foto: pixabay.com
BACA JUGA :
Istiqomah adalah: Pengertian, bentuk dan dalilnya menurut Islam
Menurut istilah bahasa, kata ikhtiar berasal dari bahasa arab yaitu ikhtara yakhtaru yang artinya memilih, satu akar dengan kata "khair" dengan demikian arti ikhtiar adalah memilih mana yang lebih baik di antara yang ada. Sedangkan menurut istilah Teologi (Ilmu Kalam), arti ikhtiar adalah kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam memilih dan menentukan perbuatannya (Nasution, 1992:410).
Ikhtiar juga diartikan berusaha karena pada hakikatnya orang yang berusaha berarti memilih. Dalil Alquran yang mengandung perintah ikhtiar, baik yang berhubungan dengan perkara dunia maupun akhirat terdapat dalam surat Ar-Rad ayat 11:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Ar-Rad ayat 11).
BACA JUGA :
Doa Nabi Yusuf yang perlu diamalkan, lengkap terjemahan dan manfaat
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya, tetapi bila usaha gagal hendaknya tidak berputus asa.
Kegagalan dalam suatu usaha antara lain disebabkan keterbatasan dan kekurangan yang terdapat dalam manusia sendiri. Apabila gagal dalam suatu usaha, setiap Muslim dianjurkan untuk bersabar karena orang yang sabar tidak akan gelisah dan berkeluh kesah atau berputus asa agar ikhtiar atau usaha dapat berhasil dan sukses hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah dan mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan doa yang tulus (Ropi dkk, 2012:59-61).