1. Home
  2. »
  3. Wow!
30 September 2018 07:02

Kisah jemaah salat di sekolah Katolik ini bukti indahnya toleransi

Dirinya menyebut bahwa Tuhan itu ada di mana saja. Annisa Amalia Hapsari

Brilio.net - Meski sempat dihebohkan dengan isu-isu agama yang berusaha memecah belah masyarakat Indonesia. Namun rupanya masih banyak yang menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama.

Seperti halnya kisah seorang pria yang satu ini, di mana ia dan beberapa orang lainnya tetap melaksanakan salat di sebuah ruangan di sekolah Katolik di Surabaya. Pria bernama Imam Syafii ini kemudian membagikan pengalamannya tersebut pada akun Facebook miliknya.

BACA JUGA :
3 Kisah toleransi di bulan Ramadan yang viral ini bikin hati adem


Dari cerita yang diunggah pada Rabu (26/9) kemarin, diketahui bahwa saat itu ia dan beberapa rekannya diundang rapat persiapan festival ekstrakurikuler SMA sederajat se-Surabaya di SMA Katholik St Louis. Lalu ketika rapat yang dihadiri para kepala sekolah itu memasuki waktu istirahat, ia dan beberapa rekannya ini hendak makan siang serta melaksanakan salat zuhur.

Imam mengungkapkan jika saat itu, pihak sekolah sudah menyediakan tempat salat di salah satu ruangan yang nyaman. Namun ketika mereka mulai mengambil air wudu, rupanya pihak sekolah terlihat dengan tergesa-gesa berusaha mencopot salib yang terpasang di dinding ruangan tersebut.

Melihat hal itu, Imam langsung meminta pihak sekolah untuk tidak mencopot salib yang ada di ruang tersebut. Kemudian, Imam dan beberapa rekannya ini melanjutkan ibadah salat zuhur dengan khusyuk di ruangan itu.

BACA JUGA :
Dilewati iringan jenazah Yahudi, begini sikap teladan Rasulullah



foto: Facebook/Imam Syafii

"Indahnya Toleransi: Tadi pagi saya diundang rapat persiapan festival ekstrakurikuler SMA sederajat se-Surabaya di SMA Katholik St Louis. Rapat yang dihadiri para kasek itu break untuk makan siang dan salat dhuhur. Kami yang muslim disediakan tempat salat di salah satu ruangan yang nyaman. Pihak SMAK St Louis terlihat tergopoh gopoh berusaha mencopot salib yang terpasang di dinding ketika kami mulai mengambil wudlu. "Gak papa. Gak usah dicopot salibnya. Gusti Allah ada di mana pun. Termasuk di sekolah ini," kata saya kepada pihak sekolah St Louis. Kami pun tetap bisa menegakkan salat dengan khusyuk di tempat saudara kami yang berbeda keyakinan itu.," tulis Imam pada unggahannya yang dikutip brilio.net, Sabtu (29/9).

Unggahan yang sudah disukai lebih dari 22 ribu orang ini sontak menuai beragam komentar warganet. Tidak sedikit yang memuji aksi toleransi yang dilakukan Imam tersebut. Beberapa warganet juga ada yang ikut merasa terharu dan bangga atas aksinya itu.

"indahnya toleransi antar umat beragama teruskan bgni....," komentar akun Budi Santoso.

"Bukti indahnya dari perbedaan keyakinan Di Indonesia, dimata sabg Khalil Kita semua Sama bro," ungkap akun Asef Saepudin.

"Toleransi, Bhineka Tinggal Ika, inilah yg dulu diperjuangkan para pendiri bangsa kita, dasar yg kuat jangan dihancurkan oleh kepentingan golongan ttu, Indah nya perbedaan dlm saling menghargai. GBUs," ujar akun Tiana Cristy.

"Subhanallah... itu benar sekali Allah itu ada dimana2 bahkan lebih dekat dari urat nadi kita sekalipun... Adeeemmmm hati ini ngeliat foto ini...," tulis akun Lucyane Suseno.

"Terharu, salam hormat Pak Imam Syafii...," komentar akun Mariaanna Sundari.

"Terimakasih pak imam syafii atas statusnya.. Semoga bisa menjadi contoh dan semangat toleransi itu sangat indah #SaveBhineka," tulis akun Daniel Yukkii.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags