1. Home
  2. »
  3. Wow!
6 Mei 2020 16:25

Keutamaan disiplin dalam Islam beserta dalilnya

Seseorang dapat disebut disiplin apabila mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diembannya dengan tepat waktu. Shofia Nida
foto: freepik

Brilio.net - Disiplin merupakan suatu sikap yang dimiliki seseorang untuk taat dan bisa mengendalikan diri, agar tetap mematuhi aturan yang telah dibuat atau disepakati.

Disiplin telah menjadi satu ilmu yang diajarkan dalam ajaran agama Islam. Disiplin sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi sikap tersebut sangat berpengaruh pada kesuksesan kita di masa depan.

BACA JUGA :
Doa untuk ibu hamil baik dibaca tiap hari, lengkap beserta arti


Disiplin biasanya dikaitkan dengan pemenuhan aturan dan pemanfaatan waktu. Seseorang dapat disebut disiplin apabila mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diembannya dengan tepat waktu.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (6/5), Islam mengajarkan bahwa menghargai waktu lebih utama sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ashr 103.

BACA JUGA :
Doa ketika rindu seseorang sesuai ajaran Islam

Wal'asr. innal insaana lafii khusr. illallaziina aamanu wa 'amilus-saalihaati wa tawaasau bil haqqi wa tawaasau bis sobr

Artinya:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

Islam adalah agama yang mengajarkan kelembutan sekaligus kedisiplinan. Sebagai contoh, waktu sholat fardhu yang mempunyai batasan waktu awal dan akhir sehingga setiap Muslim harus sholat dengan waktu yang telah ditentukan, jika tidak maka sholatnya dianggap tidak sah. Disiplin juga merupakan sifat orang yang bertakwa.

Dalam ajaran Islam, banyak ayat Alquran dan hadist, yang memerintahkan kita untuk disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Selain disebutkan dalam Surat Al-Ashr, dalam Surat An-Nisa ayat 59 juga menjelaskan tentang kepatuhan, kedisiplinan menaati suatu aturan.

Yaa ayyuhallaziina aamanuu atii'ullaaha wa atii'ur rasula wa ulil amri mingkum, fa in tanaaza'tum fii syai'in fa rudduhu ilallaahi war rasuli ing kuntum tu'minuna billaahi wal yaumil aakhir, zaalika khairuw wa ahsanu ta'wiilaa

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Di samping mengandung arti taat dan patuh pada peraturan, disiplin juga mengandung arti kepatuhan kepada perintah pemimpin, perhatian dan kontrol yang kuat terhadap penggunaan waktu, tanggung jawab atas tugas yang sedang diamanahkan, serta kesungguhan terhadap bidang keahlian yang ditekuni.

Islam mengajarkan kita agar benar-benar memperhatikan dan mengaplikasikan nilai-nilai kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik terutama sesuai ajaran Islam.

Keutamaan disiplin dalam Islam

1. Disiplin merupakan bentuk taat pada Allah.

Allah telah menyuruh kita untuk taat kepada-Nya serta Rasul-Nya. Disiplin adalah salah satu bentuk taat pada peraturan, terutama aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Hal tersebut diperkuat dengan adanya firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 59 yang sudah diterangkan sebelumnya.

2. Disiplin dapat menghindarkan dari sifat lalai.

Dengan disiplin, kita akan selalu berusaha mengerjakan segala sesuatunya dengan tepat waktu. Dengan begitu, berarti kita telah menghindarkan diri dari sifat lalai terhadap waktu.

Imam Ali Ra. berkata, "Seorang muslim harus memetakan waktunya dalam satu hari menjadi tiga bagian: waktu untuk menyembah Allah, waktu untuk mencari nafkah, dan waktu untuk kepentingan pribadi dalam hal materi." Seperti pepatah yang mengatakan 'waktu adalah uang', maka kita harus menggunakan waktu dengan sebaik mungkin karena waktu yang hilang tidak akan pernah bisa dikembalikan.

3. Dimudahkan rezekinya.

Yaa ayyuhal landzina 'amanuu idaa nuudiya lissholawaati min yaw mil jumu 'aw ilaa ndikrillahi wadrul biiy'. ndaa likum khoirullakum ingkuntum ta'lamun

Artinya:
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Q.S. Al- Jumu'ah:9)

Fa izaa qudiyatis salaatu fantasyiru fil ardi wabtagu min fadlillaahi wazkurullaha kasiiral la'allakum tuflihun

Artinya:
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (Q.S. Al-Jumu'ah:10)

Dalam Surat Al-Jumu'ah ayat 9-10 telah dijelaskan jika kita disiplin, terutama dalam hal ibadah, maka Allah akan memudahkan jalan kita dalam mencari rezeki. Tidak perlu takut untuk kehilangan rezeki saat sholat, karena Allah akan memberikan jalan rezeki yang jauh lebih baik bagi mereka yang sholat tepat waktu. Allah juga tidak memerintahkan kita untuk beribadah secara terus-menerus, Allah juga menyuruh kita untuk mencari karunia-Nya sebanyak mungkin.

4. Mendapatkan keseimbangan dunia dan akhirat.

Dalam Surat Al-Qashash ayat 77, telah dijelaskan dengan disiplin kita dapat menyeimbangkan kepentingan dunia dan akhirat.

Wabtagi fiimaa aataakallaahud daaral aakhirata wa laa tansa nasiibaka minad dun yaa wa ahsing kamaa ahsanallaahu ilaika wa laa tabgil fasaada fil ard innallaaha laa yuhibbul mufsidiin

Artinya:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

5. Menjadi ahli dalam bidangnya.

Dari Firman Allah dalam Surat Al Isra' ayat 84, dapat kita ketahui bahwa Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu yang menjadi kemampuan atau keahlian, dalam artian kita harus menekuni satu hal sampai menjadi satu keahlian khusus.

Qul kulluy ya'malu 'alaa syaakilatih, fa rabbukum a'lamu biman huwa ahdaa sabiilaa

Artinya:
"Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags