1. Home
  2. »
  3. Wow!
29 Agustus 2019 18:23

Kisah haru Suwito, rela jalan kaki sambil gendong istri saat haji

Istrinya dalam kondisi sakit usai melempar jumrah. Nur Luthfiana Hardian
foto: vidio.com

Brilio.net - Ibadah haji merupakan salah satu impian terbesar bagi semua umat muslim di seluruh dunia. Tak heran apabila banyak orang Islam yang berusaha keras untuk bisa mewujudkan amalan yang mulia itu. Terlepas dari usia dan kondisi tubuh yang tidak memungkinkan, seluruh umat pasti ingin rukun Islam ini bisa terwujud.

Ada beragam kisah inspiratif dan haru muncul dari pelaksanaan haji 2019. Salah satunya dari jamaah haji asal Blora, Jawa Tengah yang cukup mengesankan dan menyentuh hati. Kisah ini dari pasangan suami istri atau pasutri, Suwito dan Tri Arum yang saat ini masih menjalankan rangkaian haji dan masih berada di Makkah, persiapan untuk hijrah ke Madinah.

Video amatir singkat dari Tanah Suci itu sempat viral. Tampak Suwito rela menggendong istrinya Tri Arum saat menjalankan ibadah haji. Usut punya usut, ternyata istrinya digendong dalam kondisi sakit seusai melempar jumrah di Jamarat.

"Memang iya, dia (Suwito) harus menggendong istrinya yang sakit seusai melempar jumrah dari Jamarat ke pondokan Mina," terang petugas haji Blora di Kloter 55 SOC, Muklis dilansir brilio.net dari liputan6.com pada Kamis (29/8).

Muklis menjelaskan, saat ini kondisi Tri Arum sudah membaik dan bisa menjalankan ibadah setiap harinya bersama haji lainnya, sambil menunggu pemberangkatan ke Madinah.

Kasi Umrah dan Haji Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Blora, H Dwiyanto, juga membenarkan adanya jemaah haji Blora yang harus nekat jalan kaki sambil menggendong istrinya yang sakit. Kata dia, kejadian tersebut seusai melempar jumrah dari Jamarat ke pondokan Mina.

BACA JUGA :
Kisah 8 pria bersepeda lewati 17 negara untuk berhaji bikin salut


foto: vidio.com


"Kalau ditanya jarak, bisa jadi minimal dari jamarat ke pondokan haji Blora di Mina bisa berkisar 6 km," jelas Dwiyanto.

Dwiyanto menceritakan, Suwito, saat menggendong istrinya juga beristirahat beberapa kali sebelum akhirnya sampai di pondokan Mina kembali.

Dwiyanto menerangkan, jemaah haji di Tanah suci saat menjalankan jadwal di Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna) tidak diizinkan menaiki kendaraan operasional selain yang sudah ditunjuk oleh panitia pelaksana haji Saudi Arabia.

"Jadi, tidak ada pilihan lain bagi Suwito, kemudian dia harus nekat menggendong istrinya yang tengah sakit saat pulang dari jamarat," terang dia.

Dari Pondokan Makkah ke Arofah maupun Arofah-Muzdhalifah ke Mina, kata Dwiyanto, para jemaah haji disediakan kendaraan bus oleh panitia. Namun, saat lempar jumrah dari pondokan di Mina ke Jamarat, jemaah haji harus jalan kaki.

BACA JUGA :
Momen pasangan kakek nenek jemaah haji tak mau pisah ini mesra abis

foto: vidio.com



"Beruntung jika jatah pondokan di Mina agak dekat dengan Jamarat, sehingga tidak perlu menguras energi saat melempar jumrah tiga hari berturut-turut," beber dia ketika menjelaskan kondisi di Makkah.

Dwiyanto menambahkan, saat ini ada seorang jemaah haji atas nama Sriatun yang kondisinya sedang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) karena sakit.

"Sakitnya gula namun kategori ringan," jelas Dwiyanto.

Diperoleh informasi lain, jemaah haji Blora saat ini masih berada di Makkah. Untuk jemaah yang tergabung dalam Kloter 55 menempati Hotel Albraj Al-Bow No. 1107 sektor 11 Jarwal. Sementara itu yang tergabung di Kloter 56, menempati Hotel Al-Kiswah No 1001 sektor 10 Jarwal.

Para haji dari Blora masih akan berada di Makkah beberapa hari, setelah itu akan berangkat hijrah ke Madinah dengan perjalanan darat. Direncanakan keberadaannya di Madinah sekitar 9 hari untuk melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi, setelah itu akan pulang ke Tanah Air.

Berikut video lengkapnya:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags