Brilio.net - Di Jepang, kereta merupakan salah satu moda transportasi yang paling digemari. Teknologi yang digunakan oleh negara maju ini pun juga sudah sangat canggih, tak heran bila kereta selalu tiba di tujuan tepat waktu.
Puluhan tahun silam, ada kereta di Jepang bernama Kereta Hokutosei, kereta express tersebut memiliki fasilitas kamar tidur. Sayangnya, kereta dengan rute dari Stasiun Ueno di Tokyo ke Sapporo ini sudah berhenti beroperasi sejak 2015 lalu.
BACA JUGA :
Kedai kopi ini khusus buat kamu yang jomblo, bisa cari pacar juga lho!
Dilansir brilio.net dari Asiaone, Jumat (27/1), untuk mengobati kerinduan masyarakat Jepang terhadap kereta Hokutosei, akhirnya kereta tersebut kembali beroperasi sebagai hostel unik. Berada di daerah Nihonbashi Bakuroch, hostel ini menawarkan kamar tipe dormitori atau ruang tidur dengan beberapa kasur untuk laki-laki dan perempuan di tiga lantainya, serta ruang tamu besar khusus untuk perempuan di lantai satu.
BACA JUGA :
Tukang cukur ini potong rambut pakai api, kamu berani coba?
Terdapat 38 tempat tidur dan dua kamar semi-privat yang dapat menampung hingga 78 tamu dalam semalam. Toilet, kamar mandi dan dapur bersama jadi fasilitas pendukung di hostel tersebut.
Beberapa detil kereta juga masih diikutsertakan, seperti lampu membaca yang dipasang di samping tempat tidur. Ada juga gerbong makan yang digunakan kembali sebagai pintu toilet hostel.
"Saya naik kereta Hokutosei beberapa kali. Kenangan kembali membanjiri saya saat datang ke sini dan merasakan aroma serta nuansa yang dipertahankan di sini. Saya ingin datang lagi," ungkap seorang karyawan perusahaan berusia 40 tahun tinggal di Itabashi Ward, Tokyo, yang telah mencoba menginap di hostel semalam.
Ide menghidupkan kembali hostel tersebut berasal dari kelompok East Japan Railway Co, salah satu operator kereta dan perusahaan di Prefektur Chiba yang berbisnis pemakaian ulang properti tidak digunakan sebagai fasilitas akomodasi.
Nah, bagi kamu yang tertarik bermalam di hostel ini, harganya cukup bervariasi tergantung keinginan masing-masing pengunjung. Namun sebagian besar bisa menyewa penginapan dari sekitar 2.500 atau Rp 300 ribu sampai 4.000 atau Rp 470 ribu per malam.