Brilio.net - Identitas nasional sering juga disebut sebagai identitas kebangsaan. Secara harfiah identitas merupakan ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seda seseorang, atau kelompok yang membedakan dengan yang lain. Sementara kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan.
Dapat diartikan bahwa identitas nasional adalah jati diri bangsa ataupun ciri khas suatu bangsa berupa falsafah bangsa, ideologi yang dianut suatu bangsa untuk membedakan satu bangsa dengan bangsa yang lain sehingga mudah untuk dikenali. Pastinya setiap negara memiliki masing-masing identitas yang berbeda, sama halnya seperti manusia memiliki identitas berbeda setiap individunya. Hal inilah yang berguna untuk membedakan setiap negara.
BACA JUGA :
Konsumsi adalah pemakaian barang, pahami fungsi dan faktornya
Maka dari itu, setiap bangsa yang memiliki identitas, masing-masing sesuai dengan keunikan, sifat, serta karakter dari suatu bangsa. Keunikan ini juga tergantung dari bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Karena pada dasarnya identitas yang terbentuk tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu negara.
Lebih lanjut, supaya dapat memahami unsur dan faktor yang membentuk identitas nasional, berikut telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (30/5).
BACA JUGA :
Pembangunan nasional adalah, ketahui tujuan, tahap, dan hambatan
Unsur Identitas Nasional.
foto: freepik.com
Unsur identitas nasional suatu bangsa bersifat majemuk. Sifat ini akibat dari adanya penggabungan unsur-unsur pembentukan identitas nasional yaitu suku, bangsa, agama, budaya, serta bahasa. Berikut ini penjelasannya.
1. Suku bangsa, merupakan golongan sosial yang bersifat askriptif (ada sejak lahir) yang memiliki ciri khas khusus sebagai pemersatu serta identitas mereka. Seperti halnya, tata cara berperilaku hingga dialek yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia bahkan terdapat lebih dari 300 dialek suku bangsa atau kelompok etnis.
2. Agama, merupakan sebuah kepercayaan setiap umat manusia yang diakui dan diatur dalam konstitusi di Indonesia. Di Indonesia, terdapat enam agama yang tumbuh dan berkembang serta diakui oleh negara yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Adanya perbedaan agama di tengah-tengah masyarakat menjadikan keberagaman bangsa Indonesia.
3. Kebudayaan, merupakan hasil dari olah rasa, karya, cipta, serta karsa manusia yang menghasilkan pengetahuan sebagai makhluk sosial. Kebudayaan berisi tentang perangkat-perangkat serta model pengetahuan yang disepakati secara kolektif untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kebudayaan juga dapat menjadi rujukan dalam bertindak dan mengambil keputusan terhadap lingkungan masyarakat.
4. Bahasa, merupakan alat komunikasi sebagai unsur pendukung identitas nasional yang dibentuk dari ucapan-ucapan manusia serta digunakan dalam keseharian sebagai alat pemersatu dalam aktivitas yang dilakukan bersama-sama.
Faktor Pembentuk Identitas Nasional.
foto: freepik.com
1. Faktor Sejarah.
Sejarah akan memberikan ikatan batin yang kuat terhadap setiap anggota bangsa. Misalnya, kesamaan nasib pernah dijajah selama berabad-abad sehingga menjadikan masyarakat Indonesia memiliki ikatan batin yang kuat untuk bersatu dalam ikatan negara Indonesia.
2. Faktor primordial.
Faktor primordial meliputi kekerabatan, kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa, dan adat istiadat. Faktor primordial merupakan identitas yang khas untuk menyatukan masyarakat Indonesia sehingga mereka dapat membentuk bangsa negara.
3. Faktor sakral.
Faktor sakral berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara.
4. Faktor tokoh kepemimpinan.
Kepemimpinan dari tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
5. Faktor prinsip Bhineka Tunggal Ika.
Prinsip Bhineka Tunggal Ika adalah kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in diversity). Yang disebut sebagai bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahannya tanpa menghilangkan ketertarikan pada suku bangsa, adat, ras, dan agama.
6. Faktor perkembangan ekonomi.
Perkembangan ekonomi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, maka semakin saling tergantung antara jenis pekerjaan.
Sumber: Debby dan Rende. 2022. Pendidikan Kewarganegaraan.