Brilio.net - Baru-baru ini, beredar video sebuah buaya muara yang ditemukan oleh warga di sungai Tello, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Video tersebut viral lantaran buaya tersebut diyakini oleh salah seorang warga sebagai kembaran manusia. Hal tersebut tentu membuat warga lainnya penasaran, lalu mendatangi buaya muara yang menampakkan diri itu. Mereka datang untuk memastikan wujud dari buaya muara itu dan ingin mengetahui respons warga sekitarnya.
BACA JUGA :
Viral warga Mamuju Tengah kuliti buaya 4 meter, begini faktanya
View this post on InstagramA post shared by Info Kejadian Makassar (@info_kejadian_makassar)
BACA JUGA :
6 Fakta sulitnya evakuasi penyelamatan buaya berkalung ban
Dilansir brilio.net dari merdeka.com pada Jumat (13/11) berdasarkan keterangan dari Bhabinkamtibmas Kelurahan Tello Baru, Bripka Muhammad Kazim, buaya tersebut muncul pada Selasa (10/11), ada warga yang mencoba menghalau seekor buaya yang mulutnya menganga, sehingga anjing penjaga empang sekitar terus menggonggong. Buaya tersebut bergeser ke pinggiran sungai sebelah dan hingga Rabu pagi (11/11) buaya masih tetap berada di tempat yang sama.
foto: Instagram/@info_kejadian_makassar
Hingga akhirnya, buaya berukuran 1,5 meter itu dievakuasi ke daratan oleh warga sekitar. Namun, ketika dievakuasi tiba-tiba ada seorang warga yang mengaku jika buaya berjenis kelamin betina itu adalah kembaran dari cucunya bernama Sattu, yang meninggal di usia tiga tahun.
Proses evakuasi tersebut diiringi oleh tetabuan gendang yang merupakan bagian dari ritual warga setempat. Temali yang diikatkan ke tubuh buaya itu pun dilepas dan kemudian ditidurkan di atas kasur.
foto: merdeka.com/@Salviah Ika Padmasari
Seorang warga bernama Firman menjelaskan bahwa buaya tersebut sudah mati, karena tidak menunjukkan reaksi ketika dievakuasi ditidurkan di atas kasur. Sehingga kemudian buaya itu ditutupi dengan kain kafan dan diperlakukan layaknya manusia yang sudah meninggal.
"Nanti sore rencananya akan dikuburkan. Tapi ini juga belum ada kesepakatan keluarga, apakah dikuburkan atau dikembalikan ke sungai untuk dilarung," kata Firman.