Brilio.net - Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inklusif memiliki arti termasuk atau terhitung. Inklusif sering digunakan untuk menggambarkan keterbukaan masyarakat pada keberagaman dan perbedaan. Secara umum inklusif adalah salah satu bentuk pendekatan untuk mengembangkan lingkungan yang lebih terbuka dan saling menghargai.
Sikap inklusif dapat membawa banyak manfaat dalam lingkup sekolah, keluarga, dan masyarakat. Sikap ini juga dapat membantu untuk memahami perbedaan etnis, budaya, latar belakang, status, dan karakteristik suatu masyarakat.
BACA JUGA :
Arti self healing untuk penyembuhan luka batin, ini cara melakukannya
Inklusif bertujuan untuk membangun persahabatan, membangun sikap saling menghargai, dan meminimalisasi terjadinya konflik sosial. Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai inklusif, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber padaSabtu (9/7).
BACA JUGA :
Warna primer adalah, ketahui perbedaannya dengan warna sekunder
Pengertian inklusif.
foto: unsplash.com
Secara etimologi, inklusif berasal dari bahasa Inggris yaitu inclusive yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Secara terminologi, inklusif adalah sebuah pemahaman yang mengakui keberadaan agama lain dan masih mempercayai agama yang dianut adalah benar walaupun dapat melihat kebenaran yang diusung oleh agama lain.
Inklusif juga kerap dikaitkan dengan kata pluralis untuk menunjukkan paham keberagaman yang didasarkan pada pandangan bahwa agama-agama yang ada di dunia ini mengandung kebenaran dan dapat memberikan manfaat serta keselamatan bagi penganutnya.
Pendapat lain menjelaskan pengertian inklusif adalah sikap seseorang dalam menerima perbedaan dengan ikut aktif dalam kehidupan kebhinekaan. Hal ini akan memunculkan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama.
Inklusif juga dapat dimaknai sebagai sikap berpikir terbuka dan menghargai perbedaan baik perbedaan dalam bentuk pendapat, pemikiran, etnis, tradisi berbudaya hingga perbedaan agama. Teori inklusif tidak terbatas bagi umat Islam saja, tetapi juga bagi agama lain. Sikap inklusif memungkinkan seseorang untuk melakukan dialog antar agama lain.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa inklusif adalah keterbukaan paradigma terhadap perbedaan agama dengan semangat ketakwaan kepada Tuhan.
Manfaat menerapkan sikap inklusif.
foto: Unsplash/Hannah Busing
Seperti disinggung sebelumnya, sikap inklusif dapat mencegah dan meminimalisasi terjadinya konflik sosial. Hal ini karena sikap inklusif melahirkan sikap saling menghargai pendapat dan perbedaan orang lain. Berikut beberapa manfaat yang dapat dirasakan jika menerapkan sikap inklusif di dalam masyarakat:
1. Menumbuhkan sikap menghargai diri sendiri dan orang lain.
2. Melihat sebuah perbedaan sebagai sesuatu yang wajar.
3. Menghargai makna dan pesan budaya sesuai dengan tradisi yang dianut.
4. Masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap perubahan dan keberagaman.
5. Sikap inklusif juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
6. Menumbuhkan kedekatan antar masyarakat.
Contoh sikap inklusif di dalam lingkup masyarakat.
foto: Unsplash/Omar Lopez
Membuat perubahan yang sederhana menjadi salah satu contoh dari lingkungan masyarakat yang inklusif. Perubahan sederhana tersebut akan membawa kemudahan bagi setiap individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa contoh sikap inklusif dalam lingkup masyarakat:
1. Menghormati orang yang lebih tua.
2. Gotong royong untuk membersihkan selokan di kawasan pemukiman penduduk
3. Menghargai dan menghormati setiap perbedaan.
4. Tidak selektif dalam bersosialisasi dan berteman dengan semua orang.
5. Memberikan tempat duduk prioritas untuk penyandang disabilitas, ibu hamil, dan lansia.
Sumber: Larassati. 2020. Journal of Communication Science Volume 2 Nomor 1: Pendekatan Inklusif Dalam Pendidikan Agama Islam. Bengkulu: Universitas Bengkulu.