1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
19 April 2022 23:25

Hipotesis adalah pernyataan sementara, ketahui ciri-ciri dan jenisnya

Istilah hipotesis tentu tak asing buat para peneliti atau kalangan akademisi yang hendak melakukan penelitian. Kharisma Alfi Tiara
foto: freepik.com

Brilio.net - Bagi seorang mahasiswa tentunya sudah nggak asing dengan hipotesis, karena mahasiswa nantinya akan membuat karya ilmiah atau tugas akhir berupa skripsi. Ya, hipotesis kerap ditemukan dalam penulisan karya ilmiah, penelitian, atau tugas akhir. Hipotesis ini berguna sebagai pernyataan sementara terhadap masalah yang akan diteliti para peneliti atau kalangan akademisi.

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu hypo dan thesis. Hypo berarti sementara, sedangkan thesis berarti pernyataan atau teori. Jadi jika disimpulkan, hipotesis adalah pernyataan sementara. Ini yang merupakan praduga peneliti terhadap suatu masalah dari penelitian. Hipotesis ini bersifat praduga dan belum tentu kebenarannya, jadi hipotesis dalam penelitian bisa benar dan bisa juga salah.

BACA JUGA :
Pengertian komunitas, manfaat, dan contoh dalam kehidupan sosial


Hipotesis dapat berupa hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) atau (Hi). Hipotesis nihil adalah hipotesis yang menyatakan kesamaan atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih tentang suatu perkara yang dipersoalkan. Sementara, hipotesis alternatif terkait dengan dugaan yang menyatakan ketidaksamaan atau perbedaan.

Untuk dapat memahami lebih lanjut mengenai ciri-ciri serta jenis dari hipotesis, berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (19/4).

BACA JUGA :
Akor adalah: pengertian, fungsi dan macam-macamnya

Pengertian Hipotesis.

foto: freepik.com

Dalam buku yang berjudul "Desain Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif" yang ditulis oleh Eko Sudarmanto, dkk, berikut ini pengertian hipotesis menurut para ahli.

a. Arikunto (2010).

Mendefinisikan hipotesis sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul.

b. Nasution (2000).

Menyatakan hipotesis adalah dugaan tentang apa yang kita amati dalam upaya untuk memahaminya.

c. Purwanto dan Sulistyastuti (2007).

Hipotesis sebagai pernyataan atau tuduhan bahwa sementara masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris.

d. Sudjana (2005).

Pengertian hipotesis adalah sebagai asumsi atau dugaan sementara mengenai hal yang dibuat guna menjelaskan suatu hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan.

e. Dantes (2012).

Pengertian hipotesis adalah sebagai praduga atau asumsi yang harus diuji melalui data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian.

Ciri-ciri Hipotesis.

foto: freepik.com

Berdasarkan Sugiyono (2013) dalam Eko Sudarmanto (2021), ada beberapa ciri-ciri hipotesis yang baik, di antaranya sebagai berikut.

1. Merupakan dugaan variabel terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih (pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan).

2. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.

3. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan menggunakan metode-metode ilmiah.

Selain itu, berdasarkan Donald Ary, (Arief Furchan, 1982: 126-129 dan Yatim Riyanto, 1996:16) dinukil dari buku "Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah" yang ditulis oleh Abd. Rahman Rahim, berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri hipotesis.

1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas, suatu hipotesis harus merupakan penjelasan yang mungkin mengenai apa yang seharusnya dijelaskan atau diterangkan.

2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel. Suatu hipotesis harus memprediksi hubungan antara dua variabel atau lebih.

3. Hipotesis harus dapat diuji, hipotesis yang diajukan peneliti harus bersifat testability, yang artinya terdapat kemampuan untuk diuji.

4. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada. Hipotesis juga sebaiknya bertentangan dengan teori atau hukum-hukum yang sebelumnya sudah mapan.

5. Hipotesis harus sederhana dan seringkas mungkin.

Jenis-jenis Hipotesis.

foto: freepik.com

Berdasarkan tingkat penjelasan yang diteliti (level of explanation), menurut Sugiyono (2013), berikut ini penjelasan 3 jenis hipotesis.

1. Hipotesis deskriptif.

Hipotesis deskriptif adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.

2. Hipotesis komparatif.

Hipotesis komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan antara dua variabel atau lebih. Ada dua macam hipotesis komparatif yaitu komparatif berpasangan dan komparatif tidak berpasangan. Komparatif berpasangan apabila data berasal dari individu atau subjek atau sampel yang sama, sedangkan komparatif tidak berpasangan jika data berasal dari individu atau subjek yang berbeda.

3. Hipotesis asosiatif.

Hipotesis asosiatif adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sedangkan jenis hipotesis menurut Juliandi, dkk (2014), menyatakan bahwa hipotesis terdiri atas 2 jenis, berikut ini penjelasannya.

1. Hipotesis statistik.

Hipotesis statistik adalah sebuah pernyataan matematis tentang keadaan populasi yang ditinjau atau diteliti. Apabila suatu pernyataan dinyatakan sebagai pernyataan matematis, jika pernyataan tersebut disajikan menggunakan simbol matematika.

2. Hipotesis penelitian.

Hipotesis penelitian disebut juga dengan hipotesis substansi (substantive hypothesis) merupakan hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai relasi antara dua variabel atau lebih sesuai teori.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags