Brilio.net - Dewasa ini di era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat, tak ayal jika banyak kaum muda yang mulai menggeluti pendidikan finansial. Salah satunya adalah tentang pentingnya berinvestasi dan menjadi investor. Investasi menuntut seseorang untuk menanamkan modal uang mereka di salah satu industri dengan harapan akan ada balik modal yang berkembang.
Nah, bagi mereka yang melakukan investasi dikenal dengan istilah investor. Investor adalah istilah bagi mereka yang menanamkan modal pada sebuah bisnis dan berharap nominal yang diberikan dapat berkembang. Dalam artian lain, investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan investasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
BACA JUGA :
Infiltrasi adalah proses penyerapan air, pahami proses terjadinya
Tak jarang istilah investor ini juga digunakan untuk menyebutkan seseorang yang melakukan pembelian properti, mata uang, derivatif, saham perusahaan, komoditi, atau aset lainnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh laba dan bukan merupakan profesinya, sebab hanya dilakukan dalam jangka pendek saja.
Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai tugas dan tujuannya dari investor yang telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (24/8).
BACA JUGA :
Pengertian kebutuhan, ketahui unsur dan faktor yang memengaruhinya
foto: freepik.com
Investor adalah salah satu pihak berkedudukan penting di pasar modal yang memberikan modal dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Adapun tujuan investor adalah mendapatkan keuntungan dan mempertahankan kekayaan. Berikut ini beberapa tujuan secara umum dari investor.
1. Memperoleh dividen.
Umumnya investor memilih perusahaan yang relatif stabil karena dapat menjamin keuntungan stabil, memadai, dan pasti setiap tahunnya. Bagi para investor, peruntukan keuntungan merupakan prioritas utama, daripada keinginan mendapatkan kenaikan harga saham.
2. Tujuan berdagang.
Biasanya di papan perdagangan saham dapat dilihat penaikan dan penurunan harga saham, bergantung pada sistem pasar. Perkembangan nilai inilah yang menjadi daya tarik utama bagi investor tertentu untuk menerima posisi sebagai pedagang dengan memperjualbelikan saham di bursa. Pendapatan investor berasal dari keuntungan jual beli saham tersebut.
3. Kepemilikan perusahaan.
Investor akan cenderung memilih perusahaan dengan reputasi yang baik dan tidak terlalu tertarik pada fluktuasi harga saham.
4. Untuk menghindari inflasi.
Inflasi terjadi hampir setiap tahun, sehingga nilai mata uang akan mengalami penurunan. Tingkat suku bunga bank juga tergolong rendah dibandingkan persentase inflasi. Sehingga, para investor perlu melakukan manajemen investasi yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan uang.
Tugas investor.
foto: freepik.com
Berikut ini beberapa tugas utama sebagai investor.
1. Mencari peluang investasi.
Seorang investor harus piawai dalam melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Sebab, seorang investor harus paham menempatkan dana ke produk investasi. Sehingga dapat menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat dengan modal yang kecil.
2. Menghitung return dan risiko.
Tugas selanjutnya, seorang investor perlu mengkalkulasikan return dan risiko dari peluang investasi yang ingin dipilihnya. Kemampuan dalam memprediksi return dan risiko dari peluang investasi ini perlu dimiliki, tujuannya supaya ekspektasi pengembalian dan risiko sesuai dengan harapan.
3. Menjalankan rencana investasi.
Bagi seorang investor yang telah melakukan riset dan mengkalkulasikan potensi return dan risiko dari peluang investasi yang ingin dipilih, selanjutnya rencana investasi dapat dilakukan secara nyata.
4. Evaluasi hasil investasi.
Mengevaluasi kegiatan investasi secara periodik wajib dilakukan investor. Tujuannya adalah untuk melihat kinerja investasi yang sedang dijalankan.
foto: freepik.com
1. Investor ritel.
Investor ritel atau investor individu adalah perorangan yang melakukan investasi. Biasanya mereka yang melakukan investasi perorangan guna mendapatkan keuntungan pribadi. Biasanya investor ritel melakukan penjualan dan pembelian dengan perantara broker-dealer.
Dalam praktiknya, investor ritel dibagi menjadi tiga berdasarkan pemilihan metode investasinya.
- Investor pertumbuhan, adalah investor yang fokus pada perkembangan nilai suatu perusahaan dalam jangka waktu panjang.
- Investor pendapatan, adalah investor yang memilih saham berdasarkan perusahaan yang paling sering membagikan dividen.
- Investor nilai, adalah investor yang memilih saham dengan nilai intrinsik tinggi jika dibandingkan dengan nilai kapitalisasinya.
2. Investor moderat.
Investor moderat adalah investor yang sudah memahami dan mengetahui produk-produk investasi, tetapi masih belum berani untuk melakukan pendanaan dalam jumlah besar. Selain itu, investor jenis ini biasanya pengetahuan tentang investasi belum begitu banyak. Sehingga hanya menanamkan modalnya pada sektor yang memiliki return sekitar 5 sampai 10 persen per tahunnya.
3. Investor agresif.
Investor agresif adalah mereka yang sudah memiliki banyak pemahaman tentang produk-produk investasi. Selain itu, dilihat juga dari usianya, para investor agresif rata-rata masih muda dan memiliki tujuan keuangan dalam jangka panjang. Biasanya investor jenis ini mencari investasi yang menghasilkan return sekitar 10 sampai 15 persen per tahunnya.
4. Investor konservatif.
Umumnya jenis investor konservatif tidak berani menghadapi risiko kerugian dan ketidakpastian. Tipe konservatif sangat mengutamakan keamanan dalam berinvestasi daripada memperoleh keuntungan besar tapi berisiko.
5. Investor intuisi.
Investor intuisi adalah pemilik modal yang mengatasnamakan sebuah perusahaan saat menginvestasikan uangnya ke suatu instrumen pendanaan. Umumnya, uang yang dikumpulkan ini berasal dari perorangan yang memiliki modal untuk berinvestasi. Investor jenis ini biasanya adalah para manajer pendanaan, perusahaan pengelolaan dana pensiun, dan perusahaan lain yang bergerak di bidang penanaman modal.
Sumber: Yeni, dkk. 2022. Indeks LQ45 Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19. Penerbit Inovasi Pratama Internasional.