Brilio.net - Seperti yang kita ketahui, bendera putih kerap diidentikkan dengan simbol menyerah terhadap lawan. Simbol ini ternyata memang sudah dikenal oleh hampir seluruh negara di dunia. Nggak heran jika bendera putih menjadi sangat universal di belahan dunia mana pun.
Tapi, kamu tahu nggak sejak kapan bendera putih dijadikan simbol menyerah? Terus awal mulanya bendera putih dijadikan simbol menyerah bagaimana ya?
BACA JUGA :
16 Foto penataan alat tulis kantor ini rapi banget, demen ngelihatnya
foto 1: aoc.gov
Seperti brilio.net lansir dari Ask History, Senin (29/5), bendera putih telah digunakan para prajurit untuk menyimbolkan menyerah selama ribuan tahun. Penulis sejarah Romawi bernama Livy menggambarkan sebuah kapal Carthaginian yang dihiasi dengan "wol putih dan cabang zaitun" sebagai simbol perundingan selama Perang Punic Kedua dan Tacitus kemudian menulis bendera putih ditunjukkan sebagai bagian dari menyerah dari pasukan Vitellian pada pertempuran Kedua Cremona.
BACA JUGA :
Pria ini bikin karya seni mengagumkan dengan 15 ribu stik es krim
foto 2: playbuzz.com
Bendera putih kemudian dikenal dalam perang Barat, namun bukti menunjukkan bahwa bendera putih juga muncul secara independen di China selama pemerintahan Dinasti Han pada tiga abad pertama Masehi. Warna putih sudah lama dikaitkan dengan kematian dan berkabung di China, sehingga tentaranya mungkin mengadopsi bendera putih sebagai tanda kesedihan mereka dalam kekalahan.
Dalam sejarah terbaru, bendera putih telah menjadi simbol yang diakui internasional bukan hanya untuk menyerah. Namun juga keinginan untuk memulai gencatan senjata dan melakukan negosiasi di medan perang. Pembawa berita pada abad pertengahan membawa tongkat bendera putih untuk membedakan mereka dengan para pejuang dan tentara Perang Sipil melambaikan bendra putih sebelum mengumpulkan orang-orang yang terluka. Berbagai arti bendera kemudia dikodifikasikan di Den Haag dan Konvensi Jenewa pada abad ke-19 dan 20. Perjanjian yang sama juga melarang tentara menggunakan bendera putih untuk memalsukan penyerahan dan menyerang pasukan musuh.