1. Home
  2. »
  3. Wow!
14 April 2022 01:13

Ikhtiar menurut Islam dan bentuk penerapannya dalam kehidupan

Ikhtiar merupakan usaha meraih sesuatu yang diinginkan. Islam menempatkan ikhtiar beriringan dengan doa. Siti Wulandari Mamonto
Bentuk-Bentuk Penerapan Ikhtiar

foto: pixabay.com

Berikut bentuk-bentuk ikhtiar yang perlu Anda ketahui dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari:

BACA JUGA :
Istiqomah adalah: Pengertian, bentuk dan dalilnya menurut Islam


1. Kerja Keras

Semangat berusaha dengan sepenuh hati harus ditanamkan pada diri manusia untuk mencapai tujuan hidup di dunia maupun akhirat. Manusia memiliki kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjadi lebih baik dengan potensi fisik dan psikisnya. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 6 yang artinya :

"Barangsiapa bekerja keras, maka sesungguhnya ia bekerja keras untuk dirinya sendiri, sungguh Allah itu maha kaya dari segala makhluk." (surat Al-Ankabut ayat 6).

BACA JUGA :
Doa Nabi Yusuf yang perlu diamalkan, lengkap terjemahan dan manfaat

Melalui kemampuan fisik dibantu atau tanpa kemampuan psikis yang tinggi, manusia dapat bekerja keras untuk berbuat kebaikan bagi dirinya sendiri (Nawawi,1993:164). Usaha yang keras tidak akan mengkhianati hasil yang ingin dicapai. Ikhtiar dilakukan dengan maksimal dan bersungguh-sungguh agar tercapai suatu yang diharapkan. Allah berjanji akan merubah kondisi suatu hamba setelah hamba tersebut bersungguh-sungguh mengubah kondisinya menuju lebih baik dengan jalan ikhtiar.

2. Pantang Menyerah

Pribadi pantang menyerah adalah sebutan bagi pribadi yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Setiap kesuksesan besar pasti selalu didahului dengan kegagalankegagalan. Kegagalan pada hakikatnya bukanlah akhir dalam sebuah perjalanan, melainkan jebatan untuk melewati jalur tercepat menuju kesuksesan.

Kegagalan pasti dialami oleh setiap orang, dan hal itu wajar dalam kehidupan, yang berbeda adalah bagaimana sikap setiap manusia dalam mempersiapkan kegagalan yang datang kepadanya antara memilih untuk pantang menyerah atau berputus asa. (Aziz,2007:169).

Namun, sifat putus asa sangat dibenci oleh Allah. Allah berfirman dalam al-Quran surat Yusuf ayat 87 tentang larangan berputus asa:

"Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (surat Yusuf ayat 87).

Keputusasaan identik dengan kekufuran yang besar. Seseorang yang kekufurannya belum mencapai tingkat itu, dia biasanya tidak kehilangan harapan. Sebaliknya, semakin mantap keimanan seseorang semakin besar pula harapannya bahwa keputusasaan hanya layak dari manusia durhaka karena menganggap bahwa kenikmatan yang hilang tidak akan kembali lagi.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya (Djikowidagdo dkk,:1994:144).

Maka dari itu, tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku manusia untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Tekun dan Rajin Belajar

Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban yang bersandikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dalam Islam belajar adalah ibadah. Menuntut ilmu itu (belajar) wajib bagi muslim dan muslimah (HR. Muslim). Belajar itu bukan sekedar datang ke sekolah untuk mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru, melainkan juga berusaha mengembangkan pemikiran, pengetahuan, kepribadian, moralitas dan profesionalitas.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags