Brilio.net - Bagi kamu yang sering menonton layanan streaming Netflix pasti nggak asing dengan bunyi "tudum". Bunyi tersebut disertai dengan tampilan logo platform tersebut. Netflix mengungkapkan fakta di balik pembuatan suara khas tersebut.
Wakil Presiden Desain Netflix Steve Johnson mengatakan sebelumnya berbagai studio sudah lebih dikenal publik lewat logo khas, seperti lambang bola dunia Universal Pictures hingga pola statis HBO. Oleh sebab itu, pihaknya ingin menciptakan sesuatu spesial untuk Netflix.
BACA JUGA :
11 Film kartun Netflix untuk anak, ada Kung Fu Panda hingga Mowgli
"Kami menghabiskan waktu satu tahun mengembangkan sebuah bunyi sebagai penanda bagi penonton di seluruh dunia bahwa sesaat lagi mereka akan menyaksikan kisah yang luar biasa di rumah masing-masing," kata Johnson dikutip brilio.net dari Antaranews.
Pengembangan bunyi tudum dipimpin oleh Todd Yellin, Wakil Presiden Produk Netflix dan dibuat setelah menghabiskan masa satu tahun untuk percobaan. Peran tim produk Netflix meliputi platform tempat tayangnya konten dan mereka bertanggung jawab mencari cara-cara yang inovatif dan kreatif untuk menerjemahkan berbagai serial dan film favorit penonton menjadi pengalaman yang seru, misalnya ikon yang dapat disesuaikan maupun desain navigasi.
"Bunyi yang dihasilkan harus bisa melukiskan begitu banyak hal dalam waktu yang amat singkat. Penonton yang sedang menonton secara maraton pasti tak ingin berlama-lama melihat logo Netflix di awal setiap episode," jelas Johnson.
BACA JUGA :
11 Film Netflix bertema pengusaha muda, bisa nambah ilmu bisnismu
Oleh karena itu, bunyi yang dibuat sederhana dan singkat, tapi mudah diingat. Netflix banyak berdiskusi dengan sound designer dan komposer di seluruh dunia dalam mencari bunyi yang sempurna.
Netflix ingin menciptakan bunyi yang menggugah dan emosional. Yang dituju adalah perasaan hanyut dalam dunia film, bukan sekadar teknologi streaming. "Kami bekerja sama dengan sound designer pemenang Academy Awards Lon Bender dalam menciptakan bunyi yang di kemudian hari dikenal sebagai 'tudum'," ujarnya.
Johnson menuturkan diskusi soal bunyi melibatkan banyak pilihan, termasuk bunyi membuka pintu, kotak musik, instrumen musik yang tak biasa, sampai bebunyian dari dunia film di masa lampau.
"Pada satu titik ada masanya dengan sangat serius kami mempertimbangkan apakah suara kambing dapat menjadi bunyi yang pas untuk Netflix, sebagaimana MGM dikenal dengan auman sang singa," ungkap dia.
Namun pilihan suara kambing akhirnya gagal. Netflix menawarkan lima pilihan kepada ribuan orang dan hanya ada satu bunyi yang membawa benak orang-orang ke ranah drama dan film: bunyi tudum.
Suara tudum mencakup berbagai bunyi lain, antara lain benturan cincin kawin Lon Bender ke sisi lemari di kamar tidur. "Tudum" juga dibuat dari bunyi landasan besi dengan efek lambat dan dua pukulan yang diredam. Sementara itu, bunyi indah di ujung tudum dijuluki The Blossom dan diciptakan dengan gitar oleh sound designer ternama Charlie Campagna.
Dalam sesi percobaan, orang-orang mengasosiasikan bunyi tudum dengan dramatis, menarik, sebuah awal, bagus, singkat, dan salah satu kata kunci, yaitu film. Respons ini membuat Todd dan seluruh tim yakin bahwa mereka telah menemukan bunyi yang tepat, jelas Johnson.
Netflix akan mengadakan acara "Tudum" yang hadir secara virtual selama 24 jam pada 24 September. Acara ini diadakan untuk pertama kalinya tahun lalu dan berhasil mencatat sebanyak 25 juta view di 184 negara, acara ini akan menampilkan berbagai pengumuman eksklusif, cuplikan yang belum pernah dirilis, trailer, foto-foto terbaru, serta wawancara dengan para kreator dan bintang Netflix.