1. Home
  2. »
  3. Wow!
28 Oktober 2019 23:05

Hari Sumpah Pemuda, brand lokal ini gelar acara di lapas anak

Acara ini memberi harapan dan inspirasi kepada anak-anak untuk ikut berkontribusi pada masyarakat ketika sudah keluar dari lapas Syifa Fauziah

Brilio.net - Banyak cara untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober. Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu brand lokal Urbain Inc dan Karya Adalah Doa. Brand lokal ini mengadakan acara bertajuk Akar Jeruji di Lapas Anak Pria, Tangerang pada 16 Oktober 2019 lalu.

Acara ini bertujuan sebagai gerakan anak muda yang diharapkan menguatkan para penghuni lapas anak dalam bidang seni dan aktivitas jalanan. Stigma negatif kerap kali menghantui para penghuni lembaga pemasyarakatan, tak terkecuali mereka yang masih usia anak-anak. Mereka kerap dianggap tak memiliki masa depan, sehingga saat keluar dari lapas kesulitan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan.

BACA JUGA :
Despacito versi TNI ini bakar semangat kamu anak muda zaman now


Di sisi lain, pendidikan serta pekerjaan tak terbatas pada hal-hal berbau formal. Ada bidang di mana pengalaman dan ketekunan adalah kunci yang akhirnya bisa dijadikan sebagai mata pencaharian di masa depan, seperti seni dan aktivitas jalanan.

Oleh sebab itu, brand lokal ini menggelar beberapa kegiatan seperti mentoring bidang seni dan aktivitas jalanan. Ada breakdance, Bian 'Kreate' Streetball, Rico 'Spinboy', skateboard Satria Vijie, hip-hop Tuan Tigabelas dan t-shirt printing Mohan Hazian Thanksinsomnia dan Fiyan Shining Bright, street art Garduhouse, ilustrasi Hari Prast hingga DJ Trigger Management.

Founder Urbain Inc, Rico mengungkapkan, ia optimis jika semua rakyat Indonesia punya hak yang sama untuk menjadi putra terbaik bangsa. "Acara ini memberi harapan dan inspirasi kepada anak-anak untuk ikut berkontribusi pada masyarakat ketika sudah keluar dari lapas, katanya kepada media.

BACA JUGA :
Cuitan 'Sumpah Pemuda' generasi zaman sekarang, kocaknya bukan main

Sementara itu, Hari mengungkapkan, acara ini dapat membekali anak-anak dengan keahlian di luar pendidikan formal yang diberikan saat ini. "Terutama dalam bidang kesenian dan aktivitas jalanan, " kata dia.

Berikut, aktivitas monitoring yang dilakukan oleh brand lokal di lapas anak.

1. Street Art Graffiti.

Akar Jeruji memberikan kesempatan bagi para pelaku profesional di bidang seni dan aktivitas jalanan untuk memberikan mentoring kepada penghuni lapas anak. Mentoring dilakukan agar anak-anak tersebut dapat memiliki bekal setelah keluar dari tempat tersebut.

Dalam sesi mentoring, Garduhouse berbagi tentang teknik, serta membuat graffiti bersama dengan penghuni lapas anak. Menurut Budi, perwakilan dari Garduhouse, ia cukup terkesan melihat anak-anak di tempat tersebut sudah mengetahui graffiti serta menguasai teknik seni jalanan tersebut.

Sementara gambar yang dibuat bersama bertuliskan Never Give Up". Tulisan yang dibuat dengan perasaan senang itu diharapkan membuat mereka tetap kuat dan semangat ke depan. "Akar Jeruji mungkin salah satu cara untuk kami berbagi pengetahuan tentang graffiti terlebih kegiatan nya positif dan menarik, ujar Budi.

Sementara itu, bagi Garduhouse, Sumpah pemuda mungkin terdengar "klise". Namun, jika direlevansikan dengan semangat zaman sekarang, maka Sumpah Pemuda menjadi bahan kita untuk merenung dan tidak hanya diam. "Karena dunia memang tidak sedang baik-baik saja, ucapnya.

2. Rap.

Dalam acara Akar Jeruji, Tuan Tigabelas mengenalkan basic menulis lirik dalam rap dengan tema keseharian mereka, kemudian mengaplikasikannya ke dalam suatu irama. Ia juga mengenalkan teknik bercerita yang ringan dengan diiringi musik. Setelah itu, anak-anak di diminta mencoba di depan kelas dengan lirik yang mereka buat.

"Saya ikut acara ini karena menurut saya, hiphop (rap) bisa jadi suatu wadah teman-teman di Lapas Anak untuk menuangkan apa yang mereka rasakan, membantu mereka melewati masa masa sulit dengan cara menulis dan musik, ujar Tuan Tigabelas.

Sementara itu, makna Sumpah Pemuda untuk Tuan Tigabelas adalah sebagai pengingat bahwa sebagai pemuda Indonesia bisa menjadi apa saja yang diinginkan tanpa meninggalkan identitas. Tuan Tigabelas juga percaya bahwa pemuda adalah mesin utama yang bisa membawa indonesia ke arah lebih baik.

Hal itu yang membuat saya sangat yakin, terlepas apa pun yang dilakukan oleh anak-anak ini yang akhirnya membuat mereka ada di lapas, mereka tetap punya kesempatan yang sama dengan anak anak lain untuk menentukan masa depan mereka sendiri, mengembangkan sayap dan mengejar cita cita," katanya.

3. Skateboard

Ada pula komunitas skateboard yang memberikan ilmu mengenai seluk-beluk hingga teknik olahraga ekstrem tersebut. Ada pun gteknik yang diajarkan mulai dari basic skateboard, belajar keseimbangan di atas papan skate hingga bisa meluncur di atas papan.

Agar lebih menarik, setiap anak juga dapat menjajal skateboard, sehingga tidak sekadar teori juga praktek langsung di lapangan sebagai edukasi positif dan menambah pengalaman. "Kenapa ikut acara Akar Jeruji, buat gue ini movement yang positif, terlebih gue seneng sharing pengalaman skate ke semua orang, ujar salah satu perwakilan komunitas, Satria.

Bagi Satria, anak-anak di lapas tak boleh dikucilkan karena kesalahannya, melainkan perlu dibimbing dan diberikan dorongan agar bisa menjadi seseorang yang lebih baik ke depan.

4. T-shirt printing.

Dalam gelaran Akar Jeruji, Mohan dan Fiyan berbagi ke anak-anak tentang praktek sablon. Praktik ini dinilai penting, karena bisa memberikan bekal kelak ketika keluar dari lapas. Selain itu, industri clothing line yang memiliki tren positif dapat menjadi peluang mata pencaharian anak-anak muda ini setelah keluar dari lapas.

"Buat gue dan mas Fiyan, ini movement yang luar biasa dan jadi pengalaman yang sungguh tak dapat kami lupakan sepanjang perjalan hidup kami, kata Mohan.

Sementara itu, makna Sumpah Pemuda bagi Mohan adalah saling mendukung serta sikap tak mengucilkan anak-anak penghuni lapas. Ia berharap anak-anak di sana dapat bersatu dan bangkit demi masa depan lebih cerah, bukan sekadar untuk diri sendiri, juga orang banyak dan negara.

5. Streetball.

Dalam acara ini, Rico mengenalkan dasar-dasr teknik bermain basket. Nah, ada alasan khusus mengapa memilih streetball, karena dianggap lebih dapat diterima dan menghibur.

Plus, streetball dianggap dapat membuat anak-anak lebih ekspresif. Nah, dengan pola seperti itu, Rico meyakini mereka akan lebih cepat menyerap dan juga lebih tertarik untuk mengasah teknik tersebut "Kami yakin dengan movement Akar Jeruji ini, mereka punya harapan lebih, serta semakin optimis untuk mengggapai cita-cita di masa mendatang," kata Rico.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags