Brilio.net - Setiap orang pasti memiliki rezeki. Rezeki tidak melulu berupa uang ataupun penghasilan. Rezeki bisa saja berupa keluarga, sahabat yang baik, kesehatan, dan segala kenikmatan lainnya.
Rezeki merupakan segala sesuatu yang didapatkan oleh seseorang di dunia maupun di akhirat. Rezeki Allah berarti hal-hal yang berguna bagi kehidupan makhluk yang berasal dari Allah. Rezeki juga memiliki arti sebagai anugerah, yaitu anugerah atau pemberian Allah kepada makhluk-Nya.
BACA JUGA :
Doa Sayyidul Istighfar lengkap dengan arti dan keutamaannya
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (18/6) Garis besar rezeki adalah segala sesuatu yang bermanfaat dan bisa kita manfaatkan untuk kelangsungan kehidupan kita di dunia. Allah berfirman dalam Alquran surat Ar Rum ayat 40 yang membahas tentang rezeki.
Allaahullazii khalaqakum summa razaqakum summa yumiitukum summa yuhyiikum, hal min syurakaa'ikum may yaf'alu min zaalikum min syaii', sub-haanahu wa ta'aalaa 'ammaa yusyrikun
BACA JUGA :
Doa ketenangan hati agar tidak sedih dan mendapat kemudahan
Artinya:
"Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan."
Dalam ayat tersebut Allah memberitahu bahwa telah menghidupkan manusia, memberi rezeki, mematikan dan menghidupkannya kembali.
Jenis-Jenis Rezeki Dalam Islam
Dengan mengetahui berbagai jenis rezeki yang telah Allah bagikan kepada setiap umatnya di muka bumi akan membuat seseorang menjadi bersabar dan senantiasa berkhusnudzan kepada Allah. Allah memang tidak menyamaratakan pemberian rezeki-Nya kepada setiap manusia. Hal ini terdapat dalam firman Allah pada surat An Nahl ayat 71.
Wallaahu faddala ba'dakum 'alaa ba'din fir-rizq, fa mallaziina fuddilu biraaddii rizqihim 'alaa maa malakat aimaanuhum fa hum fiihi sawaa', a fa bini'matillaahi yaj-hadun
Artinya:
"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?"
Allah akan memberikan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya. Adapaun rezeki yang diberikan terbagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut.
1. Rezeki yang sudah dijamin oleh Allah
Dalam Alquran surat Hud ayat 6 Allah berfirman:
Wa maa min daabbatin fil-ardi illaa 'alallaahi rizquhaa wa ya'lamu mustaqarrahaa wa mustauda'ahaa, kullun fii kitaabim mubiin
Artinya:
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)."
Dalam ayat tersebut, Allah telah menjamin rezeki setiap ciptaan-Nya di muka bumi bahkan termasuk binatang melata sekalipun. Mereka di beri rezeki agar dapat bertahan hidup dan melaksanakan tugasnya masing-masing. Tidak ada makhluk yang hidup di bumi ini melainkan rezekinya dijamin oleh Allah sebagai wujud kemurahan-Nya kepada makhluk. Setiap makhluk hidup bersama rezekinya, tempat tinggalnya dan tempat matinya semuanya tercatat di dalam kitab yang jelas, yaitu Lauh Mahfuz.
2. Rezeki hasil berusaha
Semakin gigih seseorang dalam usahanya, semakin besar pula kemungkinannya akan berkelimpahan rezeki. Dan rezeki ini diberikan baik kepada orang Muslim maupun orang kafir. Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 145 Allah berfirman:
Wa maa kaana linafsin an tamuta illaa bi'iznillaahi kitaabam mu'ajjalaa, wa may yurid sawaabad-dun-yaa nu'tihii min-haa, wa may yurid sawaabal-aakhirati nu'tihii min-haa, wa sanajzisy-syaakiriin
Artinya:
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
3. Rezeki karena bersyukur
Semakin bersyukur seseorang atas apa yang ia dapatkan maka akan semakin ditambah kenikmatan yang ia dapat. Dengan mensyukuri segala nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya, maka Allah akan memberikan rezeki yang lebih untuknya. Seperti firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7.
Wa iz ta'azzana rabbukum la'in syakartum la'aziidannakum wa la'ing kafartum inna 'azaabii lasyadiid
Artinya:
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
4. Rezeki karena bertakwa
Rezeki ini bukanlah hasil hukum sebab-akibat. Rezeki ini cenderung mirip dengan rezeki makhluk, hanya saja dengan penerima yang lebih khusus, yakni orang bertakwa. Rejekinya pun tidak hanya berupa makanan, akan tetapi juga harta benda lainnya.
5. Rezeki karena beristighfar
Allah akan memberikan rezeki lebih kepada umatnya yang senantiasa memperbanyak istighfar untuk memohon ampunan kepada ALlah atas dosa-dosa yang pernah dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
6. Rezeki karena menikah
Menikah akan membuka pintu rezeki baru bagi masing-masing diantaranya. Karena Allah akan menolong setiap orang yang menikah karena ingin menjaga kesucian dirinya. Hal ini terdapat dalam firman Allah pada surat An Nur ayat 32.
Wa angkihul-ayaamaa mingkum was-saalihiina min 'ibaadikum wa imaa'ikum, iy yakunu fuqaraa'a yugnihimullaahu min fadlih, wallaahu waasi'un 'aliim
Artinya:
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."
7. Rezeki karena anak
Setelah menikah, pasti sepasang suami istri akan mendapatkan keturunan. Sejak dalam kandungan, anak sudah membawa rezekinya masing-masing. Dengan kehadiran seorang anak, bukan menambah beban bagi kedua orang tuanya. Melainkan malah akan menambah rezeki kedua orang tua-nya.
8. Rezeki karena bersedekah
Dengan bersedekah seseorang tidak akan berkurang rezekinya. Justru, Allah akan menambahkan rezekinya karena telah bersedekah. Seperti dalam firman Allah pada Alquran surat Saba ayat 39 yang berbunyi:
Qul inna rabbii yabsutur-rizqa limay yasyaa'u min 'ibaadihii wa yaqdiru lah, wa maa anfaqtum min syai'in fa huwa yukhlifuh, wa huwa khairur raaziqiin
Artinya:
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya."
Amalan pendatang rezeki
1. Melakukan sholat Dhuha
Salat dhuha merupakan salat sunnah yang mampu mendatangkan rezeki. Salat ini dikerjakan sejak matahari mulai meninggi sampai datangnya zawal (tergelincirnya matahari) atau sejak 15 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit menjelang zhuhur. Salat ini dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 8 rakaat, riwayat lain menyebut 12 rakaat.
2. Memperbanyak dzikir
Dengan memperbanyak dzikir, akan mendatang rezeki kepada seseorang. Para ulama terdahulu mengatakan bahwa Rasulullah memerintahkan sahabatnya mengamalkan dzikir untuk melapangkan rezeki. Amalan ini telah teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin. Bacaan yang dimaksud ialah "La ilaha illallah, al-Malikul haqqul mubin" setiap hari 100 kali. Sebagian ulama mengatakan dzikir dibaca setelah salat zhuhur.
3. Membaca surat Al Waqiah setiap hari
Surat Al-Waqiah merupakan surat ke-56 yang berjumlah 96 ayat. Surah Al-Waqiah memiliki makna kiamat. Al-Waqiah juga menceritakan penciptaan manusia, api dan segala jenis tumbuhan sekaligus menerangkan kuasa Allah ketika hari kebangkitan.
Dalam sebuah riwayat hadits diceritakan, pada suatu hari Khalifah Utsman bin Affan datang memberikan sejumlah harta kepada sahabat Nabi yang tengah sakit, Abdullah bin Mas'ud untuk putra-putranya. Namun, Abdullah bin Mas'ud menolaknya sembari mengatakan bahwa dirinya tidak khawatir putra-putranya menderita kemiskinan.
Abdullah bin Mas'ud membuka rahasia bahwa ia telah mengajarkan satu amalan yang pernah diajarkan Rasulullah kepadanya. "Apakah Amirul Mukminin takut putra-putraku miskin? Mereka sudah kusuruh membaca Surah Al-Waqiah setiap malam," kata Abdullah bin Mas'ud ketika sakit menjelang wafat.
Ia kemudian menyampaikan sabda Rasulullah (yang artinya): "Barangsiapa membaca Surah Al-Waqiah setiap malam, dia tidak akan menderita kemiskinan selama-lamanya". (HR. Abu Ya'la dan Ibnu Asakir)