Brilio.net - Birunya perairan yang ada di Lombok tentunya kamu tahu sangat baik untuk tempat tumbuh mutiara. Namun ketika Fauzi Se, seorang petani mutiara di Lombok yang ingin mengembangkan bisnis perhiasan mutiara miliknya, ia terganjal salah satu masalah yang membuatnya tidak bisa berekspansi, yakni masalah listrik.
Workshop tempatnya membuat kerajinan mutiara harus menggunakan mesin yang membutuhkan pasokan listrik. Menurutnya, ia telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengembangkan bisnis mutiaranya ini, tapi di daerahnya tidak memiliki pasokan cukup listrik, yang membuat segala yang disiapkannya tidak bisa digunakan.
BACA JUGA :
Bantu desa terpencil, Herman bikin pembangkit listrik dari arang
Hanya 72% dari total 3,2 juta penduduk di Lombok yang bisa menggunakan listrik. Namun, mereka yang cukup beruntung tersebut juga tetap tidak tahu dan tidak pernah bisa memastikan sampai kapan mereka dapat menikmati listrik.
Di Indonesia, akses untuk dapat menggunakan listrik menjadi masalah seluruh negeri, kata Tony Anthony, Manajer Proyek di GE Power. Bahkan di Jakarta, pemadaman masih sering terjadi, dan banyak hotel besar harus memiliki generator cadangan.
Hal ini merupakan masalah yang harusnya tak lazim ada di indonesia. Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia, yang membutuhkan banyak energi listrik untuk digunakan oleh 255 juta penduduknya yang tersebar di 18.000 pulau.
BACA JUGA :
Ini inovasi menggerakkan perekonomian Indonesia, langkah demi langkah
Letak geografi Indonesia yang menjadi tantangan tersendiri sehingga listrik tak mampu tersebar merata, kata Steve Bolze, Presiden dan CEO GE Power, dalam kunjungannya ke Ibu Kota, Jakarta. Kamu tidak bisa begitu saja hanya membangun pembangkit listrik besar dan kabel di tengah laut.
Makanya, sebagai solusi adalah pihaknya menempatkan beberapa unit mesin guna menciptakan energi listrik untuk Lombok. Mesin tersebut berupa generator turbin gas yang dapat memproduksi lebih dari 25 megawatt dalam waktu kurang dari sebulan. Dari sisi waktu realisasi, tentu ini lebih cepat ketimbang membangun pembangkit listrik.
foto: gereports.com
Di Lombok, unit-unit tersebut diletakkan di suatu lahan yang dikelilingi oleh sawah dan laut. Lokasinya terletak begitu jauh, sehingga GE harus membangun dermaga sementara di sana dan mengangkut unit tersebut dari Singapura.
foto: gereports.com
Unit-unit yang berfungsi untuk membantu pasokan listrik tersebut tiba pada tanggal 2 Juli 2016 lalu.
Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, maka harus menggunakan banyak microgrid untuk mempermudah unit-unit ini bekerja, kata Matt Patterson, seorang insinyur Australia yang menghabiskan musim panas untuk mendirikan unit di Lombok.
Unit mesin bernama TM2500 tersebut berupa turbin gas aeroderivative, yang pada dasarnya merupakan versi mesin di tanah berbasis mesin jet CF6, mesin yang sama untuk pesawat Boeing 747 dan Air Force One. Mesin ini memiliki emisi 50% lebih sedikit daripada peralatan diesel dan dapat memutar dengan kekuatan penuh dalam waktu 10 menit.
Presiden Indonesia, Joko Widodo, telah membuat peningkatan pasokan listrik di Lombok dan di beberapa daerah dari Indonesia yang merupakan bagian sentral dari rencananya untuk meningkatkan perekonomian. Tujuan Joko Widodo termasuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 70% selama tiga tahun ke depan dan membuat listrik sampai ke 98% penduduk Indonesia. Sementara itu, para ahli menghitung bahwa setiap kenaikan 1% dalam output ekonomi di Indonesia, meningkatkan permintaan energi sebesar 1,8%.
Pada bulan Januari, tim Anthony juga memasang empat set mesin TM2500 di Gorontalo, Pulau Sulawesi, yang sekarang menghasilkan 100 megawatt listrik. Pasokan listrik ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 800.000 rumah dengan listrik yang konsisten.
foto: gereports.com
GE akan menginstal delapan pembangkit listrik seluler tambahan di Indonesia. Bersama-sama, pembangkit listrik tersebut akan menghasilkan 500 megawatt listrik, cukup untuk memasok sekitar 4 juta rumah.
Pekerjaan kami adalah bagian dari tujuan presiden untuk membantu menerangi seluruh Indonesia, kata Anthony.
foto: gereports.com
Dengan pasokan listrik yang cukup untuk menggerakkan roda bisnis, maka para pebisnis seperti Fauzi Se di Lombok akan dapat mengembangkan bisnisnya tak hanya di Indonesia saja, melainkan juga mancanegara. Begitu juga dengan bisnis-bisnis di daerah lainnya.