Brilio.net - Nabi Musa merupakan salah seorang nabi yang berasal dari Bani Israil. Allah juga mewahyukan pada Nabi Musa Kitab Taurat yang berisi tentang 10 Firman Allah.
Kisah Nabi Musa dan perjalanan dakwahnya telah banyak dijelaskan dalam Alquran. Sama seperti nabi lainnya, Nabi Musa juga memiliki mukjizat antara lain tongkat yang berubah menjadi ular dan membelah Laut Merah.
Berbagai kejadian luar biasa sejak kelahiran Nabi Musa hingga menghadapi kekejaman Raja Firaun sangatlah inspiratif dan penuh pelajaran. Kamu pun bisa mengambil berbagai hikmah yang terkandung di dalam kisah nabi ini.
Kisah kelahiran Nabi Musa.
Nabi Musa lahir di Mesir, pada masa pemerintahan Raja Firaun. Dalam sejarah, dijelaskan bahwa Raja Firaun adalah sosok yang terkenal tamak, arogan, dan menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Pada suatu malam, Firaun bermimpi bahwa seluruh daerah Mesir terbakar kecuali Bani Israil. Mimpi itupun diartikan oleh ahli perbintangan dan penyihir kerajaan. Sang penyihir menyatakan bahwa mimpi tersebut adalah pertanda bahwa kelak akan ada anak laki-laki dari Bani Israil yang akan menumbangkan kekuasaan Firaun.
Firaun pun mulai ketakutan. Ia memerintahkan semua pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Mendengar kabar tersebut, ibu Nabi Musa tentu saja khawatir dengan keselamatan bayinya. Allah pun memberi ilham pada ibunda Nabi Musa untuk menghanyutkan bayinya ke Sungai Nil. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al Qashash ayat 7 yang artinya:
"Dan kami ilham kan kepada Ibu Musa; Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari rasul."
Bayi Musa akhirnya pun dihanyutkan ke sungai menggunakan peti yang terapung, hingga pada akhirnya peti tersebut ditemukan oleh para pembantu dari Asiyah, istri Raja Firaun. Melihat ada bayi laki-laki, Asiyah pun begitu gembira dan ingin mengangkatnya sebagai anak.
Sebab dalam kisahnya, Firaun dan Asiyah memang tak memiliki keturunan. Pada awalnya, Firaun menolak, namun karena bujukan dan rasa kasih sayangnya terhadap Asiyah, ia pun menuruti kemauan istrinya.
Allah juga mempertemukan ibu kandung Musa dengan bayinya. Kala itu, bayi Musa terus menangis karena kehausan. Asiyah memanggil semua perempuan untuk memberikan air susu ibu (ASI), namun hanya dengan ibu kandungnya sendirilah bayi Musa mau menyusu.
Allah berfirman dalam Al Qashash ayat 13 yang artinya "Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."
BACA JUGA :
Kisah Nabi Sulaiman as, raja terkaya yang mampu tundukkan jin