang dirumuskan untuk setiap orang menurut jenis kelamin.
2. Gender Gap, merupakan perbedaan dalam hubungan berpolitik dan bersikap antara laki-laki dan perempuan.
3. Genderization, merupakan acuan konsep penempatan jenis kelamin pada identitas diri dan pandangan orang lain.
4. Gender Identity, yaitu perilaku yang seharusnya dimiliki oleh seseorang menurut jenis kelaminnya.
5. Gender Role, yaitu peran perempuan dan laki-laki yang diterapkan dalam bentuk nyata menurut budaya yang dianut oleh setempat.
Peran gender.
foto: Unsplash/Sung Jin Cho
Peran adalah aspek dinamis dari status yang cenderung menunjukkan posisi sedangkan peran lebih memperlihatkan penampilan. Peran dapat diberikan, diwariskan, atau diusahakan. Ada yang menganggap bahwa peran gender digambarkan melalui peran laki-laki dan peran perempuan di sektor domestik rumah tangga. Perempuan dinilai lebih lemah secara fisik sehingga "seharusnya" berperan di sektor domestik rumah, sedangkan laki-laki berperan di luar rumah atau sektor publik.
Dalam buku Gender dan Pembangunan, Cleves Mosse menjelaskan perempuan merupakan bagian penting dari peran gendernya terlepas dari apa pun pekerjaannya. Seorang sosiolog bernama Hotler melihat secara esensial seperangkat preferensi, ganjaran, rasa, dan tujuan di mana seseorang belajar sebagai laki-laki dan perempuan.
Banyak literatur yang menyatakan, mereka belajar menjadi laki-laki atau perempuan dari orang tua mereka ketika usia dini hingga dewasa. Dalam buku A Development Sex Role Model, peran gender terbagi ke dalam empat preferensi yaitu preferensi untuk peran suami, preferensi untuk peran istri, preferensi untuk peran ibu, dan preferensi untuk peran bapak.
Sumber: Rokhmansyah. 2016. Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.