1. Home
  2. »
  3. Wow!
30 Juni 2020 15:44

Keutamaan menjaga perkataan dalam Islam agar tak menyakiti orang lain

Salah satu dari sekian banyak ganjarannya adalah surga dari Allah SWT. Shofia Nida
foto: freepik

Brilio.net - Berbicara adalah salah satu cara utama seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Sebagai makhluk sosial, tentu semua orang tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesama. Tak satu pun manusia yang bisa hidup tanpa berbicara kecuali karena ada gangguan pada fisik seseorang.

Namun seringkali seseorang melakukan kesalahan dalam berbicara. Disengaja ataupun tidak sengaja, perkataan yang terucap dari mulut seseorang dapat menyakiti perasaan orang lain yang mendengarnya.

BACA JUGA :
Keutamaan membaca surat Al Mulk bagi umat muslim


Pada era modern saat ini, ketajaman lisan kadang juga terwujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis, kalimat pada kolom komentar, dan lain sebagainya. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (30/6), sudah semestinya sebagai umat Islam berkata secara lisan maupun tulisan dengan baik dan tidak menyakiti orang lain.

Seorang Muslim hendaknya berhati-hati terhadap lisan karena sebuah ucapan tersebut dapat menjerumuskan seseorang ke dalam neraka apabila lisannya tak dijaga. Wajib diingat pula, setiap lisan yang dilontarkan kepada orang lain, kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah di akhirat. Seperti dalam Alquran surat Al Isra ayat 36, Allah berfirman:

BACA JUGA :
Keutamaan memaafkan seseorang dalam Islam beserta hukumnya

Wa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm, innas-sam'a wal-basara wal-fu'aada kullu ulaa'ika kaana 'an-hu mas'ulaa

Artinya:

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."

Allah juga berfirman dalam surat Qaf ayat 18 yang berisi tentang segala bentuk ucapan akan diawasi dan dicatat oleh malaikat yang akan mencatat amal baik dan amal buruk manusia semasa hidupnya.

Maa yalfizu ming qaulin illaa ladaihi raqiibun 'atiid

Artinya:

"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."

Dalam suatu hadits Rasullulah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan manusia agar tak banyak bicara, kecuali berbicara untuk hal-hal yang penting, bermanfaat ataupun untuk mengingat Allah.

"Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras." (HR. Tirmidzi).

"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags