Brilio.net - Twitter bisa dikatakan sebagai pionir media sosial yang popularitasnya masih bertahan sampai sekarang. Ada saja alasan para pengguna untuk bertahan menggunakan Twitter, padahal hype Instagram dan Facebook jauh lebih besar. Banyak yang mengatakan Twitter lebih memberikan informasi bermanfaat dan sangat simpel, sehingga pengguna nyaman menggunakannya.
Media sosial yang dibangun oleh Williams bersama Noah Glass, Biz Stone, dan Jack Dorsey pada 2006 di San Francisco, Amerika Serikat ini memang cukup mengagumkan sampai sekarang. Ada banyak keunggulannya yang menarik perhatian pengguna. Namun ada satu hal yang selalu diinginkan oleh penggunanya namun belum terwujud hingga sekarang, yakni sebuah fitur edit tweet.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, perusahaan Twitter selalu mengelak dan menyebut, sangat mempertimbangkan matang-matang untuk merilis fitur edit tweet atau tidak. Namun pengguna terus mendesak agar pihak Twitter mau menghadirkan fitur edit tweet tersebut. Melihat keinginan pengguna tentang hal itu begitu besar, CEO Twitter Jack Dorsey sendiri memberi jawaban pasti tentang fitur tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Wired, Dorsey ditanya mengenai tombol edit untuk Twitter di tahun 2020.
"Jawabannya adalah tidak," kata Jack Dorsey, dilansir dari liputan6.com yang merangkum dari The Verge, Selasa (21/1).
Jawaban CEO Twitter tersebut jelas mengejutkan, namun di balik penolakan tersebut ada alasan kuat yang diberikan oleh pihak Twitter. Pertama mereka akan memprioritaskan kehadiran fitur lainnya. Yang kedua terjawab dari Product Lead Twitter Kayvon Bykpour sempat ditanya mengenai hal ini beberapa waktu lalu.
"Sejujurnya, (tombol edit) merupakan sebuah fitur yang perlu dikembangkan di beberapa titik. Namun, fitur ini tidak dalam prioritas kami," katanya.
Dorsey sendiri berdalih, tidak dibuatnya tombol edit mengakar pada fungsi asli Twitter.
"Kami mulai sebagai SMS, layanan pesan teks. Dan seperti diketahui, ketika Anda mengirim pesan, Anda tidak bisa menariknya kembali," kata Dorsey.
Tak hanya itu, alasan mereka tidak ingin membuat fitur edit tweet adalah ingin mempertahankan desain lama yang sudah dirintis dan dibangun sejak dulu. Meski begitu, bos Twitter ini tidak memungkiri ada juga fungsi dari tombol edit. Misalnya memperbaiki salah ketik tweet yang telah diunggah. Namun, ia sadar, pengeditan tweet yang sudah diunggah bisa menciptakan informasi keliru.
"Ini merupakan hal-hal yang kami. Tapi, kami kemungkinan tidak akan menghadirkan (tombol edit)" katanya.
Jadi sudah jelas, pengguna Twitter tidak bisa melakukan edit tweet, jadi disarankan kamu untuk lebih berhati-hati dan teliti ketika hendak mengunggah cuitan, hal ini agar tidak terjadi kekeliruan dan salah paham pada beberapa pihak. Seperti yang diketahui, terkadang orang salah menafsir apa yang kita sampaikan di media sosial.