Brilio.net - Pasti sangat sulit mencari komunitas Kristen di Mesir yang notabene merupakan negara dengan penduduk mayoritas pemeluk Islam. Meskipun mereka kaum minoritas, namun ada satu kelompok bernama Zabbaleen yang telah berhasil membangun rumah luas untuk kalangannya di Kairo. Tak hanya mempertahankan warisan Kristen Koptik selama bertahun-tahun, mereka juga telah membangun gereja terbesar di Timur Tengah.
Dalam peta, daerah ini bernama Manshiyat Nasser tetapi orang-orang menyebutnya sebagai 'Kota Sampah'. Julukan itu diberikan karena sebagi besar kelompok tersebut bekerja sebagai pengumpul sampah. Kelompok ini sudah ada sejak tahun 1969. Saat itu Gubernur Kairo memutuskan untuk memindahkan para pengumpul sampah yang merupakan sebagian orang Kristen ke lokasi itu.
BACA JUGA :
15 Benteng peninggalan kolonial Belanda ini belum banyak orang tahu
Di sepanjang jalan lokasi itu dipenuhi oleh sampah-sampah yang akan di daur ulang. Berbeda dengan lingkungan sekitarnya, biara St. Simon berdiri dengan kesederhanaan dari pusat kota kecil untuk mempererat hubungan para anggotanya. Mereka membangun gereja dengan dinding dari tebing yang menyimbolkan 'bukti keabadian'. Pusat mimbar dapat diduduki 20.000 orang dan ruang yang lebih kecil mengapit hall utama. Lukisan dindingnya juga mengesankan yang menceritakan kehidupan St. Simon.
Nah, begini penampakan gereja tersembunyi di 'Kota Sampah' yang dilansir brilio.net dari cubebreaker, Senin (14/11):
1. Penampakan gereja dari luar.
BACA JUGA :
8 Foto replika bunker Adolf Hitler ini bikin berdecak kagum
2. Keadaan 'Kota Sampah' atau Manshiyat Nasser.
3. Tumpukan sampah ada di mana-mana.
4. Gereja di dalam tebing.
5. Bisa muat sekitar 20.000 orang.
6. Keren ya arsitekturnya.
7. Nggak bisa dibayangkan, ada gereja dengan arsitektur yang indah.
8. Ukiran-ukiran pada dindingnya juga nggak kalah keren.