Brilio.net - Sebuah logo punya pengaruh penting dalam upaya branding sebuah produk. Setiap perusahaan ingin produknya diingat dengan lekat di masyarakat. tentu saja ada teknik yang perlu diketahui untuk mendesain sebuah logo.
Dikutip dari Creative Blog, gaya logo dapat dibagi menjadi lima kategori dasar: wordmarks, lettermarks, brandmarks, kombinasi marks dan emblem. Dalam artikel ini, akan dipaparkan tentang definisi masing-masingnya, juga diberikan beberapa contoh brand yang sudah terkenal, dan penjelasan kapan dan mengapa jenis logo itu harus digunakan.
BACA JUGA :
Cerita unik di balik pembuatan 7 logo studio film Hollywood
1. Wordmark.
Wordmark juga dikenal sebagai word mark atau logotype, dalam banyak hal merupakan jenis logo yang paling sederhana. Berupa nama perusahaan dalam wujud teks saja. Bisa berupa tulisan tangan, tanda tangan, font khusus atau font yang sudah ada.
BACA JUGA :
13 Logo ini mirip banget, siapa jiplak siapa ya?
Contoh yang terkenal termasuk logo Coca-Cola, Disney, Mobil, Canon, Sony, Visa, Google, Facebook, Yahoo dan Pinterest.
Tipe ini adalah pilihan yang baik untuk startup, karena berisi nama lengkap perusahaan dan membantu untuk membuatnya dikenal. Setelah nama sudah tenar di mana-mana, seringkali suatu brand akan beralih logo ke tipe berikut.
2. Lettermark.
foto: Design Taxi
Juga dikenal sebagai logo monogram. Berupa teks, namun hanya berisi inisial perusahaan atau merek, bukan nama lengkapnya.
Contoh terkenal termasuk logo untuk Cable News Network (CNN), Home Box Office (HBO), Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), Procter & Gamble (P & G), dan Electronic Arts (EA).
Lettermark adalah pilihan tepat bagi perusahaan yang namanya sulit untuk diucapkan. Mempersingkat nama perusahaan yang panjang menjadi inisial juga akan mempermudah audiens untuk mengingat logo di pasar global.
3. Brandmark.
foto: Creative Blog
Juga dikenal sebagai pictorial mark. Logo tidak mengandung teks sama sekali tetapi merupakan gambar, ikon atau simbol yang mewakili perusahaan atau merek.
Contoh terkenal termasuk siluet Apple, Target, Nike, Palang Merah dan WWF.
Tanda merek bisa menjadi cara yang bagus bagi khalayak untuk membentuk hubungan psikologis dengan logomu, karena otak merespons tingkat yang lebih dalam dan lebih naluriah terhadap gambar daripada teks tertulis, sebab logo berupa gambar ini perlu ditafsirkan.
Prinsip ini dapat dilihat misalnya di media sosial. Simbol burung Twitter, hantu Snapchat, atau kamera Instagram, mendorong orang untuk berbagi konten yang mereka hadapi di situs web hampir tanpa disadari. Keberhasilan brandmark ini bergantung pada kemudahan khalayak dalam mengetahui arti simbol itu.
4. Combination mark.
foto: Creative Blog
Juga dikenal sebagai iconic logotype. Seperti namanya, tanda kombinasi melibatkan kombinasi kata kunci dan simbol.
Contoh yang terkenal termasuk logo untuk Adidas, Doritos, Lacoste, Pizza Hut, Xbox, McDonald's, Walmart, Microsoft dan Domino's Pizza.
Combination mark menyampaikan gagasan visual tentang apa yang diwakilinya, dan juga diperjelas dengan pembubuhan nama melalui teks. Jadi ini sangat berguna untuk merek baru atau yang kurang terkenal.
5. Emblem.
foto: Creative Blog
Seperti combination mark, emblem juga melibatkan teks dan simbol, namun dalam kasus ini teks muncul di dalam simbol.
Contoh lambang yang terkenal termasuk logo Ford, Starbucks, Harley-Davidson, UPS, MasterCard, Burger King dan NFL.
Emblem cenderung kurang fleksibel daripada combination mark, karena elemen antara teks dan gambar biasanya sulit dipisahkan. Secara historis biasanya digunakan oleh organisasi seperti sekolah, badan amal, tim olahraga dan agen pemerintah. Bentuknya menyerupai lencana atau meterai.