Brilio.net - Menjadi seorang Makeup Artist (MUA) adalah sebuah profesi yang penuh cerita. Setiap hari, harus menghadapi tantangan yang berbeda ketika berinteraksi dengan klien-klien yang memiliki karakteristik unik.
Suka duka menjadi MUA tidak hanya terletak pada skill mereka saat mengaplikasikan makeup yang indah, tetapi juga pada kemampuan dalam berkomunikasi, beradaptasi, dan menghadapi berbagai karakter klien yang beragam.
BACA JUGA :
Bukti makeup itu ajaib, potret nenek 70 tahun di-makeup jadi boneka Barbie ini hasilnya bebas kerutan
Ada klien yang mungkin punya banyak permintaan dan cenderung lebih vokal dalam mengekspresikan apa yang diinginkan. Namun, ada pula klien yang nggak banyak request dan menyerahkan semua kepada MUA. Kalau sudah seperti itu, berarti MUA harus pintar-pintar membangun komunikasi dengan klien, supaya hasilnya nggak mengecewakan kedua belah pihak.
Tantangan yang sulit dalam menghadapi klien juga dialami oleh MUA ini. Mendapat klien yang pemalu dan lebih banyak diam, MUA ini membagikan pengalaman tak terlupakan ketika merias calon pengantin yang satu ini.
BACA JUGA :
Penampilan awalnya mirip bocah SD, transformasi wanita usai dirias MUA ini kecantikannya bak ningrat
foto: TikTok/@indri_makeupwedding
Di awal video, Indri sang MUA menceritakan bahwa ternyata kliennya pernah di-bully selama masa sekolah. Dia kerap direndahkan dan dikucilkan oleh teman-temannya karena kondisi si calon pengantin.